Pagi ini para pemain telah berada di pinggir pantai untuk melakukan take. Hubungan Eunha dan Jungkook mungkin diawal masih terlihat baik-baik saja, namun semakin ke sini hubungan mereka sama seperti dulu sewaktu pacaran. Mereka lebih sering ributnya ketimbang akur, namun yang aneh keduanya justru tidak mau saling melepaskan meskipun tahu jika hubungan yang mereka jalani terkesan tidak wajar.
Seperti kata Sowon yang selalu berkata pada Eunha; kau itu sulit untuk jatuh cinta, namun sekalinya jatuh cinta dibuat bodoh. Terbukti wanita itu mau-maunya diajak tidur oleh Jungkook padahal waktu itu ia masih polos dan lugu, belum lagi saat akhir-akhir ini tidur bersama padahal sudah putus. Dan puncaknya, Eunha hamil lalu diajak menikah diam-diam.
Eunha menatap kearah Jungkook yang nampak acuh padanya, ini gara-gara kejadian dimana Eunha kepergok mengobrol akrab dengan Park Pyunghwa yang notabene adalah produser drama yang mereka bintangi. Jungkook marah lantaran Pyunghwa menunjukkan rasa ketertarikannya pada Eunha. Lalu Eunha yang marah pada Jungkook lantaran lelaki itu juga menelepon gadis lain padahal setahu wanita itu, ia sudah menghapus semua kontak gadis-gadis di ponsel Jungkook.
Keduanya hanya saling berhadapan dengan kaku sembari mendengarkan arahan dari Wooseok tentang adegan yang akan mereka lakukan hari ini. Pyunghwa si produser muda setia menunggu Eunha selesai take, lelaki itu benar-benar gencar mendekati Eunha. Eunha mencoba untuk tidak menggubris lelaki itu, tapi ia merasa tidak enak lantaran Park Pyunghwa bisa dibilang bos besar mereka.
Jungkook berdecak sebal, mulutnya sudah gatal ingin mengatakan pada Pyunghwa jika Eunha adalah istrinya. Meski sedang dilanda rasa cemburu yang teramat sangat, Jungkook mencoba untuk fokus hari ini. Apalagi ia akan melakukan adegan panas dengan Eunha di dalam air. Jungkook mengulas senyum sinis, ini kesempatan untuk menunjukan pada Pyunghwa jika Eunha adalah miliknya.
"Adegan ini akan sedikit berbahaya karena kalian tidak pakai baju. Tapi tenang, kami tidak akan menyorot tubuh kalian". Kata Wooseok menjelaskan.
"Apa harus tidak pakai baju? Aku sedikit merasa tidak nyaman". Sahut Eunha dengan jujur. Jungkook berpura-pura cuek karena lelaki itu sedang dalam mode marah. Jungkook berpura-pura fokus pada script yang ia baca.
"Gwenchana, Jungkook pasti akan menjagamu". Kata Wooseok sembari menepuk pundak Eunha beberapa kali. Eunha melirik kearah Jungkook sekilas, heol! Jungkook hari ini benar-benar menyebalkan. Jangan dikira hanya lelaki itu yang bisa menjadi 'nakal', ia juga bisa. Eunha menatap kearah Pyunghwa dan tersenyum kearahnya.
"Bisakah kita mulai take-nya sekarang? Aku sudah tidak sabar". Kata Jungkook sembari menekankan kata; tidak sabar. Lelaki itu menyadari jika Eunha tengah main mata dengan Pyunghwa. Semua staff tertawa mendengar perkataan Jungkook, mereka kira jika lelaki itu sedang bercanda.
"Baik jika kalian sudah siap". Jungkook dan Eunha dituntun staff untuk menuju ke sebuah batu besar dipinggir pantai. Keduanya akan berciuman mesra disana sebelum nanti masuk kedalam air untuk melakukan adegan panas. Keduanya benar-benar cuek satu sama lain hingga membuat para staff heran. Setelah duduk di atas batu besar-pun keduanya saling diam.
"Camera... roll... Action...".
Jungkook memeluk Eunha dari belakang dan memendamkan wajahnya dibahu sempit wanita itu. Eunha tertawa kemudian menunjuk burung-burung yang beterbangan di atas awan.
"Lihatlah burung-burung itu, aku iri pada mereka". Kata Eunha sembari tersenyum sendu. Jungkook menatap wajah Eunha dari samping kemudian menegcup pipi wanita itu sebentar.
"Wae? Apa yang membuatmu iri?". Tanya Jungkook lembut.
