"Baiklah, soal kontrak perjanjian kerjasama antara Dunia Campuran dan dunia manusia, ehem, akan kubacakan" Ucap Katarina
"Yang pertama, Sebagai rekan kerja harus terbentuk kerjasama tim yang baik"
"Kedua, jangan pernah mengecewakan rekan kerjamu"
"Ketiga, setiap hasil misi dibagi berdasarkan kemauan tuannya"
"Keempat, tuannya tidak boleh mengecewakan rekan kerja nya"
"Kelima"
"Tunggu, bukankah pasal 2 tidak boleh mengecewakan rekan kerja, dan diulangi di pasal 4 lagi?" sanggah Serenia, "Entahlah, disini itu yang tertulis, lagian ini bukan bagian yang terlalu penting karena sangat umum dimanapun" ucap Katarina menjawab sanggahan Serenia. "Baiklah, lanjutkan, aku harap pasal berikutnya agar tidak mengecewakan warga sekitar." Ucap Serenia dengan nada agak mengejek. Kemudian Katarina pun lanjut membaca isi kontraknya
"Kelima, pembagian hasil harus 50/50"
"HAAA, sudah kuduga, itu hanya kertas aneh tak berarti" Potong Serenia lagi. "Ini hanya permulaan, masih ada puluhan pasal lagi yang lebih penting dari pasal ini" Tegas Katarina yang mulai jengkel karena menganggap Serenia tidak serius menanggapi kerjasama ini. "Baiklah, aku mendengarkan lagi, lumayan dosis lelucon harian selain aku melihat Lord menggaruk bokongnya dan mencium aromanya" Ucap Serenia. Katarina pun hanya terdiam dan melanjutkan kembali membaca isi semua perjanjian nya.
"Keenam, kontrak ini tidak bersifat publik, jadi hanya orang yang menandatangani saja yang boleh mengetahuinya."
Suara dengkuran kecil pun terdengar, Katarina pun melihat Serenia sudah tertidur pulas di kasur kebesarannya. Katarina pun tak bisa membendung emosi nya "GGGRRRHHHH, teganya dia tidur di saat aku membacakan kontrak ini. Lagipula aku juga sudah mulai mengantuk" Ucap Katarina sembari menguap. Lalu dia tidur di samping Serenia, kasur yang lumayan lebar bahkan bisa menampung hingga 6 orang. Terasa nyaman dan empuk, tak lama kemudian Katarina pun tertidur pulas.
Keesokan harinya, Alaram berbunyi menunjukkan pukul 6 pagi, Serenia yang terkejut pun langsung bergegas mempersiapkan dirinya untuk bertemu Lord. Katarina yang masih tertidur tadi pun terbangun akibat kerusuhan yang dilakukan Serenia, kemudian dia melihat jam dan tanpa pikir panjang juga ikut rusuh. "Hei, biarkan aku masuk untuk mandi" Teriak Katarina sembari menggedor pintu kamar mandi dengan keras. "Kau bisa gunakan kamar mandi di sebelah, hanya WC yang mampet tetapi tidak untuk saluran pembuangan" Teriak Serenia kembali dari dalam kamar mandi tersebut. Kemudian Katarina membuka pintu yang ada di sebelah, terlihat interior kamar mandi yang buruk dan masih lembab "Dia wanita tapi sejorok ini" Gumam Katarina yang merasa jijik melihat kamar mandinya. Air yang berlumut juga mengurungkan niatnya untuk mandi, lalu dia keluar dari sana dan mencoba mencari kamar mandi lain, tak lama terdengar suara ketukan pintu, "Panggilan untuk Serenia" Suara pria cempreng itupun terdengar dari arah pintu tersebut. Katarina kemudian membuka pintu dan melihat pria tinggi gagah di hadapan nya.
"EEEhhh, nyonya Serenia masih mempersiapkan dirinya, mohon tunggu sebentar ya." Ucap Katarina yang gugup dan terpesona melihat gagahnya pria kekar tersebut. "Baik, tapi tuan Lord sudah menunggu, ada baiknya ada perwakilannya ke sana sebentar saja" ucap pria tersebut dengan suara cempreng seperti wanita. "EH,UH,AAAA, bai-baiklah, aku akan ke sana" tiba-tiba Katarina jengkel mendengar suara pria tersebut dan bergegas pergi ke ruangan Lord sembari membawa perlengkapan mandi nya.
