Maura memutar-mutar ponsel ditangannya, menantikan balasan pesan dari Ervan yang tak kunjung datang.
Mungkinkah Ervan sudah tidur disana, Maura juga melirik Laura, dia memang sudah terlelap.
Mungkin karena pusing dikepalanya, Maura mulai menguap, ternyata Maura juga sudah mengantuk.
Maura menyimpan ponselnya, dan berjalan ke kamar mandi, mencuci wajahnya disana.
Maura ingin tidur, tapi Firly tetap mengajaknya pergi malam ini.
Pintu kamarnya diketuk, Maura terdiam menatap dirinya dikaca, meski tak memakai polesan tapi Maura merasa wajahnya memang cantik.
Suara ketukan kembali terdengan, Maura menoleh dan berjalan untuk membukanya.
"kok basah"
Ucap Firly saat melihat wajah Maura yang basah.
"abis cuci muka, soalnya ngantuk"
"oh .... dilap dululah, ayo jalan"
"sebantar, bawa tas sekalian"
"gak usah, keringkan saja wajahnya langsung kita pergi"
Maura menghembuskan nafasnya, setelah membuat Firly menunggu, Maura kembali.
"mau kemana lagi sekarang"
"kemana aja"