"Mereka bisa terbang dengan bebas, pergi ketempat yang mereka mau. Sementara aku? Aku seperti hidup di dalam sangkar. Aku merindukan kehidupanku yang dulu". Jungkook semakin mengeratkan pelukannya kemudian lelaki itu menangkup sebelah pipi Eunha.
"Tunggulah sebentar lagi, aku berjanji akan mengeluarkanmu dari kehidupan yang menyiksa ini Heum?". Eunha menatap mata Jungkook lamat-lamat meski sejujurnya saat ini ia ingin sekali memukul kepala lelaki itu, namun ia harus profesional.
"Taehe-Ahh, aku ingin bersenang-senang denganmu di sini. Melupakan sejenak masalah yang tertinggal di Seoul. Bolehkan?". Jungkook mengulas senyum manis kemudian menyambar bibir Eunha. Keduanya berciuman mesra seperti arahan Wooseok meski Eunha merasakan ciuman Jungkook terkesan terburu dan liar. Eunha tahu jika Jungkook melampiaskan emosinya melalui ciuman ini. Jungkook terus menekan tengkuk Eunha dan memperdalam ciuman mereka, nafas Eunha rasanya sudah mau habis saja. Wanita itu memukul-mukul punggung Jungkook namun siempunya tidak merespon sama sekali.
"Enghhhhh...". Eunha mulai melenguh, Jungkook memasukkan tangannya kedalam handuk kimono Eunha dan meraba dada wanita itu. Pyunghwa membulatkan matanya, lelaki itu merebut script yang dibawa oleh director dialog dan membacanya dengan teliti. Apa yang dilakukan Jungkook tidak ada didalam script, lelaki itu langsung berbisik pada Wooseok untuk menghentikan adegan tersebut.
"Cut!".
Eunha reflek mendorong dada Jungkook.
"Shit!". Umpat Jungkook dengan suara lirih. Make up artis langsung membenahi riasan Eunha. Eunha sebenarnya juga tidak nyaman dengan apa yang Jungkook lakukan tadi, namun wanita itu tahu jika Jungkook tengah melakukan improvisasi.
"Wooseok-ssi, apa yang dilakukan Jungkook tidak ada didalam script. Kenapa kau tidak menghentikannya tadi?". Kata Pyunghwa mulai memprotes. Eunha dan Jungkook juga mendengar perkataan Pyunghwa tersebut. Eunha tidak tahu harus bersikap seperti apa, namun Jungkook tentu saja dibuat sebal. Memang kenapa jika ia meraba-raba Eunha? Toh Eunha istri sah-nya.
"Maaf Pyunghwa-ssi, Jungkook memang sering melakukan improvisasi. Lihatlah, hasil take barusan sangat bagus". Wooseok menunjukan hasil take Eunha dan Jungkook pada Pyunghwa dari layar monitor. Pyunghwa membuang muka dan beralih menatap Jungkook dengan serius.
"Jungkook-ssi, tolong ikuti saja seperti apa yang ada di dalam script...". Pyunghwa beralih menatap kearah Eunha.
"Eunha-ssi, kau bisa menolak jika tidak nyaman dengan adegan yang ditentukan oleh sutradara".
"Ne, Pyunghwa-ssi". Sahut Eunha dengan sopan. Jungkook menatap Pyunghwa dengan tatapan tidak suka.
"Sebagai aktor, aku hanya mencoba profesional dan melakukan improvisasi sesuai naluriku. Tolong urusi saja pekerjaanmu, Pyunghwa-ssi". Desis Jungkook sopan tapi menusuk. Jungkook dan Pyunghwa saling melempar tatapan tajam satu sama lain.
"Aku tidak suka kau menyentuh Eunha!". Kata Pyunghwa tegas.
"Wae?!".
"Aku menyukai Eunha, aku akan melamarnya!". Sahut Pyunghwa mantap hingga membuat semua staff memekik karena kaget.
"Nde?!". Eunha shock luar biasa. Wanita itu menatap Jungkook yang juga tengah menatap dirinya dengan tajam. Pengakuan produser yang sangat tiba-tiba dan begitu nekat. Tapi Eunha tidak bisa menyalahkan Pyunghwa karena lelaki itu tidak tahu jika ia sudah menikah dengan Jungkook.
--000--
Eunha dan Jungkook melanjutkan take selanjutnya meski Jungkook sudah badmood setengah mati gara-gara pengakuan Pyunghwa tadi. Sementara itu Eunha dibuat serba salah, di satu sisi ia khawatir jika Jungkook kepikiran gara-gara Pyunghwa tadi. Namun di satu sisi ia juga masih marah dengan lelaki itu.
