Chereads / ELIKYA Number Zero : The Unknown Brave Hero / Chapter 11 - Arc 1 - Chapter 10 (Otoritas ruang dan waktu)

Chapter 11 - Arc 1 - Chapter 10 (Otoritas ruang dan waktu)

A....aa..apa apaan ini? Ini mustahil !

Laki laki albino itu terkejut, dirinya tidak mengerti dengan kenyataan yang sedang ia hadapi. Yang terjadi adalah matanya melihat sesuatu yang seharusnya hanyalah dia yang memilikinya. Mata merahnya hanya terbelalak, nafasnya seakan akan berhenti sejenak, lalu Laki laki itu menarik nafas.

Bagaimana kau bisa mendapatkan Otoritas yang sama deng...

Ini bukanlah kebetulan belaka, akan cukup lama jika aku menceritakannya dari awal. sebaiknya Untuk menjawab rasa penasaranmu itu, akan lebih baik jika kau melihat dan memperhatikan 'Aku' dimasa ini.

Pertanyaannya langsung ditangkis begitu saja dengan penjelasan. Saat ini dia sedang berhadapan dengan seseorang yang mengenakan topeng putih polos dengan dua lubang untuk mata, yang di kenakannya di wajahnya.

Dari suaranya tampak orang itu, adalah seorang laki laki. Sebelumnya dia menjelaskan bahwa dirinya berasal dari masa depan, tetapi Laki laki albino itu tidak mempercayainya sehingga dia harus membuktikannya.

Pria misterius itu menngangkat tangannya, memperlihatkan Otoritasnya, kepada laki laki Albino.

Suatu bentuk yang tidak bisa dijelaskan muncul menyelimuti tangannya, apakah itu sebuah daging yang terbakar hingga gosong? apakah itu sebuah asap hitam yang mengepul? apakah itu api hitam? apakah itu tangan hewan berbulu dengan kuku hitam yang tajam? sebuah Otoritas yang tidak dapat dijelaskan dengan kata kata.

Terkadang dapat disentuh dan terkadang juga tidak dapat disentuh. Terkadang terasa seperti sebuah daging tetapi itu bukanlah daging. Terkadang terlihat jelas, terkadang terlihat buram.

Tanpa sadar laki laki albino memundurkan tubuhnya.

Jika begitu, maka jelaskan dengan singkat.

Saat ini situasinya benar benar tidak dapat dia mengerti. Seseorang datang kehadapannya mengaku berasal dari masa depan dan mengatakan untuk jangan sampai mati karena statusnya sebagai penyihir membuatnya terhubung secara jiwa dengan adiknya.

Terhubung secara jiwa? apakah kau bodoh?...Hanya karena statusku sebagai penyihir, dia tidak akan mati begitu saja.

Saat ini adik yang albino maksud sedang baik baik saja. Layaknya putri tidur, saat ini perempuan yang sedang dimaksud sedang berada dalam keadaan aman, tubuhnya tertidur pulas dan tak pernah terbangun lebih dari 10 tahun lamanya.

Dan saat ini seseorang tak dikenal, mengaku dari masa depan, mencoba untuk menghentikan rencananya yang selama ini ia buat.

Disaat saat terakhir, di saat rencana panjang yang telah kau perhitungkan itu. di saat langkah terakhir dari rencanamu itu jangan pernah menyerahkan nyawamu kepada siapapun demi dirinya, demi orang yang sangat kau sayangi itu.

maksudmu Aku tidak boleh mati ketika rencanaku berhasil? demi membayar semua dosaku atas rencana yang telah ku rancang ini ? Yaitu membunuh nyawa nyawa yang tidak tahu apa apa tentang masalah yang sedang dihadapi oleh dunia ini? dan untuk membayar atas dosaku itu sudah pasti aku harus membunuh diriku sendiri bukan?

Jika kau ingin membayar dosa dosa yang belum kau perbuat, sebaiknya tetap hidup dan bertanggung jawablah dengan nyawa mereka yang sudah mati. Dan satu hal yang pasti, hal penting yang ingin aku sampaikan kepadamu.

Laki laki albino itu tersinggung, mendecitkan lidahnya dan menampikan kekesalan pada wajahnya yang diselimuti cahaya langit malam. saat ini mereka berdua sedang berada di atas suatu atap gedung dengan lautan cahaya kota dibawah mereka. Membicarakan tentang sesuatu yang tidak dapat di mengerti oleh orang biasa.

Angin sepoi sepoi menghebus tubuh mereka membuat jaket serta rambut mereka melambai lambai tertiup angin. saat ini cuaca sudah mulai dingin, dan awan tebal samar samar dapat terliht dari segala penjuru mata angin.

Laki laki bertopeng polos melanjutkan.

Diantara sepuluh anak itu, setidaknya ada 2 atau 3 orang yang mengetahui tentang kebenaran dunia. Dan salah satunya adalah orang yang sama yang memberi kutukan itu kepadamu.

D..dia?

