"Aaaaah.." Ada teman Kira yang memekik histeris melihat Ryan yang membawa Kira.
"So sweeeet"
"Iiiiih.. Romantis banget!!"
"Aaaah.. Kira, Aku iri padamu..."
Dan kata-kata lain dibelakang sana riuh melihat sikap Ryan ke Kira.
"Haaah.. Tuan Muda Ryan, kenapa Kau menggendongku? Mencari muka didepan temanku, kah? Andai mereka tahu bagaimana perilakumu di rumah.. Ishhhh.. Tak akan ada kata-kata pujian dibelakang seperti tadi!" Kira kesal sendiri dengan tingkah laku Ryan yang menggendong didepan teman-temannya, walaupun jika terlihat, wajah Kira sudah bersemu merah seperti tomat.
Click
Tanpa Ryan tahu, Asisten Andi sudah mengambil foto Ryan lagi dan mengirimnya.
"Aku gapapa. Kamu bisa turunkan Aku." Pinta Kira.
"Kita pulang sekarang!"
"Haaaah.. Pulang? Owh... Ga bisa.. Aku masih ada satu kelas lagii.. Hufff.." Kira memutar otak untuk membuat Ryan tak membawanya pulang.
"Ehmm .. Suamiku, Aku masih ada satu kelas lagi, Aku mohon, izinkan Aku selesaikan kelasku dulu, ya.. Plissssss..." Pinta Kira sambil mengatup kedua tangannya untuk memohon ke Ryan.
Ryan berhenti berjalan.
"Dimana ruang kelasnya?"
"Ehm.. Kamu turunkan Aku dulu, ya.. Aku berat lho.. Nanti tanganmu sakit."
Ryan menatap Kira. "Aku turunkan, asal Kau berhenti menangis!"
Kira mengangguk.
Ryan segera menurunkan Kira.
"Hufff... Legaa.. Dia pikir kampus ini rumahnya, apa! Bisa semena-mena melakukan apapun yang di maunya? Ya Rob.. Kapan orang ini berhenti menggangguku.. Hari ini Aku dapat kesulitan di kelas karenanya!" Kira sedikit jengkel.
"Dimana ruang kuliahnya?" Ryan mengikuti Kira yang menggandengnya, berjalan agak cepat.
"Di gedung tadi yang pertama." Kira menjawabnya.
"Haaah? Kenapa ga belajar di satu gedung aja? Bolak balik begini." Ryan mulai ga sabar.
"Suamiku.." Kira berhenti. " Untuk program studi jurusan Kimia, semua di gedung pertama tadi. Untuk program studi mata kuliah pendukung, tergantung mata kuliahnya, lalu kuliahnya di tempat di mana dosennya mengajar lebih banyak. Efisiensi waktu, kan kasian kalau dosennya yang mesti bolak balik,mereka udah tua, mahasiswa masih energik." Kira menjelaskan entah Ryan mengerti atau enggak, Kira sudah menarik tangannya lagi ke aula besar dengan kapasitas dua ratus orang. Kira memilih duduk di belakang supaya ga mengganggu teman-temannya.
Ruang kelas seperti podium. Jadi, Kira berada di barisan ke sepuluh dari bawah.
"Fuiiiih.. Ga PW deh, tinggi gini!" Kira ngedumel sendiri.
"Selamat Siang!"
"Aaaaaaa..." Mahasiswi sudah teriak histeris di depan saat melihat siapa yang masuk.
"Kak Fariiiiiiid!" dan banyak lagi teriakan lain memanggil nama lelaki yang berdiri di depan.. Tak ada yang memperdulikan Kak Desi yang juga masuk sebagai Asisten Farid hari ini.
"Nempel teruuuus kaya prangko! Hahahah" Kira asyik dengan pikirannya sendiri menghina Kak Desi yang berusaha mencari perhatian Farid.
Farid menempelkan jarinya di bibirnya. Menyuruh semua mahasiswi Diam. Kira hanya menunduk, tak berani memperhatikan. Membuka bukunya, Kimia Organik 1 tanpa memperdulikan semua riuh didepan.
"Halo semua. Saya hari ini menggantikan Prof Endang. Beliau sedang ada halangan. Jadi, mohon kerjasamanya, ya!"
"Iya kakakku ganteeeeeeng!" Celetukan dari barisan Mahasiswi begitu ramai
"Hah? Apa bagusnya seperti itu sudah diteriaki ganteng! Lelaki itu.. Yang kemarin membuat masalah dengan istriku, kan!" Ryan sudah sangat kesal. Diliriknya Kira, yang tak memperhatikan Farid, hanya fokus ke bukunya.
"Ok, Kita mulai dengan quiz dulu, ya! Untuk yang bisa menjawab ini, UTS, sudah mendapatkan sepuluh point!" Farid tersenyum. Seluruh mahasiswa mulai fokus ke pertanyaannya.
"Tutup buku!" Semua mahasiswa mengikuti perkataan farid dan menutup bukunya.
