Vania menggeleng tanpa menoleh pria di sampingnya itu. "Tidak, aku menikmatinya. Itu sangat menyenangkan." Kedua sudut bibir mungilnya tertarik ke atas.
"Benarkah?" Kenzo membesarkan matanya menatap Vania dari samping.
"Iya." Ucap Vania lagi yang kini menatap Kenzo di sebelahnya.
"Kukira kau selalu sebal padaku dan kupikir kau pasti bosan menunggu sampai latihan selesai." Kenzo tersenyum kikuk.
Vania bangkit sambil menggendong sebelah tali tasnya. "Sudah kubilang, aku hanya sebal pada orang gila." Ucapnya sambil berjalan meninggalkan Kenzo yang membereskan barang-barangnya.
"Ya! Tunggu aku, Kesya!" Kenzo cepat-cepat menggendong tasnya dan mengejar Vania yang hampir sampai di ambang pintu.
______