Apakah kamu seorang suci sehingga kamu terus menyebutku seorang pendosa ?"
Nyonya Su sebenarnya tidak tahan untuk terus disebut sebagai pendosa. Semua manusia dibumi adalah pendosa dan Nyonya Su telah hidup sedemikian rupa untuk menebus dosa-dosanya itu. Meskpun tak bisa benar-benar menghapuskannya. Karena menghapuskan dosanya berarti membuat dosa baru yang lebih para atas dosa yang telah dia perbuat.
"Tidak ada seorang pun di dunia ini adalah seorang suci, bahkan seorang bayi yang baru lahir haruslah menerima warisan dosa dari orang tuanya. Kamu yang paling mengerti hal ini, bukankan begitu Nyonya Su?"
Perumpamaan sang romo bahkan menyelipkan dosa Nyonya Su dengan akurat. Itu sebuah peringatan agar Nyonya Su bersikap baik sebagai seorang pendosa.