Disana sudah ada Delegasi dari Tanah Merah dan juga tanah pasir menunggu. Katarina yang masih lusuh terkejut melihat betapa ramainya orang di sana. "EEEhhhhh, Maaf menggangu. Aku hanya bermaksud mempersiapkan diri juga namun tadi ada seorang pria menyuruhku datang ke sini sebagai perwakilan dari nyonya Serenia. Karena dia juga masih bersiap-siap." Ucap Katarina yang gugup melihat mereka.
"Tidak apa, kami juga masih bau Ikan basah" Ucap salah satu tamu Lord di sana, berpakaian rapi yang pasti seorang pemimpin dari salah satu delegasi di sana. "Ahhh, tidak apa-apa nak, bersama dia pasti berat, gunakan kamar mandi kantorku, ada quick bath di sana, gunakanlah, kau tidak akan repot." Ucap Lord kepada Katarina. "B-baik tuan" ucap Katarina sembari menuju ke arah kamar mandi tersebut. Terlihat sebuah kamar mandi bersih nan harum di sana. "Permisi" Ucap Katarina sembari menutup pintu kamar mandi tersebut.
"Baiklah, perjanjian adalah 6 juta gold dari kalian berdua, tidak lebih dan tidak kurang, ini monster kelas B dan tidak ada tawar menawar." Ucap lord kepada kedua delegasi tersebut. "Tapi tuan, kami tidak punya uang sebanyak itu. Kami hanya mampu membayar 100 gold. Seluruh tempat kami hancur oleh monster itu dan tidak ada lagi yang tersisa." Ucap salah satu pemimpin di sana." "TIDAK BISA, ini pertaruhan nyawa, monster itu berbahaya, bahkan tentara terkuat saja tidak bisa mengalahkannya, aku harap si Natalia palsu ini bisa mengatasi nya. Kalau gagal juga akan ku kembalikan setengahnya. Setidaknya nanti dia bisa jadi umpan agar kalian bisa menyelamatkan kota kalian" Tegas Lord.
"tapi, kami mohon, uang kami tidak cukup, sudah habis semua," ucap salah satu pemimpin lain di sana. "Tidak bisa, ini berbahaya." Tegas Lord lagi. Kemudian kedua pemimpin delegasi tersebut mulai berdiskusi bersama dengan para pelayannya yang ikut. Tak lama kemudian Katarina keluar dari kamar mandi tersebut dengan keadaan segar bugar. "Hahh, rasanya seperti muda kembali." Ucapnya. Kemudian Lord memanggilnya "Kemari lah nak, ini soal misi kalian nanti. Monster kelas B Alguni, sebuah monster sayap terbang yang bisa menembak apapun dan juga menghilang serta memberikan ilusi mini. Dan bahkan mengendalikan alam. Dia sangat sulit di kalahkan. Tak seperti monster gurita kemarin yang hanya masuk kelas F."
"Hmmm, baiklah, aku harap kami bisa mengatasi ini." Ucap Katarina. "Bagus, tapi sekarang yang menjadi masalah adalah upah membunuh monster nya. Yang dari 10 juta batang emas dan ku tawar menjadi 6 juta batang emas. Namun mereka hanya mampu mebayar 100 keping emas" ucap Lord lagi. "Tak apa" Ucap Katarina, namun terdengar suara dari kejauhan mengatakan "Tidak bisa" lalu terlihat Serenia masuk dari pintu depan ruangan Lord. "Ini adalah monster kelas B yang sangat beresiko, 10 juta saja bahkan tidak cukup. 50 juta batang gold atau misi dibatalkan." Tegas Serenia. Para anggota delegasi tersebut pun terkejut dan ingin protes.
"Jika kalian hanya ingin protes pergilah dari sini." Tegas Serenia lagi. Lord pun terdiam bersamaan dengan anggota delegasi tersebut. Lalu Katarina berbisik kepada Serenia "Apa yang kau katakan? Mereka tidak punya uang sebanyak itu. Aku dengar kota mereka hancur akibat monster tersebut". "Aku tak peduli, pokoknya 50 juta atau batal." Bisik Serenia lagi. "Sudahlah nak, tak apa." Ucap Lord. "Baiklah, kalian bisa membayar 100 gold, tetapi. Setelah ekonomi kalian pulih kalian bayar sisanya nanti sesuai persetujuan kami." Ucap Lord kepada kedua delegasi tersebut. "Terima kasih banyak tuan. Mau itu 10 atau 100 juta gold pun akan kami bayar asalkan monster itu bisa menghilang" Ucap salah satu kepala delegasi tersebut.
