Ervan telah sampai, jam kantornya telah selesai dan kini Ervan pulang.
Ervan sendiri, karena Vanya ada urusan dulu diluar sana, Ervan memasuki kamar dan melihat Riana yang sedang merapikan barang miliknya.
"Riana, kamu sedang apa"
"aku mau pulang aja, untuk apa disini"
Riana menutup resleting kopernya dan bangkit dari duduknya, Riana melangkah dengan menarik dua koper miliknya.
"mau kemana"
Ervan menahan tubuh Riana dengan berdiri dihadapannya, menutup jalannya.
"aku mau pulang, di Jakarta juga banyak yang bisa aku urus"
Ervan menghembuskan nafasnya, memeluk Riana begitu saja, kenapa Riana begitu mudah sedih seperti ini.
"diamlah, jangan pergi jika bukan aku yang membawa mu"
"gak perlu, aku bisa pergi sendiri"
"Riana, kejadian tadi diluar dugaan, aku gak sengaja"
"udahlah Ervan"
Riana melepaskan pelukan Ervan, memang bukan hanya tentang itu saja, Kenapa Riana merasa tak dihargai lagi oleh Ervan.