Revan, Ervan, Maura dan Riska berada diluar ruang rawat Laura, mereka telihat begitu panik.
Maura menangis tanpa bisa berhenti, baru saja datang ke ruang Laura, Maura melihat Laura yang kejang.
Maura berteriak memanggil Dokter, Maura tak tahu jika ternyata ada suster yang memberi tahu Revan tentang kondisi Laura.
Sampai saat ini Revan datang bersama Riska dan Ervan, Dokter masih belum keluar setelah cukup lama berada didalam.
"tenanglah, Laura pasti baik-baik saja"
Ucap Riska menenangkan Maura, Maura tak peduli dengan itu, Maura justru teringat dengan mimpinya, mungkinkah mimpinya akan benar menjadi kenyataan, apa mungkin Maura akan kembali kehilangan.
Ervan melangkah mendekat, mengusap pundak Maura, memintanya untuk tenang.
Menangis tak akan merubah apa pun, itu hanya akan percuma.
Revan tak bisa berfikir apa pun, pandangannya kosong, rasa taku akan kehilangan begitu sangat mendominasinya, ingatannya memutar pada saat dimana Revan kehilangan Liora.