From: So Sajangnim
Aku tidak tahu apa yang kau lakukan malam-malam di rumah sakit bersama Jungkook. Apa yang harus ku jelaskan pada media? Ku bilang berhati-hatilah Jung Eunbi! Dispatch sedang berkonflik dengan Big Hit, kau pun jadi kena imbasnya.
Eunha menahan nafas saat melihat foto-foto yang dikirimkan Sungjin padanya. Benar dispatch saat itu memergoki ia dan Jungkook di parkiran rumah sakit, beruntung mereka tidak menyebarkan video saat ia dan Jungkook? Ah sudahlah. Foto mereka telah tersebar luas di media dan netter mulai berspekulasi aneh-aneh. Haruslah ia dan Jungkook mengklarifikasi jika mereka sudah menikah diam-diam? Eunha menggigit kuku jarinya, tangannya gemetaran saat mengetikan pesan pada Sungjin.
To: So Sajangnim
Bilang saja Jungkook hanya mengantarkanku berobat karena sedang tidak enak badan. Jika aku sudah kembali ke Seoul, aku akan menceritakan semuanya pada-mu Sajangnim. Maafkan aku.
Bersiaplah!
Malam ini juga kau dan Jungkook akan kembali ke Seoul.
Read
Bahu Eunha lemas seketika, apa lagi ini? Wanita itu berjalan dengan gontai menuju lemari dan mengambil baju-baju yang ia tata disana. Kenapa hubungannya dan Jungkook penuh dengan cobaan seperti ini? Kadang ia merasa jika Jungkook bukanlah jodohnya, lihatlah bahkan Tuhan seakan ingin memisahkan mereka. Eunha terisak lirih, semua manusia pasti ingin hubungannya berakhir dengan bahagia. Begitu juga dengannya, terlebih ia ingin berakhir bahagia dengan Jungkook.
"Eonnie?". Panggil Saeron dengan suara lirih. Semua sudah tahu masalah Eunha dan Jungkook. Berita cepat sekali menyebar, media beramai-ramai memberitakan tentang mereka. Apalagi Jungkook yang notabene merupakan anggota grup idol yang sudah mendunia. Meski namanya dan Gfriend ikut terangkat, tapi Eunha tidak merasa senang sama sekali. Ia bahkan merasa malu karena menjadi perbincangan dalam konteks yang dianggap buruk.
"Oh, Saeron-ahh. Aku harus pulang malam ini juga". Sahut Eunha yang mencoba untuk terlihat baik-baik saja. Saeron merasa kasihan dengan masalah bertubi-tubi yang dialami Eunha. Gadis itu meraih tangan Eunha dan digenggam lembut.
"Gwenchana Eonnie. Jatuh cinta itu tidak salah, semua pasti akan baik-baik saja. Kuat lah". Kata Saeron dengan tulus yang membuat Eunha merasa terenyuh. Wanita itu menunduk dan mulai terisak, terdengar pilu sekali.
"Aku ini bodoh sekali. Aku membuat banyak masalah Saeron-ahh, ottokahe?". Saeron memeluk Eunha dan menepuk kecil punggungnya. So Hee yang tadinya hendak masuk kedalam kamar memilih untuk mengurungkannya dan memberikan waktu Eunha dan Saeron berdua. Gadis itu berjalan melewati kamar Wooseok, terlihat Jungkook yang sedang dimarahi habis-habisan oleh Wooseok dan Manager-nya. So Hee mungkin terlihat cuek, namun sebetulnya gadis itu juga merasa prihatin dengan hubungan Jungkook dan Eunha yang saling mencintai namun tidak bisa bersatu. Untuk itulah ia suka hidup bebas dan menjadi dirinya sendiri, ia tidak peduli dengan komentar netter diluaran sana. Itulah So Hee, namun hal itu tidak berlaku untuk Eunha. Bagi wanita itu perasaan orang lain lebih penting dari perasaannya sendiri.
"Kau sudah menikah diam-diam dengan Eunha? Apa kau gila?!". Bentak Sejin yang baru saja mendengarkan pengakuan dari Jungkook. Sebagai seorang laki-laki ia memang tidak boleh lari dari masalah dan harus bertanggung jawab atas kesalahan yang telah ia lakukan.
"Aku menghamilinya, maka aku harus bertanggung jawab". Sahut Jungkook tegas. Sejin terduduk di kursi dengan lemas, apa yang harus ia katakan pada Si Hyuk jika begini?
"Kenapa kau tidak membicarakannya dengan Bang Si Hyuk terlebih dahulu? Kau dan Eunha sedang dipisahkan, kenapa semuanya jadi seperti ini. Haish!". Sejin sungguh tidak tahu bagaimana cara menghadapi tingkah artisnya yang satu ini.
