Patricia melarang Firly untuk kembali ke Aceh, Patricia merasa Firly sudah bisa kembali meninggalkan urusan disana, bukankah Firly sudah memenuhi kebutuhan pembangunan disana.
Firly tak habis fikir dengan itu, kenapa Patricia jadi selalu memaksakan kehendaknya seperti itu pada Firly.
Apa Patricia tidak lagi mendukung bisnis Firly,kenapa sekarang Patricia jadi menghalangi langkah Firly seperti itu.
Patricia langsung bangkit dan berlalu saat mendengar bel rumahnya berdenting, Firly terdiam dengan segudang kekesalannya pada Patricia.
"mari, silahkan masuk .... silahkan duduk"
Firly menoleh melihat medatangan Bima dan juga Juli, untuk apa mereka datang ke rumahnya sekarang, dan bagaimana mereka bisa tahu rumah Firly.
"hallo Firly, gimana kabarnya, sehat kan"
Firly mengangguk dan menyalami keduanya hormat, Firly juga mempersilahkan mereka untuk duduk.
"bibi bawakan jamuannya"
"iya sebentar"