Serenia pun terdiam mendengarnya. "Baiklah, silahkan. Anggota delegasi ini juga membawa kendaraan khusus. Kalian bisa naik itu ke lokasi monster tersebut" Ucap Lord. Kedua kepala Delegasi tersebut pun mohon pamit kepada Lord dan menuntun Katarina beserta Serenia ke tempat kendaraan mereka terparkir. "Ini dia, nyonya. Kami harap anda bisa nyaman di dalam kendaraan ini" ucap salah satu pelayan disana menunjuk ke Sebuah mobil Limosin, dengan body anti peluru dan cat hitam metalik menjadi kendaraan yang akan membawa Serenia dan Katarina ke lokasi monster tersebut.
"Baiklah, tampak bagus" ucap Katarina sembari memasuki kendaraan tersebut bersama dengan kedua kepala delegasi dan Serenia. Beberapa saat kemudian rombongan bergerak meninggalkan istana. Di perjalanan kedua kepala delegasi tersebut pun berbincang-bincang dengan Serenia dan Katarina. "Sebelumnya kami perkenalan dulu diri kami, aku adalah Arnold, pemimpin Tanah merah, dan di sebelahku adalah Tuan Farhat pemimpin tanah pasir, dan kami juga sudah mengetahui nama kalian berdua dari tuan Lord. Ya kami sangat memohon sekali agar kalian setidaknya mengusir monster itu menjauh dari tempat kami." Ucap salah satu kepala delegasi tersebut
"tapi, tuan Arnold, bukankah lebih baik monster itu di bunuh saja agar tidak datang lagi?" Tanya Katarina. "Monster seperti itu tidak mungkin di bunuh oleh dewa sekalipun. Dia kuat dan susah mati. Apalagi kemampuannya meregenerasi sel dan menghilang begitu saja dari pandangan. Sudah banyak dewa dewi kami yang gugur melawannya. Dan kami kehabisan akal" ucap Farhat. "Uhhh, jadi kenapa anda memanggil kami yang bahkan tidak bisa menghancurkan monster rank F?" Tanya Katarina kembali. "Setidaknya kalian hanya perlu mengusir nya. Serenia sudah berpengalaman dalam membunuh monster. Jadi tidak salah kami memanggil nya." Ucap Farhat lagi. "Dulu dia pernah menghajar monster rank F bersama ksatria kami, tapi ksatria kami terbunuh karena kesalahannya sendiri." Sambung Farhat kembali. "Pantas saja Serenia meminta bayaran seperti itu" Ucap Katarina dalam hati.
"Bukankah lebih baik menyuruh salah satu pencipta kami untuk menghajar monster tersebut? Kan ada salah satu pencipta kami yang bisa melawan monster rank A sendirian?" Ucap Katarina kembali. "Peraturan, tidak boleh menyuruh pencipta melakukan misi" Sanggah Serenia. "ya, seperti yang di katakana serenia, menyewa pencipta adalah hal tabu, soal pencipta yang bisa melawan monster rank A sendirian? Oh ya, aku ingat. Nyonya Yulnera kan. Dia memang wanita hebat. Karena itu juga aku mempercayai Serenia karena mereka pernah menjadi rekan." Ucap Arnold.
"Sulit juga ternyata, padahal bisa dengan mudahnya itu dimusnahkan oleh pencipta kami, tapi dengan peraturan seperti itu, rasanya kita memasuki game hardmode." Ucap Katarina. "yah, mau bagaimana lagi. Albara yang menentukannya. Pusat dari segala pencipta. Walau terkadang kita tidak mempercayainya. Tapi karena dia yang menentukan segalanya kita tetap harus tunduk kepadanya" ucap Farhat.
"Hmm, ngomong-ngomong aku ingin bertanya, bagaimana monster itu bisa ada di tempat kalian?" Tanya Katarina. "Itu kami tidak tau, yang jelas setiap monster di dunia ini butuh makanan dan juga tempat hidup. Mungkin saja dia ada di sana berdasarkan proses alam." Ucap Farhat. "Dan, apakah kalian mendapat info lain soal Monster tersebut?" lanjut Katarina bertanya. "Tidak. Mengambil informasi dari monster adalah hal yang sulit. Karena saat mencoba mengambil informasi nya mereka langsung mengejar semua orang yang mendapat informasi tersebut." Ucap Arnold. "Kenapa kendaraan ini terhenti?" Ucap Serenia.