"Kita sesama namja pasti tahu semakin dilarang maka kita akan semakin nekat, benar begitu kan managernim?". Tanya Jungkook dengan berani. Kali ini Jungkook ingin memperjuangkan cintanya dengan Eunha, hanya sekali ini saja ia membangkang. Setelah itu, ia berjanji tidak akan menyulitkan lagi.
"Pulanglah kau dan Eunha. Scene kalian sudah cukup banyak. Setelah menyelesaikan masalah ini, kembalilah syuting". Usir Wooseok dengan halus. Lelaki itu sudah lelah menghadapi dua pemeran utamanya itu. Meski akting mereka selalu membuatnya puas, namun jika terus-terusan tertimpa masalah kapan syuting akan selesai?
Jungkook membungkuk sebelum pamit keluar dari kamar Wooseok. Lelaki itu membereskan barang-barangnya secepat kilat dan bergegas menyusul Eunha di kamarnya. Kebetulan saat ia hendak mengetuk pintu kamar, Saeron keluar dari sana. Saeron dan Jungkook sama-sama diam, rasanya aneh jika sedang tertimpa masalah seperti ini.
"Eonnie sudah siap". Kata gadis itu sembari menepuk pelan pundak Jungkook kemudian pergi.
"Oh, Gomawo". Sahut Jungkook lirih. Lelaki itu melongok sedikit kedalam kamar, Eunha duduk membelakangi dirinya. Jungkook tebak wanita itu pasti sedih saat ini, ia berjanji setelah ini tidak akan ada kesedihan lagi.
"Bergegaslah, aku tunggu di mobil". Kata Sejin dingin kemudian pergi begitu saja. Jungkook mengangguk, lelaki itu berjalan mendekati Eunha yang tengah memainkan jemarinya dengan cemas.
"Sudah siap?". Jungkook menepuk lembut bahu Eunha hingga membuat di empunya mendongak untuk menatap wajah lelaki itu.
"Heum, Kajja". Sahut Eunha sembari menarik kopernya.
"Maaf". Cicit Jungkook yang membuat langkah Eunha terhenti.
"Maaf karena aku hidupmu jadi sulit. Maaf karena terlalu mencintaimu hingga aku dibuat nekat". Lanjutnya. Eunha menggigit bibirnya kuat-kuat, ia tidak tahu ini salah siapa. Jungkook memeluk Eunha dari belakang dan menangis di pundak wanita itu.
"Kita pasti bisa melewati ini. Aku yang akan bergerak dan kau cukup diam". Bisik Jungkook dengan lembut.
"Aku pasrah Kook. Apapun keputusan Sajangnim nanti kuharap kau tidak akan membangkangnya lagi. Jika kau nekat lagi, aku akan sangat membencimu". Pelukan ditubuh Eunha perlahan terurai. Jungkook membalik tubuh Eunha dan menatap wajah wanita itu lekat-lekat.
"Apa kau tidak mau berjuang denganku?".
"Aku sudah lelah". Eunha melepaskan genggaman Jungkook dan keluar dari kamar meninggalkan lelaki itu sendirian.
--000--
Eunha sama sekali tidak berbicara dengan Jungkook setelahnya. Jungkook duduk bersebelahan dengan Sejin sementara Eunha bersama turis asing di dalam pesawat. Meski begitu namun Jungkook sama sekali tidak bisa melepaskan tatapannya pada Eunha.
"Eunha sudah hamil berapa bulan?". Tanya Sejin dengan suara lirih yang sukses membuat Jungkook agak kaget karena memang sedang fokus ditempat lain.
"Oh? Sekitar tiga minggu". Sejin menganggukan kepalanya kemudian tersenyum tipis.
"Istriku juga sedang hamil lima bulan. Kau pasti merasa bahagia karena akan menjadi seorang ayah". Jungkook tersenyum tipis sebelum menjawab.
"Lelaki mana yang tidak bahagia saat istrinya sedang hamil. Aku berharap bisa hidup bahagia bersama istri dan anakku". Kata Jungkook sebelum tersenyum miris begitu mengingat perkataan Eunha saat dikamar tadi. Masih bisakah ia berharap mendapatkan happy ending bersama wanita itu?
"Maaf terlalu keras padamu. Kehidupanmu memang sepenuhnya adalah milikmu, tapi saat kau memilih menjadi seorang idol semua akan berbeda Jungkook-Ahh".
"Aku tahu, aku akan menuruti perkataan Sajangnim kali ini". Jungkook memilih pasrah, ia tidak ingin Eunha membencinya.
