Chereads / Behind The Scene (JJK-JEB) / Chapter 23 - 22. Still With You, Jungkook

Chapter 23 - 22. Still With You, Jungkook

Jungkook membawa Eunha masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu. Lelaki itu mendudukan Eunha diatas ranjang dan berjongkok tepat didepannya. Jungkook meletakkan satu tangannya di pinggir ranjang dan yang satunya lagi menggenggam erat tangan Eunha. Matanya menatap dalam mata wanita itu.

"Maaf telah bersikap kekanakan hari ini". Kata Jungkook dengan tulus. Lelaki itu benar-benar merasa malu dengan sikapnya hari ini, padahal ia sudah menjadi calon ayah. Tangan pemuda itu beralih mengusap perut rata Eunha.

"Maaf karena Appa sudah menyusahkan mu juga". Eunha tersenyum kemudian memeluk kepala Jungkook dan mengecupi kepala lelaki itu. Jungkook memendamkan wajahnya diperut Eunha dan melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu.

"Aku juga minta maaf soal tadi...".

"Tidak usah membahas produser Bajingan itu". Potong Jungkook cepat-cepat. Eunha mendengus kemudian menarik tangan Jungkook agar melepaskan pelukannya.

"Ya! Apa yang kau katakan barusan?! Yang kau sebut Bajingan itu adalah Bos kita". Omel Eunha dengan suara lirih. Jungkook berdecak dibuatnya, bagi lelaki itu sosok Pyunghwa yang dengan kurang ajarnya mencium istrinya adalah Bajingan.

"Bahkan aku lebih kaya darinya. Apa-apaan berani mencium-mu seperti tadi". Kata Jungkook dengan sebal kemudian menarik tangan Eunha dan langsung menyambar bibir wanita itu dengan kasar.

"Hmmmmmpppttttt...". Eunha meronta dalam ciuman Jungkook, lelaki itu begitu ganas hingga membuatnya susah pernafas. Ia bahkan merasakan bibirnya perih dan mengeluarkan darah.

"Hah!". Keduanya terengah. Eunha mengusap bibirnya yang berdarah kemudian menatap Jungkook dengan sebal.

"Apa yang kau lakukan?! Kau itu kasar sekali sih". Omel Eunha. Bukannya menyesal Jungkook justru kembali mengecup bibir Eunha beberapa kali.

"Aku hanya ingin menghilangkan bekasnya. Kau ini mau-maunya dicium oleh namja lain!".  Omel Jungkook sambil menoyor kepala Eunha dengan telunjuknya.

"Lalu kenapa kau mau-maunya memangku yeoja lain?!". Sahut Eunha membalikkan perkataan Jungkook. Jungkook menatap Eunha dengan super datar, Eunha tak mau kalah dan melakukan hal yang sama.

"Jadi kau senang dicium oleh produser Bajingan itu? Cih!". Desis Jungkook sembari tertawa sinis.

"Kau bahkan tertawa lebar saat memangku So Hee Eonnie!". Kata Eunha tak kalah sadisnya.

"Jeon Eunbi kau berani melawan suamimu sendiri?!". Teriak Jungkook sembari berkacak pinggang. Eunha ikut-ikutan berkacak pinggang dan melotot kearah Jungkook.

"Wae?! Kau juga salah kenapa hanya aku yang dipojokkan?!". Kata Eunha tidak terima. Jungkook tertawa sinis lagi kemudian kembali menatap Eunha dengan datar.

"Kemari kau!". Perintah Jungkook dengan tegas. Eunha langsung menggeleng keras.

"Tidak mau!".

"Ya! Jeon Eunbi!". Teriak Jungkook lagi yang langsung membuat nyali Eunha menciut.

"N-ne!". Jungkook tersenyum puas saat Eunha menuruti perintahnya dengan berjalan sangat lambat mendekat kearahnya.

"Kau itu istri nakal harus diberi hukuman, Heum?". Kata Jungkook yang langsung membanting Eunha keatas ranjang, dan setelah itu Jungkook mengukung tubuh wanita itu.

"Kook, apa yang kau lakukan. Jika ada yang lihat...".

"Sudah mendengarkan lagu baruku?". Potong Jungkook cepat.

"Uh?". Gumam Eunha yang terlihat bingung.