"Kami tidak merasakan apapun. Kendaraan ini tetap berjalan, hanya saja karena anda tidak merasakan getaran jalan sedikitpun di dalam makanya anda merasa kendaraan ini terhenti" ucap Farhat kepada Serenia. "Tidak, ini terhenti, pasti ada masalah di luar." Tegas Serenia. Lalu kaca dari bangku pengemudi terbuka "tidak ada apapun nyonya. Tunggu saja kita hampir sampai" ucap pelayan yang mengemudikan mobil tersebut. "Jangan menyembunyikan sesuatu kepadaku" Ucap Serenia sembari membuka pintu mobil tersebut. Diluar terlihat para pelayan berusaha mati-matian menghabisi monster seukuran manusia yang menghalangi jalan mereka. "Pantas saja" Ucap Serenia. Kemudian Katarina pun ikut keluar dari mobil tersebut. "ya ampun. Banyak sekali." Ucap Katarina. "Kita akan membantu mereka. Katakan kepada supirnya untuk membawa kedua kepala delegasi tersebut ke tempat aman" tegas Serenia.
Katarina langsung memerintahkan supir yang membawa mereka tadi untuk menjauh dari tempat tersebut. Serenia pun langsung membantu para pelayan tadi melawan para monster tersebut. Ratusan monster yang menghalangi mereka pun dengan cepat dihabisi serenia seorang diri. Kemudian Katarina menyusul dengan cepat membantu nya. Puluhan pelayan tadi pun hanya terkejut dan terdiam melihat betapa cepatnya mereka berdua menghabisi para monster tersebut. Hanya dalam hitungan menit, semua monster musnah tak tersisa. "Kerja yang bagus" ucap Serenia kepada Katarina "Ehhh, aku merasa tidak melakukan apapun disini tadi" ucap Katarina merendah.
"Huh, monster ini membuatku kesal, mereka hanya sebuah benalu yang mebuang waktu nya" ucap Serenia menginjak salah satu kepala monster tersebut. Monter itu pun tiba tiba bergerak berusaha mencakar kaki Serenia. Namun tetap saja monster itu kalah cepat. Serenia langsung menebas tangannya dan kepalanya "Kau sudah tamat, payah" ucap Serenia dengan nada kesal. "ehh, bagaimana kalau kita kembali saja menemui para pelayan itu tadi?" ucap Katarina.
Tiba-tiba sebuah suara gemuruh terdengar dari kejauhan. "Huh? Padahal tidak mendung, kenapa ada suara petir?" Tanya Katarina kebingungan. "dia datang." Ucap Serenia. Tiba tiba dari kejauhan terdengar suara teriakan "Dia datang!! Persiapkan diri Kalian!!" seketika Katarina panik dan bertanya kepada Serenia "Sebenarnya apa yang terjadi?! Jangan membuatku bingung" secara tiba tiba angina kencang pun berhembus kuat.
"Persiapkan dirimu" Ucap Serenia. "Huh? Apa yang terjadi?" Tanya Katarina yang masih kebingungan. Tiba tiba langit menjadi gelap, Katarina kemudian melihat ke atas, Sebuah sayap raksasa terbentang dengan sebuah lubang di tengah menyala berwarna Hitam. "Itu monster nya" Ucap Serenia. Katarina pun hanya terdiam dan takjub melihat betapa besarnya monster tersebut. "Aku tak percaya dia datang." Ucap Katarina. "Yang kita bunuh tadi adalah mata-matanya, tapi setidaknya dia bisa terpancing" Ucap Serenia. Tak lama kemudian sebuah sinar datang dari langit menuju ke arah Serenia dan Katarina.
Dengan cepat Serenia mengahalanginya dengan shield buatannya. Guncangan keras pun terjadi sehingga meluluhlantakkan semua pohon di sekitar dan juga menghancurkan lapisan tanah atas. Para pelayan yang tak jauh dari mereka pun terhempas beberapa meter akibat kuatnya tembakan cahaya tersebut. Tak lama kemudian cahaya itu berhenti. Sebuah lubang berdiameter 100 meter dan dalam puluhan meter pun terbentuk di sekeliling tempat Serenia dan Katarina berada. "Gila, aku percaya dia bisa mengalahkan Herb tinittusa sendirian kalau begini" ucap Katarina dalam hatinya.
