Jam menunjukan pukul 10 malam, Ervan dan Maura baru sampai Restoran karena sempat mampir ke supermarket untuk membeli cemilan.
"mau langsung tidur"
Ervan menoleh dan tersenyum, melihat Maura yang hanya berdiri saja, Ervan lantas menarik Maura untuk duduk disampingnya.
"kasar banget sih"
"maaf maaf, lagian gak sopan, kalau ngomong itu sambil duduk"
"eh iya, besok gimana, bahan habis semua loh"
Ervan mengernyit, kenapa tiba-tiba Maura membahas bahan masakan.
Maura menoleh dan mencubit hidung Ervan.
"biasa aja lihatnya, nanti suka loh"
"emang udah suka, gimana dong"
Maura justru memukul Ervan setelah mendengar kalimatnya.
"kenapa sih, sakit"
Maura mengambil minuman dan meneguknya dengan tenang.
"jangan gitu Ervan, nanti kamu malah menyakiti aku diakhirnya"
"kok menyakiti sih, kenapa menyakiti"
"ya karena mulut kamu"
"kenapa mulut aku"
Maura menggeleng dan mengambil satu cemilan, Maura membukanya dan melahapnya.
"Maura, gimana sama Gilang"
"gimana apanya"