"terimakasih dok"
"sama-sama pak, lekas sembuh ya"
Dokter berlalu meninggalkan ruangan, Laura yang masih berbaring, mencoba untuk duduk.
"diamlah, mau ngapain"
Laura meliriknya sekilas, kemudian bersandar ke belakang, Laura tak ingin berbaring.
"masih sakit"
Laura mengangguk, memang sudah lebih baik tapi masih tetap terasa sakit.
"lagian kamu ngapain nyamperin jendela, aku aja diam"
Laura tersenyum dan menggeleng, karena memang Laura tak ingin jika hal buruk itu terjadi pada Revan.
Laura ingin jika Revan tetap baik-baik saja.
"lagian itu siapa sih, kok kaya gitu, apa Ervan ada masalah di Restoran"
Laura menggeleng, berarti Revan memang tidak tahu apa-apa tentang orang asing itu.
"kamu yakin, gak pernah ada masalah apa pun di Restoran"
Laura mengangguk pasti, mengangguk itu berarti benar, tapi kenapa Revan merasa kalau Laura sedang tidak jujur padanya.
"jangan bohong ya, aku gak mau lagi ada kejadian kaya gini, kalau memang ada masalah, cerita yang benar"