"Eunha, buka handuk kimono-mu". Perintah Wooseok. Karena tubuhnya sudah masuk sepenuhnya kedalam air, maka Eunha tidak ragu untuk melepaskan handuk kimono-nya dan telanjang didalam air. Jungkook langsung merapatkan tubuhnya ke tubuh Eunha kemudian membisikkan sesuatu;
"Aku membenci Park Pyunghwa!". Kata Jungkook sebelum menyerang leher Eunha dengan liar padahal Wooseok belum meminta mereka untuk memulai akting. Lelaki itu buru-buru mengkomandoi kameramen untuk merekam adegan yang telah lebih dulu Jungkook dan Eunha lakukan.
"Akh! Taehe-ahhhh". Teriak Eunha sembari meremat pundak kokoh Jungkook. Jungkook ganas sekali, tak tanggung-tanggung lelaki itu membuat kiss-mark di sepanjang leher dan dada Eunha. Pyunghwa yang duduk dipinggir pantai merasa kepanasan sendiri. Pyunghwa ingin Wooseok menghentikan adegan panas didepannya, tapi lelaki itu memberi kode padanya untuk diam.
"Jeon Jungkook apa yang kau lakukan!". Bisik Eunha saat Jungkook menempelkan privasi mereka dan hendak memasukkannya.
"Aku ingin menunjukkan padanya jika kau hanya milikku!". Tinggal satu hentakan lagi, mungkin mereka benar-benar akan menyatu. Namun seruan Eunha membuat Jungkook mematung seketika.
"Jika kau benar-benar melakukannya, aku akan membencimu". Desis Eunha. Jungkook mengumpat di dalam hati, lelaki itu mundur sedikit kebelakang dan mengurungkan niatnya. Memilih mengikuti apa yang ada didalam script, Jungkook mengangkat tubuh Eunha dan merapatkan tubuhnya hingga dada keduanya menempel. Punggung telanjang Eunha akhirnya yang disorot oleh kamera.
Keduanya kembali berciuman panas, ciuman Jungkook turun keleher dan dada wanita itu. Tubuh Eunha terdorong kebelakang hingga terlihat aestatic di kamera. Wooseok mengangguk puas, meski hanya punggung Eunha yang terlihat namun adegan tersebut justru terlihat sangat panas.
"Cut!".
Staff langsung memberikan handuk kimono pada Eunha, dan dengan secepat kilat wanita itu memakainya. Jungkook juga sama, lelaki itu memakai handuk kimono-nya sebelum berjalan berlawanan dengan Eunha. Keduanya masih menyimpan amarah satu sama lain.
Pyunghwa langsung mendekati Eunha dan mengulurkan secangkir teh hangat. Eunha membungkuk sopan sebelum menerima teh tersebut. Pyunghwa memang baik sekali dan sangat lembut, berbeda sekali dengan Jungkook yang kadang kasar padanya.
"Kamsahamnida". Cicit Eunha.
"Eunha soal lamaranku tadi...".
"Bisakah kita membahasnya lain waktu? Aku ada take setelah ini". Potong Eunha dengan sopan kemudian berjalan menjauh dari Pyunghwa. Staf dan para pemain mendadak heboh gara-gara gosip Eunha yang dilamar oleh produser muda. Eunha benar-benar merasa tidak nyaman karena di godai habis-habisan. Wanita itu terus mencari sosok suaminya namun tak kelihatan juga.
"Dimana So Hee Eonnie, Jungkook, dan Jingo? Kenapa mereka tidak kelihatan?". Tanya Eunha yang sengaja mengalihkan topik pembicaraan.
"Tadi mereka bertiga membawa Soju dan rokok, mungkin di belakang penginapan". Sahut Se Kyung tidak yakin.
"Mwo? Rokok?". Pekik Eunha tidak percaya. Wanita itu langsung berjalan dengan cepat menuju belakang penginapan untuk mencari sosok Jungkook. Eunha tidak yakin dengan apa yang ia lihat, tapi wanita itu melihat dengan mata kepalanya sendiri jika So Hee tengah merokok diatas pangkuan Jungkook. Ia juga melihat Jungkook yang meneguk Soju dari botol secara langsung sambil memeluk perut So Hee. Sementara itu Jingo tertawa sembari menghisap sebatang rokok. Eunha sungguh tidak menyangka jika Jungkook akan seliar itu, wanita itu memberanikan diri untuk mendekati mereka bertiga.