Matanya mendelik, mulutnya ternganga. tubuhnya bergetar, nafasnya jadi berat dan jantungnya berdegub kencang ketika mendengar apa yang dikatakan oleh laki laki bertopeng putih polos itu.

Laki laki albino itu teringat dimasa kecilnya, ketika dia memberontak bersama dengan teman temannya yang lain yang tentunya memiliki status yang sama sebagai penyihir. sesuatu yang tidak ingin dia ingat kembali ketika dia melihat melihat jasad teman temannya yang mati bergeletakan tertimpah runtuhan akibat dari kecerobohannya.

Dia mengingatnya, kegagalannya menyebabkan ratusan manusia tergelatak tersisa jasad. Dia mengingat hari itu, meskipun dirinya ingin melupakan dosa dosanya, tetapi pada sisi lain dirinya merasa sangat bersalah atas pilihannya.

Sebuah benih harapan tercipta diantara lautan keputusasaan, Seseorang yang sangat berharga, seseorang yang paling dia sayangi, yaitu Adiknya. Dia menemukannya dalam kedaan selamat dengan banyak luka, tergeletak pingsan diantara ratusannya nyawa.

Di saat itu dia bersumpah akan memberikannya kehidupan yang layak kepadanya, dia tidak pernah mengharapkan diterimanya permintaan maafnya, dia hanya ingin memberikan kehidupan yang layak kepadanya, memberikan kehidupan normal yang direnggut darinya sejak lahir, kehidupan yang sama yang dimiliki oleh seorang anak perempuan biasa. Hanya itu.

Sesuatu yang menciptakan awal terdirinya Elikya, seseorang yang terlibat peristiwa itu. Salah satunya ada diantara sepuluh anak itu.

Tapi bagaimana...!!! APA YANG TERJADI.

Tanpa menyelesaikan kalimatnya, Albino terkejut ketika malam yang dijanjikan oleh laki laki bertopeng polos tersebut benar benar terjadi malam ini.

Waktu benar benar berjalan mundur. matahari terbit dari barat dan terbenam dari timur, awan terlihat bergerak melawan arah angin, konsep angin berhembus berubah menjadi angin menghisap, semuanya terlihat berjalan mundur. Semua orang dan segala sesuatu yang bergerak kembali pada tempatnya 2 hari yang lalu.

semua orang yang berjalan di saat ini sedang berjalan mundur. Semua orang berbicara dengan terbalik dan tidak jelas, tidak akan ada yang pernah mengerti dengan apa yang diucapkan oleh semua orang disaat ini. Semua makanan serta minuman yang mereka santap saat ini sedang keluar dari perutnya.

Tubuh albino terhuyung huyung dan jatuh ke lantai. Lutut dan kedua tangannnya menahan tubuhnya agar tetap berdiri.

semua kendaraan berjalan mundur, mobil, kereta pesawat terbang, kapal dan segala kendaraan saat ini sedang berjalan mundur. Segalanya berjalan mundur hingga ke atom atomnya. Semuanya berjalan mundur termasuk semua yang ada di alam semesta ini, mereka juga berjalan mundur.

Yang menyadari tentang kemunduran waktu ini hanyalah tiga orang yaitu laki laki Albino, Laki laki bertopeng polos itu dan 'seseorang'. Laki laki Albino itu sangat terkejut dengan apa yang sedang terjadi saat ini. tampak wajahnya menekuk menghadapi hal aneh ini, Tampak wajahnya sedang memasang ekspresi gelisah dan kebingungan.

A..APA YANG TERJADI SAAT INI?

Albino mengangkat wajahnya, mengarah kearah satu satunya lawan bicaranya, bertanyaan dengan nada suara yang tinggi, akibat rasa cemas karena melihat sebuah fenomena yang tidak pernah dia lihat dan rasakan. Ketidak sinkronan waktu, membuat kepalanya pusing, tangannya terangkat memegangi kepalanya dan menundukan wajahnya kembali, menahan perasaan cemas, gelisah kebingungan, ketakutan dan pusing yang tercampur aduk.

Bukankah sudah jelas? Waktu sedang berjalan mund...

AKU TAHU ITU TETAPI APA PENYEBABNYA? DAN KENAPA TIDAK BEREFEK KEPADA KIT....

Teriakannya terhenti, ketika otaknya menyadari sesuatu yang seharusnya sudah jelas. Matanya terbelalak ketika tangannya masih memegangi kepalanya.

oOTORITAS, OTORITAS SIAPAKAH INI? KAU PASTI MENGETAHUI SESUATU KAN? KATAKAN SEKARANG JUGA!!!!

Serangan panik menyerang Albino, wajahnya kembali terangkat menghadap ke Pria dengan topeng putih polos. Otot ototnya menegang dan kehilangan kendali, demi mengetahui apa yang sedang terjadi sekarang dia benar benar rela akan melakukan segalanya. Segalanya demi mengetahui fenomena yang terjadi saat ini.

Kecepatan mundurnya waktu sudah mulai berkurang dan berhenti sementara pada saat 2 hari yang lalu tepatnya pada pukul 04.59 dan kembali berjalan maju seperti semula.