"Kau sudah siap, ayo kita lawan dia" Ucap Serenia kepada Katarina "E-Ehh baik!" sahut Katarina. Secepat kilat Serenia langsung berpindah posisi menuju monster tersebut. "SLASH" sebuah sabetan pedang kilat memotong salah satu sayap monster tersebut. Monster tersbut kemudian menghilang tanpa jejak. Serenia kembali ke tempat Katarina "Ini aku dapat bulunya. Kau pasti bisa melacak kan?" ucap Serenia sembari memberikan bulu monster tersebut kepada Katarina. "Ehhh, aku bukan ras anjing atau yang lain, Aku hanya ras kucing, aku tak bisa melacak apapun" ucap Katarina. Serenia hanya terdiam "Baiklah, tetap waspada. Dia bisa saja menyerang dari segala arah" ucap Serenia kepada Katarina.
Tiba tiba terdengar suara gemuruh kembali. Dan asalnya berasal dari bawah tanah, "AWAS" Teriak Serenia, tak lama monster itu muncul tepat di bawah mereka. Lingkaran di tengahnya menembakkan api dan bergerak cepat ke atas. Serenia kembali memasang shield nya untuk melindungi mereka dari bara api monster tersebut. Dari bara api itu muncul beraga,m monster lain. "Apa-apaan ini!?" ucap Katarina yang terkejut melihat kekuatan monster tersebut. "Jangan lengah. Sesaat setelah kubuka shield ini, serang monster nya. Aku akan mengejar target utama tersebut." Ucap Serenia "BB-Baik" Ucap Katarina dengan gugup.
Sesaat kemudian shield terbuka, Serenia langsung menarik tali khusus yang dia tandai di monster tadi. Sementara Katarina langsung menghajar monster yang keluar dari bara api tadi. Sabetan demi sabetan pedang dia ayunkan untuk melawan monster api tersebut. Sayang sekali monster itu terlalu kuat dan berhasil menghajar Katarina sampai terpental sejauh puluhan meter. "BAMMM!" tubuh Katarina langsung terhantam dengan keras ke dinding di lubang tersebut. Darah pun langsung keluar dari mulutnya. "Uhuk!, aaakkkhhh, uuuuhhhh" Katarina tetap berusaha bangkit sembari menahan rasa sakit di tubuhnya, pandangannya buram. Dia melihat kedepan nya, monster tersebut berlari dengan cepat menuju dirinya. "uhuk, aa-aku, h-ha-rus- b-bis-bisa" ucap Katarina sembari berusaha untuk berdiri menghadapi monster tersebut. Naas baginya monster itu menusuk perutnya dengan cepat.
"AAAAAHHHHHKKKKKK!!" Darah langsung mengucur cepat dari bekas tusukan monster tersebut, Katarina pun jatuh terkapar tak berdaya. Seketika monster itu pun bergerak pergi mencari mangsa lain. "Uhuk, aaahhhhkkk" Katarina terus berusaha menahan rasa sakit dan berdiri. "Aku bisa!!" teriak Katarina. Dia langsung mengubah dirinya menjadi hydra tiger. Dengan cepat semua luka nya pun tertutup kembali. "Kau milikku!" ucap Katarina merujuk ke Monster tersebut. Tiba-tiba monster itu kembali ke belakangnya dan menendang Katarina kembali "CRACK!" Katarina pun kembali ke wujud aslinya dengan luka yang makin parah akibat hantaman monster tersebut. Dengan kondisi tak berdaya Katarina berusaha berdiri dan mencoba berlari. Monster tersebut pun bersiap menghabisi Katarina. "Aku sudah tak punya harapan lagi". "BBAAMMM" sebuah batu raksasa pun jatuh dari langit menimpa monster tersebut.
Sesaat kemudian Serenia pun muncul. "Kau menyebalkan" Ucap Serenia kepada Katarina. Katarina yang tak berdaya pun hanya bisa terdiam. "jika kau tidak mampu maka berhentilah mengikuti ku!" ucap Serenia lagi. Katarina pun lagi-lagi hanya terdiam tak bisa berkata apapun sembari menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Sesaat kemudian para pelayan pun berdatangan menolong Katarina. Mereka pun khawatir dan sangat berhati-hati membawa Katarina untuk di bawa kembali ke istana. Sementara Serenia hanya diam berdiri menatap Katarina dengan perasaan kesal.
Serenia kemudian menemui kedua kepala delegasi yang tadi memesan mereka. "Monster tadi sudah terbunuh. Jika kalian perlu bawa saja mayat monster nya di depan sana" ucap Serenia sembari menunjuk ke arah monster yang sudah hangus terbakar tepat di belakang rombongan tersebut. Kedua kepala delegasi itu pun terkejut melihat monster yang mengerikan tadi berubah menjadi bara api yang tinggal menunggu jadi debu.
