Maura tersenyum ketika melihat sosok Ervan yang datang, entah darimana Ervan tahu kala Mura ada di rumah Riska.
"kamu disini, gak bilang aku"
Maura tak menjawab, tangannya terangkat untuk memeluk Ervan.
Maura merindukannya, sudah sejak lama Maura menunggu pertemuan itu.
"kenapa gak bilang, aku berkali-kali datang ke rumah kamu, tapi gak ada terus"
"tahu dari mana aku disini"
"nebak aja, habisnya kemana lagi, aku tanya Laura juga jawabannya gak tahu"
Maura tak lagi menjawab, terserah saja yang penting Ervan ada bersamanya sekarang.
"jadi ke dokter kan"
Maura mengangguk, pemeriksaannya sudah terlewat dua hari dari jadwal seharusnya.
Sekarang tidak boleh ditunda lagi, bukankah pemeriksaan itu penting buat Maura dan Ervan.
"ya udah ayo, berangkat sekarang"
Maura melepaskan pelukannya, lalu mengangguk untuk mengiyakan ucapan Ervan.
Keduanya lantas pergi, tanpa sempat berpamitan pada orang di dalam sana.
