7 orang itu telah berada didalam pesawat, menikmati perjalanan udaranya, mereka terlihat tenang.
Maura melirik Firly yang duduk dikursi sebelahnya, tersenyum saat Firly juga tersenyum padanya.
"Maura, boleh aku bertanya"
Maura menoleh kearah Ervan yang memang duduk bersamanya, dan kemudian mengangguk.
"kalung siapa yang kamu kenakan"
Maura melihat kalung yang dipakainya, Maura lupa menggantinya dengan kalung yang diberikan Ervan dulu.
Maura memejamkan matanya, apa ini pembukaan dari masalah yang ditakutinya.
"punya mu, kapan belinya"
Maura yakin, Ervan pasti tahu jika Maura tak akan mampu membeli kalung semahal itu.
"Maura"
"hah .... iya .... apa"
"kamu kenapa"
Maura menatap Ervan, terlihat begitu tenang, tapi apa hatinya juga setenang wajah dan sikapnya.
"kenapa, jawab dong"
"iya .... emm ini kalung .... itu .... kalung punya aku memang, ini hadiah dari orang tua aku dulu, baru aku pakai lagi sekarang"