Meja sudah sangat berantakan, makanan dan minuman telah dihabiskan oleh Ervan dan Maura.
Tinggal sisa satu yang kini tengah dinikmati Ervan, Maura tampak berkali-kali menguap, malam memang semakin larut, tapi tak ada tanda-tanda jika Ervan juga mengantuk.
Ervan masih terdiam, mungkin merenungi setiap kalimat yang mereka bicarakan tadi.
Maura bersandar kebelakang, lagi-lagi Maura menguap, memang benar, Maura sudah sangat mengantuk.
Perlahan matanya mulai tertutup, mencoba meraih dunia mimpinya, Maura membiarkan Ervan yang masih fokus dengan cemilan dan fikirannya sendiri.
Lama berselang, Ervan mengerjap saat ponsel dimeja bergetar, itu ponsel Maura.
Ervan menoleh dan melihat Maura yang tertidur, sempat terhenti namun kembali bergetar.
Ervan meraih ponsel dan melihat nama Gilang tertera dilayar.
"video call jam segini, gak tahu waktu sekali"