"Kami berterima kasih banyak atas segalanya. Kami berjanji akan membayar lebih dari yang kami janjikan dan pastinya akan langsung diberikan kepadamu tanpa perantara." Ucap Albert sembari menekukkan lutut ke tanah sebagai tanda terimakasih. "Itu tak masalah. Jika kau mau sebarkan berita soal ini." Ucap Serenia kembali. "Baik, kami akan menyebarkannya!" tegas Albert lagi.
"Lalu, bagaimana dengan rekan anda? Kudengar dia terluka parah tapi hebatnya dia masih bisa bertahan hidup." Tanya Farhat. "Dia bukan rekanku!" ucap Serenia dengan nada agak kesal. "Jadi, kenapa dia selalu memanggilmu dengan sebutan rekan. Dan kalian juga beraksi bersama-sama?" Tanya Farhat kembali kebingungan. "Dia hanya berharap, aku tak menerimanya sama sekali. Dia bahkan tidak cocok menjadi rekanku." Ucap Serenia dengan kesal.
"Baiklah, kami mengerti. Dan sesuai apa yang dikatakan tuan Albert tadi. Kami akan memberi uangnya dalam waktu dekat. Kami akan berusaha secepat mungkin. Dan kami juga akan membawa monster itu" ucap Farhat kepada Serenia. "Aku harap begitu. Aku juga membutuhkan uang." Tegas Serenia. Tak lama setelah itu rombongan pun bergerak kembali menuju istana tempat mereka menjemput Katarina dan Serenia tadi.
"Petugas!! Petugas!! Ada korban kritis harus segera di tangani" ucap salah satu pelayan dari rombongan delegasi tersebut. Dengan cepat para pelayan yang ada di sana pun mengambil tempat pembawa pasien dan juga kotak pengobatan darurat. Rombonagn delegasi yang membawa Katarina pun tiba di istana. Dengan sigap semua pelayan di istana membawa Katarina dengan hati-hati menuju ke ruangan perawatan.
Tak lama setelah itu kendaraan yang membawa kedua kepala delegasi tadi pun tiba di istana. "Langsung saja ke ruangan Lord untuk melapor" ucap Serenia kepada kedua kepala delegasi tersebut. "Bagaimana dengan anda?" Tanya Albert. "Aku akan mengecek monster yang kita bawa tadi, siapa tau dia masih hidup, aku akan berjaga-jaga" ucap Serenia sembari menuju kea rah monster yang ada di luar istana.
"Apa? Aku tak berguna?"
"Apa, aku hanya beban?
"Benarkah aku?"
"Akh, sakit sekali"
"Dengan ini. Salah satu perjanjian di kontrak sudah di langgar"
"Aku payah"
"Misi seperti ini saja aku gagal"
"Memang benar, aku tak pantas mengikutinya"
Semua orang berusaha untuk menyelamatkan Katarina. Katarina pun tiba-tiba pulih dan setengah sadar. Orang-orang di sana pun takjub dan berteriak bahagia karena berhasil menyelamatkan Katarina. Sementara Katarina hanya bisa terbaring karena belum mampu menggerakkan tubuhnya sepenuhnya.
"Aku, tetap tak berguna"
Diluar Serenia langsung loncat ke atas monster tersebut, monster raksasa bersayap tadi masih bernafas dan mengeluarkan suara erangan kecil. "Kau sudah tamat" Ucap Serenia kepada monster tersebut "GWWWAARRRRRR" monster tersebut kemudian mengaung dan mengakibatkan angin kencang di sekitar nya. Tak lama Serenia langsung menusuk monster itu kembali, teriakan monster itu makin menjadi dan terjadi sebuah ledakan aneh dari arah monster tersebut yang menghentikan suaranya.
Para pelayan dan penjaga diluar pun langsung berlarian bersama dengan beberapa pencipta yang kebetulan berada di dekat lokasi kejadian. Setelah beberapa dari pelayan sampai di lokasi kejadian, Terlihat bercak lava hitam dan merah keluar dari monster tersebut. Dan serenia yang berada di sana menarik pedangnya kembali dari monster tersebut "Bereskan dia. Para anggota delegasi itu akan membawanya ke tempat mereka untuk dijual dengan harga tinggi" ucap Serenia sembari membersihkan pedangnya ke sebuah batu dan beranjak pergi.
