Maura begitu tidak tenang menunggu Revan keluar kamar, hari ini Revan mengabari Ervan kalau ia akan bertemu dengan wanita itu di Cafe.
Sesuai rencana mereka semula, Ervan dan Maura akan mencari tahu siapa otak pertama pengirim teror itu.
Mereka akan mulai menjalankan rencananya hari ini, bertepatan dengan wanita itu mengajak Revan bertemu, dan masih dengan embel-embel ia disuruh oleh bosnya.
Tidak akan membuang waktu, Ervan akan segera menyusul mereka berdua, tapi belum selesai Ervan dengan penampilannya, Maura lebih dulu membaca pesan balasan dari Revan.
Sehingga membuat Maura heboh sendiri untuk bisa segera pergi saat itu juga, Ervan menggeleng dengan reaksi Maura, apakah harus sampai seperti itu.
Bukankah Maura tahu kalau mereka sudah janjian dengan semua yang menjadi rencana atas langkah mereka membuka pelaku teror itu.
"Ervan .... sayang .... cepat"
Ervan tertawa mendengarnya, Maura begitu membiasakan diri dengan panggilan itu.
"Ervan"