Kania dan Firly sedang bersama di kamar penginapan, Kania datang ke kamar Firly seetah merasa bosan ada di kamarnya semdiri.
Kania datang dengan membawa beberapa makanan yang merupakan bekal yang dibawanya dari Bali, Firly juga tidak keberatan dengan kedatangan Kania ke kamarnya.
Dengan begitu, Firly jadi tidak sendirian juga di kamar, ada teman buat Firly bercerita disana.
Kania juga tidak keberatan mendengarkan cerita-cerita Firly disana, meski pun isinya dikuasai oleh Maura, tapi Kania merasa sudah suka dengan cerita Firly tentang Maura.
Kania juga berterus terang kalau Kania penasaran dengan sosok Maura, kalau memang Firly mengizinkan ingin sekali Kania bertemu dengan sosok Maura itu.
"lain kali ya, aku akan kenalkan kamu sama dia"
"kapan, aku mau secepatnya"
"gak bisa, aku harus menunggu sampai Maura memang tidak mau lagi bersama dengan cintanya disana"
"apakah itu mungkin terjadi"