"Hari ini lagu-ku rilis, judulnya Still With You. Lagu untuk Army dan dirimu". Bisik Jungkook. Wajah Eunha bersemu dibuatnya, siapa yang tidak meleleh memiliki suami seperti Jungkook?

"Kenapa judulnya Still With You?". Tanya Eunha malu-malu sembari memainkan kancing baju yang dipakai Jungkook. Jungkook tersenyum kemudian mengusap dahi Eunha lembut.

"Ya karena aku ingin bersama-mu dan Army selamanya, kalian-lah cintaku". Bisik Jungkook.

"Bayi kita?". Tanya Eunha.

"Ah iya? Sampai lupa. Dan bayi kita". Eunha tersenyum manis kemudian mencium bibir Jungkook cepat.

"Aku juga pasti akan bersamamu selamanya, still with you, Jungkook". Bisik Eunha dengan lembut sembari merangkul leher Jungkook. Lelaki itu tersenyum kemudian mengusap pipi Eunha sekilas.

"Can I?". Tanya Jungkook yang sudah menelusupkan tangannya kedalam baju Eunha. Eunha langsung menahan tangan lelaki itu dan menggeleng cepat.

"Tidak sekarang! Kau lupa dimana kita sekarang?". Protes Eunha. Jungkook berguling kesamping dan beringsut memeluk Eunha erat-erat.

"Hanya sebentar tidak sampai tigapuluh menit, lagian Jingo juga tidak akan kembali ke penginapan secepat itu". Sahut Jungkook yang masih mencoba untuk bernegosiasi.

"Geotjimal! Mana mungkin tidak sampai tigapuluh menit?! Kau itu jika bermain seperti orang kesetanan!". Omel Eunha yang merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Wanita itu membenarkan kunciran rambutnya sebelum beranjak dari kamar.

"Ya! Mau kemana?". Protes Jungkook saat Eunha hendak membuka pintu kamar.

"Aku mau tidur dikamarku".

"Tunggu!". Jungkook melompat dari ranjang kemudian berlari mendekati Eunha. Tanpa aba-aba Jungkook langsung membuat kiss mark di leher Eunha hingga membuat wanita itu melenguh.

"Eunghhhhh...". Eunha meremat pinggang Jungkook erat.

"Jalja". Bisik Jungkook sebelum mengecup dahi Eunha. Eunha keluar dari kamar Jungkook tergesa, ia takut jika kepergok berduaan didalam kamar bersama lelaki itu.

"Eunha-ssi?".

"Omoo!!". Pekik Eunha tanpa sadar, alangkah kagetnya wanita itu saat melihat Pyunghwa ada didepan matanya.

"Pyung-hwa-ssi?". Kata Eunha tergagap. Pyunghwa pintu kamar dibelakang Eunha, lelaki itu melihat Eunha keluar dari sana tadi.

"Kamarmu disini?". Tanya lelaki itu yang membuat Eunha gugup.

"Eung... i-itu...".

Cklek!

"Oh, kau belum kembali ke kamarmu? Cepat mandi dan tidur, aku tahu kau pasti kelelahan...". Kata Jungkook yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar tanpa mengenakan baju. Eunha menganga dibuatnya, apa-apaan Jungkook berkata seperti itu dihadapan Pyunghwa?! Sementara itu Pyunghwa menatap leher Eunha yang terdapat sebuah kiss mark disana. Jungkook tersenyum licik begitu paham arah tatapan Pyunghwa.

"Annyeonghaseyo Pyunghwa-ssi". Sapa Jungkook ceria pada Pyunghwa yang menampikan wajah tidak mengenakan. Lelaki itu hanya tersenyum tipis untuk menjawab sapaan Jungkook.

"Hoam aku ngantuk sekali, aku tidur dulu ya. Kau memang selalu luar biasa". Kata Jungkook lagi sambil mencubit gemas pipi Eunha kemudian menutup pintu.

Eunha mengumpati Jungkook di dalam hati, apa-apaan sih lelaki itu?! Dirinya yang repot kan kalau sudah seperti ini?

"Kau dan Jungkook?...". Tanya Pyunghwa menggantung. Eunha membungkuk sopan terlihat tidak enak sekali pada Pyunghwa.

"Maafkan aku". Cicit Eunha yang membuat Pyunghwa merasa kecewa.

"Ah? Gwenchana. Jadi kau sudah memiliki hubungan dengan namja lain ya?". Kata Pyunghwa dengan suara lirih.

