Sejak awal berdirinya peradaban, manusia telah dianggap sebagai ras terlemah dari semua ras di dunia. Dibandingkan ras lainnya yang telah dianugrahi berbagai kemampuan oleh Sang Pencipta, manusia hanya diberikan pilihan untuk menggunakan pikiran dan akal mereka agar dapat terus mempertahan eksistensinya di dunia ini. Akan tetapi, manusia yang telah mencoba menggunakan segala cara yang mereka bisa untuk mempertahankan hidupnya tetap tidak mampu menyaingi ras yang berbeda menyebabkan mereka merasakan keputusasaan, sehingga salah satu dari sedikit manusia yang masih memiliki secercah harapan berdoa dengan segenap ketulusan hati kepada Sang Pencipta untuk diberikan kelebihan dibandingkan dengan ras lainnya.
Hingga Sang Pencipta yang melihat ketulusannya akhirnya memberikan sebuah jawaban, " AKU AKAN MERUBAH TAKDIR MU, HANYA BILA KAU SENDIRI MAU BERUSAHA UNTUK BERUBAH"
Sejak saat itu manusia mulai memiliki perasaan berbeda, mereka tidak lagi merasa putus asa dan berusaha untuk merubah takdir mereka sendiri, dan orang yang telah berdoa dengan tulus kepada sang pencipta dijuluki sebagai Moirai oleh para manusia. Moirai yang berarti Dewi Sang Pengendali Takdir.
............................................
"Elyne, menurutmu kita nanti akan dapat pasangan seperti apa ya?" Seorang gadis berambut pirang dengan pakaian khusus seragam Akademi Harvey berbisik pada temannya yang saat ini tampak akan mulai tertidur ditengah tengah keramaian di aula."Entahlah" jawab gadis lainnya dengan asal asalan sambil menguap lebar lebar.
Mendengar jawaban yang tidak memuaskan, Reamur Achrnavell mulai membuat masalah, dia mengerucutkan bibirnya sambil menggembungkan pipinya dengan alis yang menyatu,"Elyne kenapa kau sangat berbeda dengan wizard lainnya, ini momen terpenting dalam hidup kita, karena hidup kita kedepannya akan dimulai di sini. Seharusnya kau lebih antusias dan lebih ekspresif untuk menyambut calon pasanganmu, aku sangat yakin dia akan sedih melihatmu begini".
Reamur Achrnavell adalah salah satu wizard dari keluarga inti Achrnavell. Dia sangat populer di Akademi Harvey, dan dianggap sebagai primadona Departemen Wizard. Hal ini dikarenakan perawakannya sangatlah baik dipandang mata, dia memiliki rambut pirang khas keluarga Achrnavell dengan mata hijau zamburd yang sangat indah saat terkena kilauan sinar cahaya, selain itu dia memiliki tubuh mungil yang hanya setinggi 157 cm dengan kulit putih yang cerah dan lembut tampak bersih dan berkilau saat ditimpa cahaya. Meskipun tubuhnya mungil tapi dia memiliki perawakan elok yang dengan tepat mengisi di bagian bagian yang seharusnya terisi, tanpa meninggalkan efek berlebihan. Tidak gemuk dan tidak kurus. Semua yang ada padanya bila dipadu padankan tampak memiliki nilai karya seni yang indah, meninggalkan kesan imut tapi sexy. Ditambah lagi Reamur adalah orang yang tau kelebihannya sendiri dan tau bagaimana cara menempatkannya dirinya dengan benar, sehingga dia tidak terlihat vulgar dan tetap bermartabat sebagai salah keturunan inti keluarga Achrnavell.
"Yah aku sudah sangat ekspresif, kau lihat aku hadir di sini kan sekarang" Reamur tidak habis pikir dengan kepribadian temannya itu, sejauh yang dia tau Elyne adalah orang yang hidup seolah olah mengalir menurut aliran waktu dan kondisi lingkungan sekitar. Tidak memiliki semangat, dan tampak selalu malas di setiap kesempatan. Bahkan ketika dia dinobatkan sebagai wizard terlemah se Akademi Harvey, dia tidak memiliki tanggapan apapun atau mencoba untuk berubah. Sikapnya tetap asal asalan dan tidak mempedulikan lingkungan sekitar. Akan tetapi dia tetap menyukai berteman dengan Elyne, karena hanya Elyne yang memperlakukannya apa adanya.
Padahal dimatanya, sebenarnya Elyne bukan tanpa kelebihan. Dia tergolong memiliki tubuh tinggi yaitu 173 cm yang selalu membuatnya iri, ditambah lagi Elyne sebenarnya cantik dengan keunikan yang khas, dia bukanlah kecantikan tak tertandingi yang seolah bisa menyilaukan dunia. Tapi Elyne punya ciri khas yang hanya dimiliki olehnya sendiri, yaitu tampilan malas yang malah menjadikan pesona nya semakin kuat, penampilan malas biasanya akan membuat seseorang menjadi buruk dan mengurangi kepribadian seseorang, namun hal itu berbeda bila Elyne yang melakukannya. Elyne menjadikan penampilan malasnya menjadi keanggunan yang elegan, meskipun terlihat asal asalan dia tampak selalu halus dan tidak terlihat terburu buru. Ditambah lagi Elyne tergolong punya fisik yang bagus, dengan mata berwarna biru laut yang indah namun selalu terlihat sedikit sayu dan rambut bergelombang honey gold yang khas dan kulit kuning langsat yang menambah kesan kecantikan malas namun elegan yang sempurna. Namun sangat disayangkan banyak sekali yang tidak akan melirik Elyne dua kali, karena dia sudah terkenal sebagai wizard terlemah se Akademi Harvey.
