Arjuna mendudukkan diri di kursi taman tak jauh letaknya dari rumah. Taman sore itu ramai akan anak anak dan juga beberapa sejoli yang asik berjalan jalan.
Pemuda itu mendongak menatap langit cerah sore ini. Tiba tiba saja ia teringat abah. Sudah dua minggu, namun kehilangannya masih terasa setiap harinya. Walaupun ia terlihat baik baik saja namun tidak, ia masih terluka. Luka itu masih menganga lebar tanpa bisa di cegah. Masih perih ketika mengingat segala kenangannya.
"Kak Juna kenapa ngelamun di sini?"
"Oh? Karin kan?"
"Haha masih inget gue ternyata," Karin terkekeh kecil, "Gue duduk di sini nggak papa kan?"
"Ini fasilitas umum nggak papa duduk aja,"
Karin mengangguk, segera mendudukkan diri di samping Arjuna seraya menatap ke depan, "Gimana kabar lo kak?"
"Ya kaya gini. Udah lebih baik dari terakhir kali. Cuma masih berat aja rasanya,"