"Ya begitulah. Sekali lagi maafkan aku Pyunghwa-ssi, aku tidak bisa membalas perasaanmu". Kata Eunha dengan tulus.

--000--

Jungkook membaca pesan dari Bang Sihyuk, Bos-nya itu memberi tahu padanya agar lebih berhati-hati lagi lantaran Dispatch sedang ada konflik dengan Big Hit. Dispatch pasti akan gencar mengulik-ngulik kehidupan pribadi artis Big Hit terutama BTS untuk menjatuhkan mereka. Jungkook juga tidak mengerti kenapa Dispatch tiba-tiba menghapus semua foto-foto BTS di akun instagram. Padahal bisa dibilang jika dulu BTS adalah kesayangan Dispatch.

"Kenapa mendadak semuanya jadi rumit? Kalau begini caranya Dispatch pasti akan mengungkap hubunganku dengan Eunha". Gumam Jungkook. Lelaki itu ingat beberapa kali ia pergi keluar dengan Eunha, tidak mungkin juga Dispatch tidak mengetahuinya. Akan beda cerita jika Dispatch masih menjalin hubungan baik dengan Big Hit, sudah pasti mereka akan tutup mulut. Tapi sekarang?

"Ya sudah lah, malah bagus kalau diungkap sekalian". Jungkook meletakkan ponselnya keatas nakas dan bergegas keluar kamar untuk syuting.

Eunha hari ini nampak segar dengan dress pantai berwarna biru muda. Wanita itu tengah dirias sembari menatap laut yang terbentang luas didepannya.

"Kenapa aku jadi merindukan member Gfriend ya?". Gumam Eunha kemudian mengambil ponsel-nya dan hendak melakukan panggilan video dengan member Gfriend.

"Oh? Eunha-yaa. Bogoshipoyo!". Orang pertama yang mengangkat panggilan grup-nya adalah Sowon.

"Eonnie, eodiga?". Tanya Eunha yang merasa jika Sowon sedang tidak berada di dorm.

"Aku dirumah. Sajangnim memberi waktu libur tiga hari sebelum comeback". Seru Sowon.

"Ah, aku iri pada kalian". Kata Eunha sembari mengerucutkan bibirnya.

"Eonnie?! Apa kau sudah menemukan oleh-oleh Yuju eonnie?". Teriak Sin B tanpa tahu malu. Eunha mendadak menyesal telah mengajak member Gfriend melakukan panggilan video.

"Jangan berteriak! Disini banyak orang!". Tegur Eunha yang membuat Sin B tersenyum lebar.

"Kenapa yang lain tidak mengangkat panggilanku?". Keluh Eunha.

"Mereka pasti masih tidur. Pagi-pagi seperti ini kau sudah mau syuting?". Tanya Sowon.

"Heum, syuting adegan romantis". Bisik Eunha dengan wajah bersemu merah.

"Woooooooo!!". Seru Sin B dan Sowon dengan heboh. Mereka terus mengobrol sampai Eunha dipanggil oleh staf untuk melakukan take.

Hari ini tidak ada adegan panas, Eunha dan Jungkook hanya akan berlarian di pinggir pantai dan bermesraan seperti pasangan kekasih pada umumnya.

"Pak sutradara tapi kami sebagai idol tidak tahu bagaimana cara bermesraan bersama kekasih". Canda Eunha yang membuat semuanya tertawa.

"Majja! Aku juga tidak tahu caranya". Sahut Jungkook ikut-ikutan yang langsung mendapat sorakan dari para staff.

"Kau sangat lihai melakukan adegan panas, bagaimana mungkin aku percaya jika kau tidak tahu caranya bermesraan dengan Eunha seperti sepasang kekasih?". Ledek Wooseok yang membuat Eunha terkikik geli.

"Jungkook-ssi pasti akan membantuku, Majja?". Goda Eunha.

"Tentu saja Eunha-ssi. Apapun untukmu". Sahut Jungkook hingga mendapat sorakan sebal dari pemain dan para staff.

"Jungkook memang benar-benar jagonya merayu seorang gadis. Kemarin aku juga melihat dia berkata begitu pada So Hee". Canda Jisub yang membuat Jungkook tidak terima.

"Kapan aku bilang begitu pada So Hee noona Hyung?".

"Ralat Hyung, bukan merayu lagi. Sudah main pangku-pangkuan". Sahut Jingo yang langsung mendapat sorakan heboh.

