Maura turun dari taxi onlinenya, melihat sekitar.
Maura memastikan tidak ada orang yang melihatnya, kakinya terayun menuju pintu.
"Maura"
Maura kaget, untuk sesaat Maura terdiam, dan lalu menoleh, rupanya itu Gilang.
Tepat sudah, dialah tujuan kedatangan Maura.
"kamu kesini"
"kamu masih disini"
Gilang terdiam, apa Maura begitu menginginkan kepergiannya sekarang.
"kenapa"
"aku gak akan pergi, aku akan berjuang lagi untuk balik sama kamu"
"kenapa"
"karena memang itu yang paling benar, aku salah membiarkan kamu sama Ervan"
"apa seperti itu"
"kamu gak percaya sama aku, untuk apa aku berbohong"
"untuk kepentingan pribadi kamu"
Gilang mengernyit, mungkin benar tak ada lagi kepercayaa dari Maura untuknya.
"kenapa diam, benar kan"
"aku tidak seperti itu"
"kalau gitu aku mau bertemu Riana, sekarang"
"untuk apa"
"untuk membuktikan kalau kamu gak bohong"
"ok, aku antar kamu ke rumahnya"
"bahkan rumahnya kamu sudah tahu"
"nanti saja aku jelaskan, ayo"