Chereads / Hati Zalikha / Chapter 2 - SANG PENGHIBUR

Chapter 2 - SANG PENGHIBUR

sebuah layar telvisi menjadi benda pelampiasa seorang yang patah hati,berpindah pindah channel berharap ada tontonan yang menghibur,dan tom and jerry layar terakhir yang lebih lama ia tonton.

suara bel terdengar lebih ke tidak sabaran ingin segera ada yang membukakan pintu,tapi gadis itu masih tetap pada posisinya,menatap layar kaca yang menurut dia saat ini menarik.hingga Mbo Lili yang jauh dari dapur,berlari lecil membuka pintu.

"Aden"Mbo Lili kaget dengan siapa yang datang

"sssttt...jangan keras keras Mbo" yang diluar sedikit menutup mulut mbo Lili dengan tangannya,

"Aden apa kabar?,mbo kangen sama aden,tambah ganteng aja"ucap mbo lili pelan menurunkan tangan pria yang ada di depannya.

"saya baik Mbo,saya juga kangen sama Mbo,kangen masakan nya juga yang enak enak,

Iza ad Mbo?"memindai ruang kembali penasaran dengan rumah yang tak biasanya sepi.

"aden bisa aja

anu den,sudah tiga hari Neng Iza murung,ngurung diri terus di kamar,Mbo juga takut Neng Iza kenapa napa,tapi hari ini sudah mau keluar,nonton tivi"

"owh...pantesan"dan keheranannya di telpon terjawab sudah...

* * *

"siapa ini iseng banget"seseorang menutup matanya dari belakang.

"tebaaak!" sambil membuka penutup matanya,gadis itu menoleh

"kakak!!!"teriaknya kegirangan,

"kenapa tidak ngasih kabar dulu kalo kakak hari ini pulang"

"kejutan...untuk adik ku yang cantik"

dialah Akbar wijaya,saudara laki laki Zalikha satu satunya,sekaligus pewaris pertama keluarga wijaya dari keluarga tertua Arya wijaya,Anak yang sudah hampir empat tahun tidak pulang,karena terlalu serius menganyam pendidikan S2 nya di Inggris.

keduanya asyik bercengkrama,melepas rindu

hingga ia lupa dengan laki-laki yang membuatnya murung akhir akhir ini.

* * *

Cafe Tujuh

"seandainya kamu terpaksa nerima perjodohan ini,kita bicara sama orangtua kita,atau karena gadis yang tempo hari kerumah,aku g mau hubungan kita di dasari karena keterpaksaan,jadi jika kamu keberatan,kita bisa membatalkannya"pungkas Marry dengan keputus asaannya.

dan kediaman Randy menjadi jawaban yang sama.

selang beberapa menit,si jangkung d kejutkan dengan kedatangan seseorang yang selama ini memenuhi fikirannya,siapa lagi kalau bukan Zalikha,gadis itu kini bersama seorang pria yang lebih dewasa darinya,dengan perawakan yg atletis,wajah yang tampan dan senyumnya sangat menawan.

mereka terlihat sangat akrab,dan sesekali Zalikha tersenyum bahagia dengan candaanya.

~siapa laki laki itu Za,ternyata kamu lebih cepat melupakan aku dari yang kukira,dan percuma saja jika aku terus memikirkanmu~batinnya.

"aku tidak terpaksa dan kamu tidak perlu mencemaskan aku,kita jalani hubungan kita"jawaban yang melega kan si hati wanitanya.

* * *

di tengah asyiknya Zalikha dengan candaan kakaknya,ia merasa ada seseorang yang terus memperhatikannya dari kejauhan,dan mata itu akhirnya bertemu.

tak menunggu lama,air muka wajah gadis itu kembali sendu,menyajikan tatapan kosong dan pilu,

(sepertinya sebentar lagi akan hujan)

"Za...are u oke?"pertanyaan sang kakak membuyarkan tatapan kosongnya,

"kak,kita pulang yuk...tiba-tiba aku gak enak badan"ajak Zalikha sambil meninggalkan tempat duduknya.

"ok"akbar mengiyakan.

.

.

.

.

sepanjang perjalanan pulang,gadis itu tetap dengan kemurungannya,menatap jalan seolah tak ada apapun di depannya,

"Za...are u oke?"pertanyaan yang sama dengan penasarannya,tak biasanya adiknya seperti ini.

"ada yang bilang akhir-akhir ini adik kakak yang periang ini berubah jadi bunga yang layu

cerita semua sama kakak"

sambil mengemudi Akbar memasang telinga nya dengan seksama.