"Tolong dijawab dengan bahasa Inggris!" Farid tersenyum.
"Yaaaaaah... Susaaaah" Banyak mahasiswa protes. Farid kembali menempelkan jari manis di bibirnya..
"Memang harus susah, karena Aku harus memastikan hanya satu orang yang bisa menjawab." Farid berusaha menyembunyikan niatnya didalam quiz yang ingin dibagikan.
"Listen the question.. What is the difference between organic and inorganic compound?" Pertanyaan dilontarkan
"Ya, Kamu yang dibelakang! Maju ke depan!" Farid tersenyum ke Kira yang mengangkat tangannya, sedang tak ada satupun mahasiswa yang mengangkat tangannya.
"Suamiku, Aku izin jawab pertanyaan dulu, ya." Kira memegang tangan Ryan.
Ryan mengangguk. "Kenapa tangannya dingin sekali? Apa Dia menyukai lelaki itu?" Ryan mulai berspekulasi.
Kira berjalan ke depan, mengambil mikrofon..
"Organic compound
1. The reaction happens among the molecules by easy-stages.
2. The boiling point and the melting point are low.
3. If heated, it can be decomposed easily.
4. Its molecules can make isomeric structure.
5. Its solvent is commonly organic compound.
And
Inorganic compound
1. The reaction happens among the ions swiftly.
2. The boiling point and the melting point are high.
3. It is stable when heated.
4. Its molecules can't make isomeric structure.
5. Its solvent is commonly water"
"Good! That's perfect!" Farid bertepuk tangan memuji Kira disambut riuh tepuk tangan seluruh peserta kuliah hari ini. Kecuali Ryan, Asisten Andi, pengawal Ryan dan Kak Desi.
"Kamu boleh juga!" Ryan sangat tegang dibelakang sana. Tapi Dia mulai mengakui kepintaran Kira.
"Kamu lagi.. Suamimu bahkan ada di kelas, tapi Farid masih berusaha mendekatimu?" Kak Desi mulai geram.
"Oke, Siapa nama Kamu?" Tanya Farid sambil memegang daftar absen untuk mencatat nilai quiz Kira.
"ShaKira Chairunisa." Jawab Kira.
"Saya panggil Kamu apa?" Tanya Farid lagi.
"Kira."
"Ok, Kira. Anda bantu saya disini untuk kuliah hari ini!"
"Apa maunya? Kenapa Dia minta bantuan istriku?" Ryan sudah mengepal tangannya.
"Tuan Muda, sabar dulu.. Sepertinya Nyonya muda sangat berbakat untuk pelajaran kali ini.. Orang didepan, ingin menunjukkan kepintaran Nyonya Muda didepan teman-temannya." Asisten Andi mencoba menghibur, walaupun Dia tahu, yang dilakukan Farid adalah menjauhkan Kira dari Ryan.
"Apa begitu?" Ryan menoleh ke Asisten Andi.
Asisten Andi mengangguk. Membuat amarah Ryan bisa terkontrol sebentar.
"Aku tak akan membiarkanmu membuat Kira ga fokus belajar! Anak ini, punya masa depan yang cerah!" Farid bergumam pada dirinya sendiri.
"Kira, bantu Saya memasang permodelan atom senyawa Alkana!" Farid menunjukkan box yang berisi permodelan atom, bulat-bulat yang disambung dengan pipa yang menunjukkan ikatan karbon dan hidrogen. Kira mulai membuat parmodelan. Saat Farid menjelaskan materi kuliahnya.
"Hah, baguslah.. Membuat model atom, ketimbang Aku duduk diatas penuh tekanan. Hihi... Alhamdulillah!" Kira sangat senang.
"Kenapa harus menyuruh istriku melakukan itu? Apa Dia ga bisa menyuruh asisten dibelakangnya yang nganggur?" Ryan memperhatikan dengan tatapan tidak suka.
"Kira, jelaskan tata cara penamaan Alkana untuk contoh permodelan yang Anda buat!"
"tata nama alkana
1. Untuk memberi nama alkana digunakan aturan IUPAC yaitu :
2. Menggunakan awalan, contohnya met. .. et.. prop ... yang menunjukkan jumlah carbons pada kerangka induk dari rantai molekul, dan dan akhiran ana untuk menunjukkan bahwa molekul merupakan alkana.
3. Kelompok yang melekat pada rantai induk disebut substituents dan diberi nama menggunakan awalan untuk jumlah carbons dalam rantai substituen dan akhiran il, misalnya, metil, etil, propil, dodekil, dan diberi nomor sesui nomor atom karbon rantai induk dimana substituen tersebut terikat.
4. Pemberian nomor dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan letak substituen" Kira juga menjelaskan nama-nama pada model atom yang dibuatnya.
"Ok, good job! Saya suka penjelasannya. Sekarang bantu saya menjelaskan reaksi oksidasi dan pembakaran Alkana!"