Para pelayan dan pencipta yang ada di sana tadi pun terheran dan terkejut atas apa yang terjadi. Kemudian beberapa pencipta mengemas monster tersebut dan memastikan bahwa monster tersebut tak mampu lagi bergerak dan kehabisan masa kehidupan. Sementara di ruangan Lord para anggota delegasi bersama pemimpin nya pun membuat kesepakatan bersama Lord mengenai pembayaran misi tersebut
"Dia dapat membunuh monster kelas B sendirian, tuan. Kami melihat dengan mata kepala kami sendiri. Saat monster itu menghilang dia selalu mengeluarkan ratusan trisula dan juga api aneh dari langit untuk memancing monster tersebut. Kabut tebal juga terbentuk di langit dan udara juga berubah keadaan untuk bisa menghentikan monster tersebut. Dan, kami hanya bisa bertepuk tangan melihat aksinya." Tegas Farhat. "tapi, dia tak memperdulikan keadaan rekannya yakni manusia campuran yang pertama kali datang tadi pagi. Layaknya rekannya itu hanya benalu bagi dirinya." Sambung Albert.
"Hmmm, memang sifatnya seperti itu, dingin dan tak peduli dengan rekan. Banyak rekannya yang tewas terlebih dahulu. Bahkan Nick, ksatria harapan Yuki juga hampir tewas akibat ulahnya yang teledor kepada rekannya." Ucap Lord kepada Albert dan Farhat. "Tapi rekan kan adalah yang paling utama dalam tim, tanpa rekan kau tak bisa melakukan apapun?" ucap salah satu pelayan pria dari Farhat. "Kau lihat sendiri, monster rank B sendirian, layakkah dia mempunyai rekan? Aku bukan ragu kepada Serenia, melainkan kalian. Dan juga Katarina. Dia adalah anak temanku, teman terbaikku, ketika sesuatu yang buruk terjadi padanya, aku tak akan diam. Aku telah memberikan apapun kepadanya dan mengatakan kepadanya untuk terus berhati-hati. Dia gegabah tapi tetap kuat. Itu sebabnya aku meminta bayaran lebih." Tegas Lord yang Nampak emosi.
Para anggota delegasi tadi pun hanya bisa terdiam. "Baiklah, 100 juta keping emas. Beserta tambahan kepada Katarina dan juga peralatan perang khusus. Kami juga akan memberikan pelatihan kepadanya" Ucap Farhat. "Baiklah, maaf atas perkataanku tadi juga. Mungkin membuat kalian menjadi sakit hati, itu akibat dari emosi ku yang tidak terkontrol ini." Ucap Lord. Kemudian kedua kepala delegasi itu menandatangani sebuah nota yang berisikan perjanjian sacral mengenai utang. Tak lama kemudian Serenia masuk ke ruangan Lord. "Monster sudah mati, kalian bisa membawanya dan mempelajarinya. Jangan lupa untuk membagi keuntungan." Ucap Serenia kepada anggota delegasi yang ada di sana.
"Baik" ucap beberapa anggota delegasi di sana, Serenia kemudian bersandar di sebuah dinding menunggu Albert dan Farhat selesai dengan urusannya. Semua surat selesai ditandatandani kedua belah pihak. "Baik tuan, terima kasih banyak atas bantuannya" Ucap Albert kepada Lord. "Tak masalah. Jika butuh bantuan lain. Kami akan selalu siap." Ucap Lord kembali. Jabat tangan tanda sah pun sudah dilakukan dan para rombongan pun bergerak keluar dari ruangan Lord. "terima kasih nyonya" Ucap beberapa anggota delegasi yang lewat di depan Serenia. Serenia pun hanya mengangguk. Setelah semua anggota delegasi tadi pun keluar, Serenia pun langsung menjumpai Lord "Aku ingin tau berapa yang kudapat" Tanya Serenia kepada Lord.
Lord menyembunyikan Cek 100 juta tadi beserta pembagian keuntungan yang sudah di tandatangani dengan cepat. "90 juta keping emas termasuk ke dalam pembagian keuntungan penjualan monster" Ucap Lord. "Heh, sudah kuduga, dasar Negara miskin" ucap Serenia. Lord pun hanya terdiam. "Aku juga ingin memutuskan kontrak kerjaku kepada orang yang bernama Katarina itu". Ucap serenia kembali. Lord pun hanya bisa terdiam. "Dia hanya mempersulitku. Aku sangat tidak ingin dia terbunuh lagi." Lanjut serenia.
