Mia memasuki kamar Yudhis dan Arjuna. Ruangan itu gelap seperti biasa sedang salah satu penghuninya melenggang pergi beberapa saat yang lalu.
Gadis itu dapat melihat penghuni kamar yang lain tengah terduduk dengan kepala menunduk. Terisak kecil.
Mia menarik napas panjang, menarik sebuah kursi kayu mendekati ranjang lalu duduk di sana. Ia menarik jemari Yudhistira lalu menggenggamnya erat, "Kangen ya?"
"Kangen banget sama abah," balas lelaki itu, "Sulit sekali rasanya hidup tanpa abah. Sudah dua minggu namun masih sulit sekali rasanya,"
"Pelan pelan ya Mas. Semuanya butuh proses," jawab Mia seraya mengusap punggung tangan Yudhistira dengan lembut, "Mau aku bikinin coklat panas biar enakan?"
"Nggak perlu. Kamu di sini saja nemenin aku,"