tok...tok...
"masuk"
"Bro,hari ini ada dua mahasiswi yang masuk, ini berkas dan data datanya"pria itu langsung duduk dan menyodorkan dua map biru kepada pria yang sedang duduk serius mengamati satu persatu berkas di meja nya.
"maksud loe,mereka magang disini? hari ini?kenapa loe baru ngasih datanya hari ini juga"matanya tajam seperti mata elang yang siap menangkap mangsanya.
"sorry,gue kan tiga hari ini diluar kota,jadi sekertaris gue baru ngasihnya hari ini"bayu beralasan
"kenapa tidak di cabang,kenapa mereka masuk hotel ini,"mata itu kian mengintimidasi.
"begini nich kalo cowo belum kawin,pagi pagi udah ngegas!loe coba liat dulu file nya,kalo loe g suka,gue akan memindahkan mereka ke hotel kita yang lain"dengan sabar Bayu meredakan emosi teman sekaligus bosnya itu,karena pagi pagi moodnya sudah ia rusak dengan hal sepele seperti itu.
"apa hubungan nya sama kawin,kaya udah pernah nikah aja loe,"pria itu menyerang balik,dan Bayu kembali tidak bisa berkutik.
dilihatnya sampul biru itu,kampus yang sama dengan tempatnya belajar dulu.(pantesan si bayu ngotot)batinnya.
dengan teliti di bacanya,sampai di map berikutnya.lama ia mengamati dengan seksama berkas yang ada di tangannya,padahal ia bisa langsung mengatakan ya atau tidak jika ia mau,tanpa memperlambat waktu.
"oke,"satu kata yang di tunggu Bayu akhirnya keluar juga.
"ck...gitu donk,dari tadi kek"bayu segera bangun dan berjinjit pergi meninggalkan ruangan,segera menemui kedua gadis magang itu.
tersisa seseorang yang tampak bahagia seperti sedang jatuh cinta.
.
.
.
.
* * *
"hotelnya bagus,cuma pelayanannya kurang baik,"gerutu zalikha pada meta yang sudah setengah jam mereka menunggu.
"sabar za,biasanya loe paling sabar kalo urusan kek gini"meta mengelus bahu sahabatnya
tidak berlangsung lama seseorang datang menghampiri mereka berdua,
"selamat pagi
mohon maaf lama menunggu,
perkenalkan saya Bayu manager hotel ini"pria itu mengulurkan tangan.
Meta terpesona dengan wajah pria itu,rambut dengan model yang gaul tapi tidak mengurangi kewibawaannya,perawakan yang sangat athletis,tingginya sepuluh centi dari tingginya.~Tuhan,sisakan yang kaya gini satu buat gue~Meta terhanyut dalam tatapannya
"saya zalikha dan ini meta",gadis itu menjawab tanpa membalas uluran tangan pria itu,
Meta kembali ke dunia nyata,setelah beberapa detik lalu masuk ke alam halu nya...
"akh sorry...saya Meta"gadis itu akhirnya membalas uluran tangan.
"oke jadi langsung saja kita temui pemilik tempat ini"Bayu menginterupsi,keduanya mengangguk tanda mengiyakan.
.
.
.
.
tegang juga yang dirasakan kedua gadis itu,bagaimana tidak,mereka akan bertemu langsung dengan pemilik hotel semegah dan semewah ini.meskipun sebenarnya dalam hatinya zalikha tak perlu magang di tempat lain.benar,jika dia mau,dia bisa mengatakan kepada pamannya apa keinginannya,tanpa perlu susah susah menunggu dan melalui proses seperti yang sedang saat ini ia lakukan,tapi inilah zalikha,penuh tantangan dan menurutnya akan terasa berbeda jika dirinya berada di tempat lain yang bukan miliknya.
pucuk di cinta,ulampun tiba
sampailah mereka di ruangan yang Bayu tunjukkan,
ketiga nya masuk setelah mengetuk pintu,
"Bro,mereka sudah disini,"
"ok...kamu bisa pergi"pria itu menjawab di balik kursi kebesarannya,duduk membelakangi kedua gadis itu.
"Baiklah Nona nona,saya permisi dulu,masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan"
kemudian Bayu menghilang dibalik pintu
zalikha sedikit penasaran dengan siapa pria yang ada di balik kursi itu,apa pria yang sudah tua seusia papanya,atau sebaya dengan kakaknya,tp mana mungkin pria semuda itu bisa duduk disana,kakaknya saja masih harus belajar,tapi dari suaranya seperti tidak asing.
* * *
"gue g nyangka ternyata Pak Dewa bukan cuma tampan,beliau juga CEO hotel ini,"celetuk meta,di ruang loker
Zalikha masih sibuk dengan fikirannya,
'kenapa aku harus ketemu orang menyebalkan itu lagi,dan sekarang gue pasti bakal sering ketemu...aarrgh'fikirannya kacau,zalikha mengacak rambutnya yang rapi.
"Za,loe kenapa?g sakit kan!"Meta terkejut dengan sikap sahabatnya.