Rasa pusing kepalanya mulai meredah, dikala waktu telah berhenti berjalan mundur. Albino menurunkan tangannya keatas semen kering. Dia mencoba untuk melonggarkan otot ototnya yang tegang, berusaha menenangkan dirinya yang sebelumnya panik.

Tangannya menumpu badannya, lalu berdiri dan mengusap ngusap pakaiannya yang terkena debu dari lantai, nafasnya masih terengah engah karena terkejut. Lalu memalingkan wajahnya kearah Pria bertopeng di depannya.

Mata pria Albino itu terpaku kepadanya, memandang gerak gerik dari Pria yang ada dihadapannya. Meski tidak dapat memandang wajahnya yang tertutup topeng, dia dapat merasakannya. Aura dari laki laki tersebut sangatlah tenang, seakan akan fenomena ini hanyalah makanan setiap harinya.

Pria bertopeng itu mengangkat kepalanya, menengadah ke arah matahari yang belum terbit. menghadap kearah langit yang sedang mengalami pergantian malam dan pagi.

Rasa nostalgia ini benar benar tidak ingin kurasakan lagi.

Bisiknya yang berbicara dengan dirinya sendiri.

Jika kau mengetahui sesuatu, kumohon katakanlah.

Albino memandang punggung dari Pria bertopeng tersebut, dengan kepalanya yang dipenuhi dengan tanda tanya. Dia menarik nafas meminta keterangan dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Tetapi Pria tersebut hanya berdiam diri, seperti sedang mengabaikannya.

Kumohon katakan sesuatu tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Sang pemilik salah satu Otoritas terkuat, Otoritas ruang dan waktu. Otoritas yang dapat memutar kembalinya waktu ke titik yang dia inginkan, semuanya akan kembali seperti semula kecuali mental sang pemilik Otoritas itu. Dan yang memiliki Otoritas itu hanya ada tiga orang salah satunya adalah kau.

Pria bertopeng menjelaskannya diiringi dengan membalikan badannya, menghadap kearah Albino. Akan tetapi wajahnya masih menampikan rasa tidak percaya. Dia menggelengkan kepalanya, menolak keras kenyataan tersebut.

Aku tidak memiliki Otoritas tersebut.

Kau tidak menyadarinya karena Otoritas itu berasal dari jiwa yang terhubung dengan mu. Akan aku katakan sekali lagi, jangan pernah menyerahkan nyawamu dan mati jika kau ingin 'orang itu' juga selamat.

Tanpa sadar pria Albino memundurkan langkahnya, menundukan langkahnya dan menggelengkan kepalanya lagi. Masih berusaha untuk mencoba mengerti dengan kenyataan yang tak terduga ini.

Aku benar benar tidak mengerti.

Statusmu dan statusnya yang sama sebagai penyihir membuat kalian terhubung secara jiwa. Jika diantara kalian mati terbunuh maka kalian berdua akan mati terbunuh. seperti itulah penjelasan yang paling sederhana yang dapat ku sampaikan.

Mencoba untuk sabar, pria bertopeng menjelaskannya berkali kali, selalu mencoba tanpa berhenti agar pria di hadapannya ini mengerti. Sedangkan di sisi lain, pria Albino mencoba untuk mengerti, dia mencoba untuk menyerap segala kata kata yang di jelaskan, sehingga dia akan mendapkan satu kesimpulan dari pertanyaan terakhirnya ini.

Artinya dia juga memiliki Otoritas ganda seperti diriku? dan salah satu otoritasnya yaitu memundurkan waktu, sehingga Aku juga memilikinya? Artinya dia juga memiliki Otoritas yang aku miliki?

Tanpa ku jawab kau juga mengetahui jawabannya juga bukan? seharusnya saat ini dia sudah bangun.

Laki laki bertopeng putih polos itu meregangkan badannya, bersiap untuk 'menonton' melihat dirinya disaat ini dan memulai rencananya untuk merubah dunia. Tekadnya cukup kuat tidak ada yang dapat memberhentikannya saat ini.

Pria Albino membenarkan posisi berdirinya, menegakan tubuhnya dan kembali mempersiapkan Mental bajanya. Mengatakan satu hal lagi yang menjadi penentu apakah dia akan mengikuti rencananya atau tidak sama sekali.

Jika kau menyakiti adikku, Aku akan membunuhmu!

Terserah kau saja, tujuanku bukanlah orang itu tetapi aku yang ada dimasa ini.

Baiklah Aku akan mengikuti rencanamu itu.

'pip...pip...pip'

Disalah satu bagian dari Elikya, disuatu perumahan, disalah satu rumah yang hanya ditinggali oleh anak berumur 16 tahun, Tenza. salah satu manusia dari 10 miliar manusia yang hidup saat ini yang tidak mengetahui apa yang sedang terjadi, sekali lagi memulai hari pertamanya sekolah tanpa mengetahui apa apa.

'pip...pip...pip...pip...pip..clk'