"Jadi kalian disini?". Semuanya langsung menatap kearah Eunha. Bukannya merasa menyesal karena telah kepergok memeluk So Hee, Jungkook justru menatap Eunha dengan datar. Eunha tidak marah atau kecewa, wanita itu terlampau biasa dengan Jungkook yang memang Playboy. Kalaupun lelaki itu mau selingkuh, ya sudah selingkuh saja. Eunha mampu untuk membiayai kehidupan anaknya kelak, atau jika perlu wanita itu akan menerima lamaran Pyunghwa saja.
"Mau bergabung?". Tawar Jingo sambil mengangkat botol Soju kearah Eunha. Eunha menggeleng kemudian menatap kearah Jungkook dengan sebal.
"Aku datang kesini bukan ingin bergabung. Aku hanya ingin melihat seseorang yang memaksa yeoja untuk menikah tapi justru melakukan hal yang menjijikkan bersama yeoja lain". Setelah mengatakan itu, Eunha pergi begitu saja.
"Apa yang dia katakan?". Tanya So Hee tidak mengerti. Jungkook diam dan terus menatap kearah punggung Eunha yang mulai menjauh.
"Noona, aku mau ke-toilet sebentar". Kata Jungkook. Setelah So Hee beranjak dari pangkuannya, Jungkook langsung berlari mengejar Eunha. Jungkook langsung menarik tangan Eunha, Eunha reflek menyentak tangan Jungkook kasar.
"Wae?!".
"Tadi itu...".
"Aku tidak peduli dengan apa yang kau lakukan!". Potong Eunha langsung kemudian berlari masuk kedalam penginapan. Eunha tidak menangis ataupun menyiksa dirinya sendiri dengan mogok makan dan sebagainya. Wanita itu justru tertidur lelap di dalam kamarnya, nanti malam ia berencana untuk bersenang-senang di club.
Malamnya...
Eunha memberanikan diri untuk pergi ke club seorang diri. Wanita itu berpakaian sedikit seksi malam ini. Ia duduk disebuah kursi dan meminta bartender untuk memberikannya segelas bir. Mata wanita itu menatap kearah dance floor. Sebenarnya ia tertarik untuk bergabung tapi terlalu malu karena sendirian.
"Mau menari denganku?".
"Pyunghwa-ssi?". Pekik Eunha tidak percaya karena tiba-tiba Pyunghwa ada disampingnya.
"Kenapa ke club sendirian?". Tanya lelaki itu.
"Hanya ingin". Eunha hendak meneguk bir-nya namun Pyunghwa buru-buru meneguknya hingga tandas.
"Aku tidak yakin jika kau pernah ketempat seperti ini, sedang penat?". Eunha menghembuskan nafasnya malas. Memang benar sedang penat, ini semua gara-gara Jungkook.
"Aku sedang penat atau tidak itu bukan urusanmu Pyunghwa-ssi". Desis Eunha yang sudah mengangkat tangannya untuk memesan satu gelas bir lagi. Namun dengan cepat Pyunghwa menarik sebelah tangan Eunha hingga wajah mereka terlampau sangat dekat.
"Menikahlah denganku, Jung Eunha". Dan setelah itu Pyunghwa mencium bibir Eunha begitu saja hingga wanita itu membulatkan matanya. Jungkook, Jingo, dan So Hee yang tidak sengaja melihat pun dibuat terdiam.
"Daebak! Ku rasa Eunha dan produser benar-benar akan menikah". Jingo merangkul pundak Jungkook, sementara itu So Hee terkekeh melihat wajah Jungkook yang mendadak kaku.
"Ambil-lah jika dia memang milik-mu". Kata So Hee kemudian melenggang pergi untuk memesan bir.
Dengan langkah cepat Jungkook menghampiri Eunha dan menarik tangan wanita itu dengan kasar. Eunha kaget dibuatnya begitu juga dengan Pyunghwa, tanpa berkata-kata Jungkook langsung menggendong Eunha ala brydal dan membawanya keluar dari club.
"Jungkook?". Cicit Eunha sembari menatap wajah Jungkook yang terlihat marah dari bawah.
"Meski kita sering bertengkar, masih kekanakan, dan bermain api. Tapi aku akan tetap bersamamu, selamanya. Still with you, Eunha!". Kata Jungkook dengan tegas. Sejauh apapun keduanya mencoba untuk pergi kearah yang berlawanan, tapi pada akhirnya kembali ke titik awal juga. Karena pada dasarnya, Jungkook dan Eunha telah saling bergantung satu sama lain.
--000--