sayang,aku ketoilet dulu ya"gadis yang duduk disamping pria itu meminta izin,
"hm...hati hati"si pria mengizinkan
selepas gadis itu pergi,laki laki itu menoleh ke arah zalikha,dan kembali mengeratkan tangannya,
ya...sedari tadi,tangan itu tidak lepas dari genggamannya.
"Za,kamu apakabar,kamu g bisa di hubungi semenjak hari itu,aku hubungi kamu,no mu ga pernah aktiv,kenapa za"laki laki itu berbisik halus di telinga zalikha,tapi gadis itu tak menjawab satupun pertanyaannya,airmata yang ia tahan sedari tadi kini sudah tak bisa di bendung lagi,
"aku kangen kamu za"kalimat itu kembali menggelitik telinga gadis itu dengan hembusan nafasnya yang terasa hangat,
seketika ia terbuai,tapi keadaan menyadarkan posisi mereka saat ini.
"Sorry Rand,kita udah selesai"kalimat itu menarik tangan yang sedari tadi digenggamnya.
"tapi za..."
"sayang,kok kamu ga ngasih tau ada temen kamu disini,nonton bareng kita"suara itu tiba tiba memotong si pria berbicara.
keduanya terdiam.
"kamu temen Randy kan,yang waktu itu kerumah Randy pas kita tunangan"gadis itu mengingat ngingat,
zalikha hanya membalas dengan senyum khas nya.
"kamu sama siapa kesini?"tanya merry,
"temen temen"zalikha kemudian memperkenalkan mereka,
akhirnya mereka melanjutkan acara nontonnya lebih seru karena merry merasa mempunyai teman baru,yaitu teman temannya Randy menurutnya.sampai penonton di depannya merasa risih dengan keberadaan mereka yang terlalu berisik,tapi berbeda dengan zalikha dan Randy,suasana itu terasa semakin membuat mereka tidak nyaman.
.
.
.
parkiran
"guys,gue pulang duluan ya,bokap udah datang jemput gue"Nina berpamitan
"hati hati ya Nin,"
"iya,thanks ya Za"Nina berterimakasih kemudian pergi menemui ayahnya yang sudah menunggunya
"loe pulang bareng siapa za,ada yang jemput?"meta bertanya,
"ngga,gue pulang naik taksi aja"jawab gadis itu
"barengan mau g,kebetulan kita searah,sekalian ada yang mau gue omongin sama loe"tawarnya.
keduanya menaiki taksi bersama,mereka asik dengan fikirannya masing masing,sambil di usapnya tangan yang tadi di pegang erat oleh mantan kekasihnya,dia masih tidak menyangka mereka bertemu kembali,dan entah kenapa ia sendiri tidak habis fikir,kenapa dirinya merelakan tangannya di genggam lebih lama oleh mantan kekasihnya,apakah itu bentuk kecemburuannya,atau kerinduannya pada laki laki yang telah lama dicintainya,tapi apapun itu,sangat tidak masuk akal dan terlihat konyol.lain halnya dengan Meta,sedari tadi gadis itu mengamati perubahan sikap Zalikha yang kembali terlihat murung setelah ia meminta tukeran bangku di bioskop beberapa jam yang lalu,
"gue fikir,loe murung karena Kakak loe Yang ninggalin loe lagi za,ternya bukan"meta terlihat serius.
maksud loe"zalikha sedikit tak mengerti.
"sorry ya za,gue baru tahu,siapa yang dulu dimaksud cewek nya Randy,dan gue sebagai temen loe gak peka sama sekali,dan pasti rasanya sakit banget berada di posisi loe,loe yang kuat ya za,"meta ikut prihatin.
"loe tenang aja,gue udah bisa move on kok,dan sekarang gue baik baik aja,serius.thank juga loe udh peduli sama gue"kalimat itu berbalik dengan keadaan hatinya
bisa move on katanya!nyatanya,ia belum bisa melupakannya sedikitpun,bahkan dihadapan Randy sendiri,ia pura pura tegar dan acuh,jauh didalam hatinya,ia selalu mengharapkan cintanya kembali.
"gue tahu loe orangnya kuat,tapi jika loe butuh sahabat,gue bersedia menampung masalah loe"
"thanks ya ta"zalikha tahu,meskipun sudah hampir tiga tahun mereka berteman,tapi mereka sangat menghargai privasi masing masing,sehingga tak pernah mengoreksi atau ikut campur permasalahan temannya,kecuali ada di antara yang memulai pembicaraan seperti yang terjadi saat ini.
"no problem,by the way bentar lagi gue nyampe,loe gapapa kan pulang sendiri?"tanya Meta ragu
"iya gapapa kok"zalikha meyakinkan
setelah menurunkan Meta di depan rumahnya,taksi kembali melaju menuju rumah Zalikha.
* * *
"sayang,kok kamu g pernah cerita kamu punya teman seseru mereka,"merry bertanya tapi kekasihnya masih fokus dengan kemudi nya.
"sayang"gadis itu merajuk
"sorry mer,aku lagi fokus nyetir,lain kali kita ngobrol yah,sekarang aku anter kamu pulang"jawab Randy ketus
Marry kesal dengan jawaban dari Randy.padahal ia ingin tahu banyak tentang kehidupan tunangannya itu,tapi dia begitu tertutup menyembunyikan semua kehidupannya.
~aku pasti akan cari tahu sendiri kehidupan kamu bersama teman teman mu Rand,terutama gadis itu~
* * *
~ternyata gadis wijaya itu adalah putri tunggal Arya wijaya dan dia gadis yang sama di pesta beberapa pekan lalu,tunggu berarti dia adalah~
pria itu bergelut dengan fikirannya,kembali meminum softdrinknya di balkon kamarnya sembari menikmati pemandangan kota,dari sana kota terlihat sangat indah,apalagi ketika malam,gemerlap lampu berwarna warni,seperti bintang yang terhampar dilangit.bagaimana tidak,kamar itu terletak paling atas bangunan hotel yang sekaligus menjadi pusat kantor dan tempat tinggalnya.
~tunggu saja,aku akan mendapatkanmu~batinnya dengan lengkungan bibir yang penuh arti.
"zalikha Azalea wijaya"
.
.
.
.
* * *
hari ini hari pertama Zalikha dan Meta magang d sebuah hotel bintang lima,setelah keduanya janjian bertemu d pos satpam hotel,keduanya permisi kepada security yang ada di pos itu,
"selamat pagi pak,kita mahasiswi yang hari ini mulai magang di hotel ini"sapa Zalikha dengan sopan
"iya neng,silahkan Neng masuk aja,nanti temui bagian resepsionis"jawab pak Iwan security yang sedang bertugas itu,namanya terpampang jelas di dada sebelah kiri nya.
"terimakasih pak"
.
.
.
"serius za ini hotel nya,mewah banget"meta mrasa ragu,melihat dari depan bagaimana megahnya hotel yang akan menjadi tempatnya magang.
zalikha hanya tersenyum
"masuk yuk"ajaknya
keduanya masuk dan bertanya pada resepsionis,
"silahkan tunggu sebentar,manager kami akan segera datang"jawab susi dengan Ramah
"terimakasih mba Susi"
"sama sama"
setelah hampir setengah jam mereka menunggu,akhirnya sang managerpun datang.
.
.
.
.
.bersambung