"Baiklah, aku ingin membicarakan soal monster tadi. Bagaimana kau bisa membunuhnya sendiri. Sementara kami butuh banyak orang untuk bisa membunuh monster seperti itu." Tanya Lord kepada Serenia. "Pesulap tak akan pernah menunjukkan trik nya di depan semua orang" Ucap Serenia. "Tapi kau bukan pesulap, bahkan apa itu pesulap juga kita tidak mengetahuinya". Tegas Lord. "Tepat sekali" Lanjut Serenia. Lord pun hanya terdiam. "Baiklah, itu tidak perlu. Sekarang kau boleh istirahat." Ucap Lord kepada Serenia.
Serenia pun langsung beranjak keluar ruangan. "Apakah mungkin dia membunuh herb tinittusa sendirian? Ah, aku terlalu banyak berpikir. Melawan itu tak akan menunjukkan dia bisa melawan herb tinittusa yang berbahaya." Tak lama kemudian Lord pun langsung bergerak menuju ruangan tempat Katarina dirawat. Disana semua perawat dan dokter bekerja sekeras mungkin mempertahankan hidup Katarina. "Aku mohon yang tak berkepentingan keluar!" ucap Lord. Semua perawat yang disana dan dokter yang berjaga pun keluar. Hanya sisa beberapa dokter yang terus berusaha menghentikan pendarahan dari Katarina. "Lagi dan lagi, aku harus menggunakan kekuatan terlarang ini, maaf membuatmu menderita nak, aku berjanji tak akan membiarkanmu menderita lagi" ucap Lord. "Engkaulah maha penyembuh, berikan kekuatanmu untuk menyembuhkan hambamu yang menderita ini. Kaulah yang hanya bisa menyembuhkan dia dengan segala kekuatanmu" ucap Lord sembari memegang tangan Katarina.
Dalam sekejap cahaya terang pun muncul. Terlihat seorang wanita muncul dari dalam cahaya dengan gerakan memberi berkat. Seketika tubuh Katarina yang penuh luka pun dapat normal kembali. Dan kesadaran Katarina pun berujung membaik. "Eh, dimana aku" ucap Katarina yang masih terbaring lemas. "Sudahlah, kau perlu istirahat yang banyak. Setidaknya kau sudah baik-baik saja." Ucap Lord sembari mengusap kepala Katarina. "Maafkan aku belum bisa menjadi yang terbaik. Dan aku sudah melanggar salah satu kontrak nya." Ucap Katarina yang mulai berlinang air mata.
"Hei, sudahlah, itu tidak penting. Membunuh monster yang tak bisa dikalahkan pelayan mereka tadi pun sudah merupakan hal yang luar biasa. Kau hanya butuh waktu. Lagipula baru kali ini kan kau bertarung di lapangan menemui monster asli." Ucap Lord berusaha menenangkan Katarina. Katarina pun terdiam sambil menahan tangis nya. "Apakah aku bisa menjadi pelayan khusus yang baik baginya nanti? Atau aku hanya akan tetap menjadi benalu?"
"Sekarang kau perlu istirahat. Besok kau perlu ke ruanganku, kita perlu membicarakan sesuatu yang penting." Ucap Lord kepada Katarina. "Baik, terima kasih" ucap Katarina. Katarina pun beristirahat di ruangan tersebut, lalu Lord melihat masih ada beberapa dokter yang daritadi berdiri di sana menunggu perintah. "Maaf, apa kalian mendengar semuanya?" Tanya Lord kepada para dokter yang menunggu tadi. "eh, tidak tuan. Kami hanya takjub atas kekuatan anda. Kami berjani juga tidak akan memberitahu ini kepada siapapun." Ucap salah satu dokter di sana.
"Baiklah, sekarang aku tugaskan kalian untuk memberi apapun yang dia minta nanti. Jangan kecewakan aku" Ucap Lord kepada para dokter tadi. "Baik tuan, kami akan berusaha semaksimal mungkin" ucap para dokter tadi secara serentak.
"Ayah, anakmu ini masih belum bisa menjadi sebuah rekan yang baik. Aku gagal dalam menjalankan segala perintahmu. Aku payah bukan?"
Serenia masuk ke dalam ruangan nya dengan perasaan lelah, "Tak ada yang melihatku, tak ada yang memuji ku, mereka tetap menatapku dengan aneh. Kenapa? Aku lelah, aku lelah mencari jati diriku, kenapa mereka masih menganggapku sebagai orang aneh, padahal mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri. Apa itu belum cukup? Apa aku harus membunuh sesuatu yang lebih kuat lagi agar mereka mengakui ku?". Tak lama kemudian Serenia pun tertidur. "Aku harap. Besok mereka mulai mengakui ku".
Bersambung