"ngg,gue baik baik aja kok"gadis itu nyengir
setelah mereka mengganti bajunya dengan seragam yang sama dengan karyawan disana,mereka mendatangi lobi dimana ada susi yang sedang duduk di tempat kerjanya,
"Halo kak Susi"sapa keduanya
"hallo"balas susi dengan senyum ramahnya
ketiganya berkenalan
"jadi kalian nemenin saya disini?"susi bertanya
"iya kak,tapi cuma hari ini kita bareng,besok kita beda jam kerja"jelas Meta yang merasa sedih harus berbeda sift dengan temannya,
"tidak apa apa,disini semuanya ramah kok,nanti saya bantu,dan apa saja tugas kalian disini"
"terimakasih ya kak"
"wiiihhh ada karyawan baru nich,kenalan donk,"celetuk Edo yang baru datang usai membersihkan kamar di lantai 10
"husss,kalo ngomong jangan sembarangan!mereka mahasiswi yang sedang magang disini"singkat susi menjelaskan,
"pantesan masih seger seger"kembali Edo bicara dengan ceplas ceplosnya,mata susi langsung mendelik tajam
"kenalin saya Edo,cowo paling tampan di hotel ini"laki laki itu mengulur tangannya memperkenalkan diri
"geer kamu do"semua tertawa dengan kegaringan Edo
"sudah sudah,kembali bekerja"mereka kembali pada tugasnya.
tidak lama seorang tamu wanita dengan perawakan seperti model,dandanan yang anggun dan berkelas,hampir setiap mata memandangnya tak bisa berkedip.dia Nadine,seorang model papan atas yang sedang naik daun saat ini,tidak lupa dua asisten pribadinya yang selalu mengikuti kemanapun gadis itu pergi
"za,gue ga salah lihat,itu kan Nadin,model yang lagi hotnews",bisik Meta
wanita itu melewati mereka begitu saja tanpa permisi
"tapi kok,sombong banget,senyum kek"meta merasa sebal dengan sikap model itu,
"dia emang kaya gitu,di tivi aja keliatannya ramah,aslinya ya kaya gitu,"susi juga selalu merasa kesal,karena keberadaannya tak pernah di hargai sebagai seorang resepsionis.
"yaudah,mungkin orangnya memang sibuk"zalikha mendinginkan kedua temannya,
* * *
"bro satu jam lagi kita meeting untuk promosi resort kita yang di bandung,"jelas bayu yang sudah seperti asisten kedua setelah sekertarisnya izin cuti melahirkan.
"semuanya sudah dipersiapkan?"dewa masih fokus dengan pekerjaannya
"beres...by the way,gue kira loe mau menempatkan gadis itu untuk jadi sekertaris loe sementara Mira cuti,"kalimat itu membuat dewa menutup berkas yang ada di tangannya,
"tidak semudah itu bro,semua bertahap,"dewa sedikit menjelaskan
'jika gadis itu mau,dia bahkan tidak perlu magang di tempat yang bukan tempatnya,tapi aku akan mengikuti permainannya'batinnya melanjutkan..
tidak lama,seseorang masuk di ikuti dua asistennya
"surprise"dua lelaki itu sedikit terkejut,bukan managernya yang datang,
"waw...Nadine kejutan sekali kamu datang"bayu sedikit terpukau,namun tidak dengan dewa,yang seolah tak memiliki hasrat bertemu dengan wanita.
"Dewa,how are you?"model itu berusaha memeluk Dewa,namun laki laki itu menolak.
"sorry,I'm ok"
"all rigth,by the way Bram tidak bisa ikut meeting hari ini,dia ada sedikit kendala tadi pas mau kesini," gadis itu sedikit kecewa
"oke kalo gitu,kita langsung ke ruang meeting aja"ajak Bayu memecahkan suasana yang terasa begitu tidak nyaman untuk bos nya.
***
hari ini terasa lelah untuk kedua mahasiwi yang baru memulai magang itu,meski pekerjaannya terlihat santai ternyata posisi itu membutuhkan ketelitian dan kecekatan,dan itu membuat keduanya terlihat lelah namun terasa menyenangkan.
"ta,pulang bareng ya,gue ga ada yang jemput"ajak Zalikha
"aduhh,sorry za,gue kayaknya ga bisa,mau mampir ke apotek dulu soalnya,duluan aja ya"tolak meta dengan halus
"gue temenin,mau g?"zalikha memberi tawaran
"ga usah,loe kayaknya lelah banget,"kembali meta menolak
"yakin ga mau di temenin"
"iya beneran"
sebenarnya Meta bukan tidak mau,tapi dia segan dengan Zalikha jika nanti ia menanyakan apa dan untuk siapa obat yang dia beli,jadi lebih baik ia merahasiakannya.
"yaudah kalo gitu,gue naik ojek online aja"
"hati hati ya za"
keduanya berpisah di depan loby.
~ternyata tak semudah yang aku bayangin kerja di bagian bawah itu gimana,terlihat santai,tapi ternyata sama sama menguras tenaga dan fikiran~zalikha membatin sambil menyusuri trotoar
di tatapnya langit yang sudah mulai gelap,bangunan bangunan tinggi di sekelilingnya,serasa menenggelamkan dirinya yang terlihat kecil dan lemah,menatap jalan dengan kehampaan dan kekosongan,hingga tak terasa seseorang membunyikan klakson dengan sedikit nyaring.
tiiiin...tiiin...tiiiin....
zalikha menoleh,seseorang didalam Range rover putih mengajaknya masuk untuk mengantarkan pulang.
bersambung.