"Eunha kan main-nya bukan dengan yang sekelas kita, tapi dengan produser". Dongwook ikut-ikutan menggosip.

"Aku tidak ada apa-apa kok dengan Produser". Kilah Eunha.

"Ada apa-apa juga tidak papa kok, Hahahaha". Eunha yang diledek, tapi Jungkook yang kepanasan.

"Pak sutradara, bisakah kita mulai take sekarang?". Kata Jungkook tiba-tiba. Semuanya tertawa geli karena tahu jika Jungkook cemburu.

"Oh Ne! Stand by!". 

"Aku tidak mau mengejar-mu! Pokoknya kau yang harus mengejar ku". Peringat Eunha. Jungkook terkekeh dibuatnya.

"Wae?".

"Kau pasti akan berlari seperti cheetah, aku tidak akan sanggup mengejarmu".

"Camera...".

"Yang benar tidak sanggup?". Goda Jungkook sembari beringsut mendekati Eunha.

"Roll!".

"Bagaimana jika aku akan melakukan....". Kata Jungkook menggantung.

"Apa?". Jungkook tersenyum culas sebelum melakukan sesuatu yang membuat Eunha sebal luar biasa.

"Apa kau tidak akan mengejar ku jika aku melakukan ini". Jungkook meremas dada Eunha dengan nakal kemudian berlari menjauh begitu saja.

"Action! Uhuk!". Wooseok bahkan sampai tersedak melihat kelakuan Jungkook.

"Yak! Kurang ajar!". Teriak Eunha yang langsung mengejar Jungkook. Wanita itu melepas sandal-nya dan mengangkatnya tinggi-tinggi bersiap untuk menabok bokong Jungkook.

"Hahahhahahaha". Jungkook terbahak dan terus menghindar dari kejaran Eunha.

"Sini kau! Nakal! Nakal!". Kata Eunha sembari menepuk udara yang kosong dengan sandal-nya. Staf dan yang lainnya tertawa melihat tingkah kocak Jungkook dan Eunha.

Jungkook bersembunyi di belakang tubuh Eunha dan langsung memeluk tubuh wanita itu erat-erat. Sandal yang dibawa Eunha jatuh kepasir, ia lemah jika Jungkook sudah seperti ini.

"Neomu yeppuda". Bisik Jungkook.

"Gomawo". Sahut Eunha malu-malu.

"Maksudku laut-nya". Kata Jungkook sembari mengulum senyum geli. Eunha reflek menoleh sedikit kebelakang untuk menatap wajah Jungkook.

"Menyebalkan!". Jungkook terkikik kemudian semakin mengeratkan pelukannya. Lelaki itu memendamkan wajahnya dibahu Eunha.

"Bercanda, bahkan Hyerin lebih cantik dari laut sekalipun". Kata Jungkook yang membuat Eunha terkekeh.

"Geotjimal. Bukankah kau juga mengatakan hal yang sama pada Jung Eunbi?". Sahut Eunha jahil yang langsung membuat semuanya terbahak.

"Cut!".

"Apa yang kau katakan? Astaga". Kata Jungkook yang terlihat malu.

"Wae? Apa aku salah bicara? Aku hanya mengatakan apa yang ada dipikiranku secara reflek". Sahut Eunha kearah kamera.

"Apa Jungkook sering menggodamu?". Tanya salah satu staff.

"Heum....??". Eunha menatap sejenak kearah Jungkook dan hendak menjawab.

"Ne! Aku hobi merayu dan menggodanya. Melihat ekspresinya membuatku gemas, Army jangan cemburu. Bagiku hanya Army yang paling menggemaskan". Kata Jungkook.

"Bohong. Dia mengatakan jika yang paling cantik adalah aku dan Army". Sahut Eunha yang membuat Jungkook menatap wanita itu tidak percaya.

"Ada apa dengan gadis ini?". Komentar Jungkook sambil geleng-geleng kepala.

"Wae? Memang aku kenapa?". Tanya Eunha balik.

"Kau membuatku ingin menyerang-mu sekarang juga". Batin Jungkook.

"Anni, kau terlalu menggemaskan". Komentar Jungkook dan pergi begitu saja. Eunha dan staf terkekeh melihat tingkah Jungkook. Padahal Eunha kan hanya iseng saja menggoda lelaki itu.

--000--