Kania memakai masker yang diberikan Firly dengan benar, siang ini Firly membawa Kania datang ke proyeknya lagi.
Itu juga karena permintaan Kania sendiri, Firly hanya memenuhinya saja selama memang Kania tidak keberatan dengan itu.
Sampai disana Kania merasa sesak karena begitu banyak debu yang terhirup olehnya, pembangunan yang dimulai dari nol itu, memang sangat rumit.
Kania bisa melihat mereka yang tampak lelah dengan pekerjaannya, ditengah terik matahari seperti ini, mereka dituntut untuk tetap bekerja sepenuh tenaga.
Sedih memang .... kebakaran itu telah membuat tenaga mereka terbuang percuma selama ini, dan mereka harus mengulangnya lagi sekarang.
"gak apa-apa kan"
Kania menggeleng, Firly tampak fokus memperhatikan para pekerjanya, Firly sudah mampu memenuhi apa yang menjadi keperluan pembangunannya.
Meski baru sebagian saja yang dikirim, tapi itu cukup untuk memberikan mereka pekerjaan.
"kamu kasih mereka makan"
"iya, uang makan, mereka beli sendiri"