"Dinda baik-baik saja, Bu. Dinda makan, dan tidur dengan baik. Sahabat Dinda baik semua, Bu. Hanya saja, Dinda nggak bisa sekali saja enggak merindukan Ibu."
Nani mengangguk, seolah dia paham dengan penderitaan putrinya. Dengan lembut ia membingkai wajah putrinya dengan kedua tangannya. Kemudian dia tersenyum lagi.
"Bagaimana pun, kamu adalah anak Ibu. Ibu sayang kamu, Nak, " kata Nani lagi.
Dinda pun mengangguk, setelah itu dia baru sadar jika ada Nadya yang masih berdiri di sampingnya. Nadya yang belum dikenalkan Dinda kepada ibunya.
"Ini Nadya, Bu, sahabat Dinda," kata Dinda memperkenalkan Nadya.
"Nadya, Bu," kata Nadya.
"Saya Nathan, Bu."
Dinda, dan Nadya menoleh, melihat Nathan sudah berdiri di belakang mereka. Tersenyum sangat lebar. Sementara Ibu Dinda, tampak kaget dengan kehadiran Nathan.
"Ini... ini temenmu juga, Din?" tanya Nina seolah tak percaya.
