Pertemuan Firly dan Kania kemarin malam, telah menghasilkan janji baru diantara keduanya.
Firly mengajak Kania bertemu, dan Kania juga tidak keberatan dengan semua itu.
Bel rumahnya berdenting, Firly yakin kalau itu adalah Kania, Firly sudah memberi tahunya kalau Firly tidak akan ke kantor hari ini, Kania boleh datang kapan pun maunya.
"selamat siang pak"
Firly tersenyum, dan mempersilahkan Kania untuk masuk.
"tidak perlu, kita bisa langsung berangkat saja mungkin"
"baiklah, ayo saja"
"mereka tidak ada disini"
"tidak ada"
Kania mengangguk, keduanya lantas memasuki mobil Firly dan langsung pergi meninggalkan rumah Firly.
"keren ya, gerbangnya bisa terbuka otomatis, kamu tidak perlu membayar satpam"
"tetap saja, kalau ada tamu yang datang, harus dibukain"
"oh tetap harus ya"
"iyalah"
Kania mengangguk, kenapa Maura harus mengabaikan laki-laki sesukses Firly.
Harusnya Maura merasa beruntung bisa bersama Firly, lalu seperti apa lelaki yang sekarang tengah Maura perjuangkan.