Mereka sampai di Seoul dini hari, Jungkook membantu Eunha membawakan kopernya meski tidak saling berbincang satu sama lain. Ketiganya langsung menuju gedung agensi untuk rapat besar, membicarakan tentang rencana press conferense besok pagi. Skandal kali ini benar-benar menggemparkan karena dispatch juga menyebarkan rekaman dimana Eunha masuk kedalam ruang dokter kandungan.
"Silahkan duduk". Kata Bang Si Hyuk dingin. Eunha dan Jungkook membungkuk sebelum duduk di kursi yang berjauhan. Selain Bang Si Hyuk dan So Sungjin, ternyata ada RM dan Sowon juga yang ada disana. Selaku leader mereka memang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada anggotanya.
"Langsung saja karena beritanya semakin dibesar-besarkan kita harus segera memberikan klarifikasi. Jungkook, menurutmu apa klarifikasi yang harus ku berikan?". Tanya Si Hyuk pada Jungkook sembari menatap lelaki itu serius.
"Katakan saja pada mereka untuk menunggu besok saat press conferense Aku akan mengakui semuanya, mulai dari menghamili Eunha sampai menikah diam-diam dengannya di Gosan". Bang Si Hyuk menutup matanya menahan diri agar tidak meluapkan emosinya. Sementara itu Sowon dan RM terlihat kaget begitu mendengar pengakuan Jungkook, apalagi Sungjin. Sementara itu Eunha hanya bisa menunduk lantaran merasa sangat bersalah.
"Hamil? Menikah diam-diam?". Sungjin memijit kepalanya yang mendadak pening. Ia jadi mengingat masa sulitnya saat menghadapi skandal member GLAM beberapa tahun lalu.
"Kau pikir semudah itu? Lupa jika BTS sudah sebesar sekarang? Karir-mu akan hancur begitu saja saat kau mengakui kebejatanmu itu!". Desis Si Hyuk.
"Karir Eunha pun akan langsung hancur begitu saja. Sadarlah Jeon Jungkook! Idol wanita yang memilih menikah dan punya anak karir-nya tidak akan secemerlang saat masih sendiri. Jika kalian nekat, netter akan menganggap kalian sebagai penghianat grup. Sudah siap untuk itu?!". Lanjut Si Hyuk yang membuat Jungkook telak bungkam. Lelaki itu menahan amarahnya sedari tadi, tangannya terkepal dibawah meja. Persetan dengan omongan netter! Ia hanya ingin hidup bahagia dengan wanita pilihannya.
"Eunha, menurutmu penjelasan apa yang harus kita berikan untuk mengklarifikasi berita ini?". Si Hyuk beralih menatap Eunha yang sedari tadi betah menunduk. Jujur saja wanita itu juga tidak tahu harus mengklarifikasi skandalnya dengan Jungkook seperti apa.
"Aku akan mengikuti alur-mu Sajangnim". Lirih Eunha. Jungkook menghembuskan nafasnya, ternyata benar jika Eunha memilih pasrah saat ini. Hanya dirinya yang memperjuangkan? Lalu untuk apa ia berjuang jika yang diperjuangkan saja tidak mau.
"Ini rumit sekali karena kau sudah hamil Eunha-yaa. Yang bisa kita lakukan hanyalah menutupi skandal ini dengan berita lain agar masyarakat lupa dan teralihkan perhatiannya. Kita lihat perkembangannya saat drama-mu dan Jungkook tayang nanti. Jika mereka memang mendukung kalian bersama, maka kami tidak akan melarang hubungan kalian lagi. Kita buat seakan-akan kalian terlibat cinta lokasi". Jelas Sungjin panjang lebar. Jika alurnya seperti itu, Jungkook akan mengikutinya kali ini. Ending terbaik untuk mereka nanti memang lah terlibat cinta lokasi. Tapi semoga apa yang mereka rencanakan benar-benar berjalan sesuai rencana.
"Lalu berita seperti apa yang bisa menutupi skandal mereka?". Tanya Sejin kemudian.
"Aku tidak akan melibatkan Eunha di sini agar dia fokus pada comeback bulan Juli nanti. Aku sudah membicarakan ini dengan MBK Entertainment. Dispatch mengancam kita dengan ini...". Bang Si Hyuk meletakan beberapa foto Jungkook dan Chaeyon yang terlihat masuk kedalam apartemen. Itu kejadian saat Eunha gencar mencomblangkan Jungkook dengan Chaeyon.
"Dengan ini mereka bisa membuat berita yang pasti akan menjatuhkan dirimu". Lanjut Bang Si Hyuk.
"Lalu apa rencanamu Sajangnim?". Tanya Jungkook langsung karena merasa jika Bang Si Hyuk terlalu bertele-tele.