"makasih ya kak...kakak tetap yang terbaik,Iza g tau kalau kaka tidak pulang,Iza kesepian,setiap hari hanya bertemu Mbo Lili,jauh dari mama sama papa,kakak juga g pulang-pulang,

tapi sekarang,ada kakak,Iza Akan baik-baik saja"

"no problem...kakak sedikit lama di indonesia,jadi puas-puasin kangennya sama kakak,

kakak kira kamu ada masalah dengan seseorang,

something in your mine,may be

tapi masa iya adik kakak yang cantik ini patah hati,kapan jatuh cinta nya,"

"kakak"gadis itu kembali terseyum dengan tingkah kakaknya...

terseyum sambil menghapus air mata yang menggenang,sedetik lagi pasti terjatuh.

"kakak fikir adik kakak ini sudah besar,ternyata masih suka nangis...cengeng"kembali akbar menghibur adiknya dengan caranya

"ikh kakak...nyebelin"

keduanya tertawa lagi.

* * *

seperti biasa,Zalikha menyibukan dirinya bersama mbo Lili d dapur,mencoba memasak makanan yang belum pernah ia masak,

aroma masakan yang menguar membuat sang kakak merasakan perutnya ingin segera di isi

"wahhh enak nich..."

"ayo makan kak,aku yang masak lho..."

"ternyata jago masak juga ya adek kakak ini"

"iya,tapi d bantu mbo Lili...hehe"

keduanya menyantap makan malam nya dengan lahap

"Za...pekan depan kakak akan berangkat lagi,kakak ingin segera menuntaskan kuliah kakak,biar bisa segera nemenin kamu dan mengambil alih Jaya group kembali,kasian paman,sudah terlalu tua,sudah seharusnya beliau menghabiskan masa tua nya tanpa memikirkan perusahaan papa"

"semoga itu yang terbaik buat kakak,dan kakak harus cepat pulang"pinta sang adik

"tapi za...besok malam paman mengundang kita d perjamuan perusahaan dengan relasi,kita harus hadir"

"tentu,kita akan hadir"pungkas nya.

begitu tegas gadis itu mengiyakan permintaan kakaknya,tanpa ia sadari pasti Rendy juga hadir di acara itu...

* * *

tak berhenti gadis itu memutar-mutarkan badannya di depan cermin,balutan midi dres berwarna navy dengan kilauan cahaya yang di pantulkannya,membuat yang memakainya terlihat anggun dan menawan,mendominasi kulit putihnya yang bersinar,d lengkapi dengan hiasan rambut yang di kepang ekor kuda,menambah kedewasaan yang terpancar dari gadis yang baru berusia 20 tahun itu,

tanpa di sadari seseorang memperhatikannya di depan pintu,sambil bersiul...

"Rasanya malam ini kakak akan punya teman untuk berkencan,

siapa yang tahu bahwa yang kakak bawa adalah Zalikha Azalea Wijaya"

"jangan berlebihan"sang adik tersipu

"tidak...anggap saja seperti itu"sang kakak menimpali

.

.

.

.

balroom hotel

kedatangan akbar dan Zalikha melengkapi acara tersebut,mereka segera menyapa paman yang sedari tadi sudah menyapa lewat lambaian tangannya,semua mata tertuju pada siapa mereka,terutama para relasi yang ingin tahu,siapa mereka.sedikit Zalikha di buat risih dengan tatapan itu,

" kita temui paman,dan setelah itu kita pulang"bisiknya,

saat kakaknya sibuk dengan perkenalan semua relasi dan kolega bisnis oleh pamannya,Zalikha duduk di sebuah minibar,dengan menikmati kudapan yang tersaji,

~lebih baik di sini dari pada ikut bersama kakak,membicarakan persoalan perusahaan yang membuat pusing kepala~

tanpa di sadari ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang

"Za...kamu disini,kamu sama siapa kesini,?"pertanyaan itu mengagetkan Zalikha..

"maaf tapi itu bukan urusan kamu"jawabnya dingin

"kamu masih marah sama aku za?,aku minta maaf,dan siapa laki-laki yang bersama mu?"

"sekali lagi,maaf Ren,itu bukan urusan kamu,

dan satu hal lagi,bukankah semua ini yang kamu mau,jadi tak usah perduli lagi sama hidup aku,kamu fokuskan saja hidupmu dengan keluargamu."Randy mematung bersama dengan kalimat yang keluar dari bib ir gadis itu,menusuk dan menyakitkan bagi keduanya.

dengan terburu-buru gadis itu meninggalkan Randy yang masih menatapnya hingga ia pergi,

"brukkk"....ia menambrak seseorang

"sorry...sorry...

maaf bajunya jadi kotor"sambil membersihkan sisa minuman yang tumpah d jas yang di kenakan pria itu

"It's ok,are u oke?"si pria bertanya

"hmmm...Im ok"dan dia mendongak

(siapa sangka dia akan bertabrakan dengan pria setampan itu)

~perfect~batin si pria

keduanya bertemu mata dan suara gawai membuyarkan semuanya

"baik...kalo begitu saya permisi"Zalikha pergi dan mengangkat gawainya...

si pria memperhatikan gadis itu dengan tersenyum penuh tanda arti...

.

.

.

.

bersambung