Melihat temannya tidak merespon lagi alias memulai mode mengantuknya, Reamur hanya dapat terus memfokuskan penglihatannya kepada Presiden Akademi Harvey yang sedang memberikan sambutan di atas podium.
"Ha ha ha sepertinya sudah banyak yang tidak sabar ya, maafkan aku karena berbicara terlalu bertele tele. Baiklah kita mulai acara intinya, nah ayo kita lihat bersama bagaimana takdir akan membawa kalian ke tingkat berikutnya" Presiden Akademi Harvey Allan Alaric memang dikenal sebagai orang yang terlalu santai dengan tawa khas nya yang tampak seperti wanita bangsawan jahat yang menutup mulut dengan kipasnya, namun tidak ada yang berani meremehkannya. Orang ini selalu dikenal sibagai serigala tersenyum, tidak diketahui darimana asal usulnya. Namun dia berhasil mempertahankan kekuasaannya sebagai pemimpin tertinggi Akademi Harvey dengan kemampuannya sendiri, karena itulah siapapun akan selalu merasa merinding dan kedinginan melihat dia tersenyum dengan bebasnya.
Sebuah benda berkilau tiba tiba muncul ditengah tengah aula yang luas, benda itu berukuran sedang, bila diukur hanya setinggi dada manusia dewasa, berwarna perak dengan cahaya putih mengelilinginya. Bila diperhatikan tampak seperti kristal yang tembus pandang dengan bentuk seperti jarum penunjuk kompas menghadap ke atas. Munculnya benda itu menyebabkan siswa Akademi Harvey menjadi lebih bersemangat dengan pandangan mendamba dan penuh dengan harapan akan masa depan.
"Kalian mungkin pernah mendengar desas desus di luar sana soal keunikan Akademi Harvey, dimana tes masuknya tergolong unik dan tidak masuk akal. Banyak yang menganggap orang yang masuk Akademi bukanlah orang yang sewajarnya, wizard atau warrior unggulan belum tentu bisa masuk ke sini meskipun mereka telah memiliki banyak sekali penghargaan dan pengakuan. Nah, jawabannya ada di depan kalian semua" Allan Alaric sudah terlalu banyak melihat emosi emosi itu ketika dia menunjukkan benda ini, pandangan mendamba dan semangat akan masa depan, itulah yang selalu terlihat begitu benda ini muncul. Dia dulu juga memiliki pandangan yang sama, karena itulah dia sekuat tenaga tetap berada di sini demi menjaga benda yang menjadi harapan bagi seluruh umat manusia. Benda itu adalah spark takdir.
"Benda ini adalah pecahan yang diketahui sebagai bagian dari salah satu pilar suci yang belum diketahui dimana keberadaannya, yaitu pilar takdir. Pecahan dari pilar takdir dinamai Spark Takdir. Meskipun hanya bongkahan kecil, namun benda ini masih bisa menjalankan fungsinya dengan baik, dan telah menunjukkan banyak sekali takdir yang dialami oleh manusia sejak beberapa abad lamanya. Satu satunya ciri khas Akademi Harvey yang tidak dimiliki oleh Akademi lain bahkan oleh institut pencocokan wizard dan warrior di seluruh dunia adalah Spark Takdir" Dengan semangat menggelora dia memperkenalkan Spark Takdir dengan penuh kebanggan dan kepuasan. Ingin banyak yang melihatnya lebih kagum lagi, dan memiliki perasaan yang sama dengannya.
"Kalian dapat masuk ke Akademi Harvey karena Spark Takdir yang memilih kalian untuk berada di sini, tidak peduli apapun asal usul kalian dan masa lalu kalian, selemah apapun, seburuk apapun, sekejam apapun, sejelek apapun, sehina apapun, seindah apapun, sebaik apapun, serendah apapun, seberani apapun, segugup apapun, setakut apapun, dimata Akademi Harvey kalian adalah orang yang telah dipilih oleh takdir. Sang Pencipta telah memberikan kalian kesempatan untuk bisa merubah hidup kalian sendiri, hasil akhirnya akan ditentukan apakah kalian mau berubah atau tidak, semua terserah padamu". Kemudian Allan Alaric melanjutkan pidatonya yang menggelora untuk menambah suasana menjadi semakin meriah sembari mengangkat tangannya tinggi , " Kali ini kalian berada di sini untuk menentukan takdir kalian selanjutnya, di hadapan ciptaan Sang Pencipta yang dapat membimbingmu menuju jalan takdirmu selanjutnya lihatlah siapa orang yang akan mendampingimu mengarungi hidup ini, masa ini dan selamanya".