"Kami telah sepakat untuk membuat media play antara kau dan Chaeyon". Sahut Bang Si Hyuk. Jungkook dan Eunha reflek saling berpandangan, Jungkook seakan tidak rela jika harus menjalin hubungan palsu dengan orang lain.
"Media play?".
"Chaeyon sedang mengalami konflik dengan agensinya sendiri hingga tidak ikut comeback bersama DIA, karena itu dia diberitakan yang aneh-aneh. Untuk mengalihkan isu-isu yang tidak jelas maka kita akan membuat berita tentang kau dan Chaeyon yang berkencan. Selain itu berita ini juga akan membantu suksesnya comeback DIA. Tidak sulit kan? Hanya dalam waktu dua bulan saja, kita biarkan Gfriend tenang dan tidak diusik oleh netter lagi". Jungkook diam, lelaki itu mencoba memikirkan baik-baik solusi yang diberikan Bang Si Hyuk. Mata lelaki itu beralih untuk menatap Eunha, terlihat Eunha mengangguk kecil seakan memberi kode padanya untuk menyetujui saran Bang Si Hyuk.
"Jika kau setuju, kau bisa langsung menandatangani kontrak ini". Lanjut Bang Si Hyuk sembari mengulurkan selembar kertas yang berisi kontrak persetujuan kerjasama dengan MBK Entertainment.
"Kenapa Sajangnim tidak bertanya dengan Eunha terlebih dulu, bagaimanapun juga Eunha adalah istri Jungkook dan bahkan sedang mengandung. Apa kalian tidak memikirkan perasaannya?". Kata Sowon tiba-tiba yang sama sekali tidak setuju dengan saran Bang Si Hyuk. Meski hanya media play, namun hal itu pasti akan menyakiti Eunha juga.
"Eonnie, aku baik-baik saja. Apalagi Chaeyon itu temanku dan Yuju". Sahut Eunha dengan lembut. Ia pasti akan baik-baik saja jika memang solusi yang diberikan Bang Si Hyuk itu adalah jalan yang terbaik.
"Tidak ada pilihan lain lagi. Kami sudah memikirkan ini matang-matang. Soal Eunha yang kepergok masuk kedalam ruang dokter kandungan, kami akan menjelaskan jika Eunha sedang berkonsultasi perihal menstruasi". Semuanya diam, toh mereka juga tidak memiliki solusi lain untuk masalah yang dihadapi Eunha dan Jungkook.
"Aku akan mengikuti alur-mu kali ini Sajangnim, tapi berjanjilah satu hal padaku". Kata Jungkook dengan tegas.
"Heum?". Jungkook menatap kearah Eunha sebelum menjawab.
"Pastikan jika anak dan istriku aman dari masalah ini". Sahut Jungkook yang terlihat seperti seorang lelaki sejati. RM diam-diam mengulas senyum bangga. Dibalik sikap konyol dan sembrono Jungkook ternyata lelaki itu sangat bertanggung jawab.
"Tentu saja, kami akan melindungi Eunha bagaimanapun caranya. Kau cukup fokus pada hubungan palsu-mu dan Chaeyon". Sahut Bang Si Hyuk.
"Aku pegang kata-katamu Sajangnim". Kata Jungkook terlihat sangat serius. Ia bersumpah tidak akan tinggal diam jika ada yang menyentuh anak dan istrinya.
"Bersiaplah untuk press conferense besok pagi". Kata Bang Si Hyuk yang menutup acara rapat hari ini. Semua mulai membubarkan diri, tinggal empat orang di dalam ruangan tersebut.
"Jaga diri baik-baik, terutama jaga bayi kita. Aku akan menyelesaikan ini dengan cepat". Kata Jungkook sembari mengusap pipi Eunha. Eunha mengangguk kecil, mata wanita itu terlihat berkaca-kaca.
"Noona, aku titip Eunha padamu". Lanjut Jungkook beralih untuk menatap Sowon.
"Heum, aku pasti akan menjaganya". Sahut Sowon. Jungkook kembali menatap Eunha dan memeluk wanita itu yang justru menangis terisak.
"Gwenchana, kita pasti bisa menghadapinya. Ingin happy ending atau sad ending?". Tanya Jungkook tiba-tiba. Eunha mendongak untuk menatap mata Jungkook lekat-lekat.
"Want Happy ending". Cicit Eunha yang membuat Jungkook tersenyum.
"Kalau begitu bertahanlah, sebentar lagi kita pasti akan mendapatkan ending yang bahagia". Ujar Jungkook sembari mengecup lembut dahi Eunha.
"Jika kisah kita tidak berakhir bahagia, aku pasti akan sangat sedih"~ Eunha.
"Aku ingin beristirahat sebentar saja, dan setelah itu mari kita cari kebahagiaan kita"~ Jungkook.
--000--