" Lord Satu dan lord dua, keluar kalian." Kata Tuan Ferd begitu memasuki ruang belajar yang diikuti sekretaris Kim. Dua sosok muncul tiba-tiba dari balik dinding.
" Kami memberi hormat pada pangeran."
Keduanya membungkuk sopan.
Tuan Ferd berdiri tegak hanya memberi isyarat halus.
" Saat aku memasuki ruangan Melinda, aku merasakan aura samar yang kukenali. Dia harusnya menyembunyikan auranya." Kata Tuan Ferd sambil berjalan mondar mandir.
" Level Indra keenam ku hampir mencapai kesempurnaan tingkat tinggi. Aku masih bisa melacak aura tersembunyi. Tapi auranya sangat samar. Itu artinya,dia master tingkat atas."
" Kalau begitu, kita harus lebih berhati-hati, pangeran. Memancingnya sejauh ini, sangat disayangkan kalau harus lepas."
sekretaris Kim bersuara.
" Kamu benar, aku sudah mengorbankan banyak hal untuk misi ini. Kita tidak boleh gagal atau semuanya sia-sia."
Tuan Ferd mengeratkan genggamannya.
" Lord satu, awasi sayap kiri. Hati-hati jangan sampai ketahuan."
" Laksanakan Pangeran."
" Sebaiknya jangan terlalu dekat."
" Baik pangeran."
Sosok itu lenyap.
" Lord dua." Panggil Tuan Ferd.
Sosok kedua mendekat." Tingkatkan array pelindung di sayap kanan dan Galeri.
" Baik pangeran." Sosok itu juga lenyap seketika.
Beralih ke arah Sekretaris Kim.
" Sekretaris Kim, atur ulang jadwal hari ini dan besok. Aku butuh waktu melatih jiwa sekarang."
" Anda berlatih disini?."
" Ya."
" Kalau begitu, aku akan membuat array ilusi."
" Terserah padamu."
Tuan Ferd mengambil posisi di ruang dalam perpustakaannya.
**""
" Berhenti sebentar." Mendengar ucapan Renata, Maya dan Ingky serempak berhenti.
" Ada apa?."
" Kita akan memasuki daerah perbatasan. Kalian harus menyembunyikan aura manusia kalian." Renata mengeluarkan dua bros dengan permata hijau.
" Selipkan dibalik pakaian kalian. Ini akan menyerap aura manusia kalian."
" Kenapa kalau mereka merasakan aura manusia?." Tanya Ingky sembari sibuk memakai Bros dibalik jas seragamnya.
" Mereka akan berusaha membuat kalian tinggal untuk menyerap energi dalam jangka waktu lama."
" Bagaimana mereka menyerap energi?." Ingky makin penasaran.
" Berada disekitar mereka saja secara tidak langsung mentrasfer energi."
" Begitu mudah? apa ada efek samping bagi manusia?."
" Karena energinya diserap tentu saja berpengaruh. Manusia lebih cepat lelah."
Hutan yang mereka lalui mulai berbeda. Bunga-bunga liar mulai banyak terlihat.
" Apa ada cara lain mereka menyerap energi manusia?."
" Ya. Beberapa Iblis memakan manusia untuk mendapatkan energi."
Ingky langsung melompat kearah Maya yang sejak tadi tenang mendengarkan mereka mengobrol.
" Ada apa? kamu membuatku kaget?."
Renata menepuk-nepuk dadanya sendiri.
" Kamu bukan salah satunya,kan?." Tanya Ingky takut-takut.
Renata terbahak."Mereka yang melakukan ini tidak akan muncul secara terbuka di depan umum. Ini juga perilaku menyimpan yang bisa menyebabkan bencana dan akan menjadi buronan kerajaan iblis dan istana Dewi."
" Kamu menakutiku." Ingky bernapas lega. " Sekarang, apa ada yang seperti itu?."
" Selalu ada iblis yang jatuh ke jalur zatan."
" Zatan?!."
" Iblis yang menggunakan kekuatan kegelapan, menerima ritual tumbal dari manusia untuk saling menguntungkan." Ingky tergidik.
" Disini banyak bunga yang cantik ya?." Ingky cepat melupakan ketakutannya dan mulai terpesona dengan bunga-bunga yang tumbuh liar. " Wangi juga."
" Ini menandakan kita makin mendekati wilayah sang Dewi."
Kali ini,Maya yang bertanya. " Kita akan kesana?." Melihat Renata mengangguk, dia lanjut bertanya" Kenapa?."
" Buku kamu sepertinya berhubungan dengan sang Dewi. Karena itu, portal di buku akan membawa kita ke wilayah sang Dewi."
" Lalu kenapa kita muncul di sana tadi?."
" Hutan ini masih wilayah sang Dewi. Hanya tidak ada penjagaan ketat disekitar sini." "Sebenarnya, pemukiman yang terlihat dekat tadi itu masih sangat jauh. Itu hanya ilusi jadi terlihat dekat."
" Tapi, rumah-rumah mereka sangat indah, ya? apa itu juga ilusi?."
" Tidak. klan iblis Utara memang terkenal pesolek pemboros." Nada Renata agak menghina.
" Seperti apa iblis Utara itu?."
" Mereka mengendalikan air dan membangun istana es."
" Terdengar menakjubkan."
" Biasa saja."
" Renata." Maya menyela pembicaraan mereka." Tidak masalah dengan pakaian kita, kan?."
" Tenang saja. Iblis juga hidup seperti manusia. Tepatnya, mereka banyak meniru manusia."
" Pakaian ini tidak masalah?."
" Tentu saja tidak. Paling-paling mereka menganggap kita sedang cosplay."
" Apa tidak ada tempat untuk beristirahat. aku capek."
Maya menepuk Renata.
" Ingky benar, kita perlu istirahat sebentar."
"Bertahan sedikit." Renata menunjuk ke depan." Sebentar lagi kita memasuki wilayah sah, kita bisa beristirahat di villa penyambutan dan mencari informasi."
" Kurasa, aku juga lapar." Ingky berbisik.
Renata berhenti dan melakukan gerakan tangan yang sangat cepat.
Wushh...angin kencang muncul sesaat dan penampilan Renata berubah. Keduanya terkesiap.
" Kamu...kenapa kamu berubah jadi pria?." Ingky cepat pulih dari keterkejutannya.
" Inilah aku yang sebenarnya." Bisik Tenata yang sudah berubah menjadi Pria. Dalam wujud wanita, Renata tergolong kecantikan sekolah dengan menjadi pria, dia sangat tampan.
" Ayo masuk!." Dia menepuk keduanya untuk cepat melangkah." Kita mengobrol lagi di dalam nanti."
****