Chereads / A light in the dark age of Creation / Chapter 8 - CHAPTER 8 : MENGAKUI

Chapter 8 - CHAPTER 8 : MENGAKUI

Keesokan Pagi, Katarina mendapat panggilan khusus dari para pemimpin ksatria yakni Rin. Katarina pun langsung menuju ruangannya, disana pun Rin dan beberapa Ksatria sudah menunggu. "Duduklah" ucap Rin kepada Katarina. Katarina pun langsung duduk berhadapan di meja milik Rin. "Baiklah, apa yang terjadi." Tanya Katarina kepada Rin. "Sebenarnya kau sudah mengetahui nya, dan dari itulah aku punya berita bagus dan buruk." Ucap Rin. Katarina pun mulai gugup ketika mendengar perkataan berita buruk dari Rin.

"Yah, seperti biasa, kau ingin mendengar berita baik atau buruk dulu?" Tanya Rin kembali. "Bagaimana kalau keduanya?" jawab Katarina. "Baiklah, berita baiknya, karena kalian berhasil mengambil misi yang setara dengan dewa-dewi kelas atas, elektabilitas para ksatria makin baik dan semakin dipercaya, namun, berita buruknya juga kalian diketahui menggunakan berkat pencipta untuk mengalahkan monster itu, dan hasilnya 50:50 percaya maupun tidak" ucap Rin kepada Katarina

"Tapi, aku tak menggunakan berkat pencipta sedikitpun, itu murni kekuatanku, apa mereka tak tau aku adalah bawahan Lord karena memang aku sudah memiliki kekuatan spesial?" sanggah Katarina yang kesal karena orang menganggapnya menggunakan cara licik. "Baiklah, kalau begitu, aku tetap percaya padamu, aku hanya berharap kau tak mengecewakanku saja, tak lebih." Ucap Rin kepada Katarina. "Uh, aku tak tau harus berkata apa, ngomong-ngomong kenapa orang selalu menganggap ksatria itu tidak bisa apa-apa?" Tanya Katarina.

"Ceritanya panjang, ini bermula ketika kerajaan ini kekurangan tenaga, dimana pertahanan dan juga para dewa-dewi juga tak cukup untuk menjaga istana ini, akhirnya dibentuklah para ksatria yang merupakan orang pilihan dari penjuru dunia dan juga istana. Orang terpilih ini memiliki kekuatan spesial untuk memberantas monster menengah kebawah, dan tetap saja kami berada di bawah dewa-dewi, namun, semenjak situasi istana semakin kondusif, para dewa-dewi yang rakus pun mengambil semua pekerjaan dan misi untuk uang tambahan. Akhirnya mereka menyasar misi kami yang tergolong mudah bagi mereka. Dan semenjak saat itu para ksatria mulai kehilangan pamor dan akhirnya rela berbuat onar dan memberontak agar mendapat misi. Bahkan istana ini juga rencananya mau menghapus organisasi ksatria ini, tapi kami menolak dengan alasan ini adalah organisasi vital karena sudah banyak membantu, walau tak bisa diharapkan." Jawab Rin kepada Katarina.

"Uh, maksud dalam berbuat onar dan memberontak seperti apa?" Tanya Katarina kembali kepada Rin. "Para anggota ksatria selalu menantang semua yang mengambil misi, makanya ruangan misi hanya dipenuhi oleh para ksatria, dan misi kalian ini pada awalnya mau diambil oleh para ksatria namun mereka merasa malu mengerjakan misinya, karena tergolong rendahan bagi para dewa-dewi. Pada akhirnya mereka tetap menunggu untuk melawan monster rank A keatas dan membuang misi yang berharga ini" ucap Rin kepada Katarina

"Kalau begitu, kan bagus aku bisa membunuh monster tersebut dan menaikkan pamor dari ksatria, kenapa mereka marah kepadaku?" Tanya Katarina kembali. "Para ksatria termasuk orang yang rakus, terutama pemimpin tim atas. Mereka hanya berpikir untuk kemajuan tim mereka, bukan organisasi. Makanya terkadang aku merasa pusing dan ingin turun dari jabatanku sebagai pemimpin para ksatria" ucap Rin "namun, ini adalah mandat Mike, jadi harus kujalankan sepenuh hati." Sambungnya kembali sembari sedikit tersenyum.

"Aku turut bersedih atas kejadian kemarin, maaf juga aku tak bisa menyelamatkannya" ucap Katarina kepada Rin. "Tidak apa-apa, aku sudah merelakannya, lagipula taka da yang bisa menghentikan Serenia pada saat itu kan, dan sampai sekarang aku percaya bahwa dia bisa membunuh Herb tinitussa sendirian, bahkan banyak orang ketika mereka melihat bagaimana Serenia menghajar Mike habis-habisan." Ucap Rin kepada Katarina. "Anda tergolong wanita yang kuat, aku salut kepada anda, walau anda kehilangan seseorang yang paling dicintai namun tetap berdiri teggar memimpin semua orang." Ucap Katarina kepada Rin.

"Kita tak boleh larut dalam kesedihan, sementara ini aku mengandung bayi kami dan masih berumur 1 minggu, aku berjanji akan merawat anak-anaknya dan anak kami ini." Ucap Rin sembari berdiri dan menatap ke jendela yang ada di belakangnya. "Nyonya Rin, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi, dan aku akan terus berusaha untuk menaikkan Pamor dari organisasi Ksatria" ucap Katarina kepada Rin sembari berdiri dari Kusri nya. "Terima kasih, aku sangat menghargai itu, dan kau sudah tau file mereka kan, kalau belum aku sarankan kau ke arsip online dari istana ini, dan cari subbagian Ksatria, disana akan terbagi setiap tim dengan isi sub nya yakni nama dan keterangan rinci dari setiap anggota nya." Ucap Rin kepada Katarina.

"Baik nyonya, terima kasih banyak, kalau begitu, aku pergi dulu untuk mengecek mereka." Ucap Katarina sembari beranjak pergi dari ruangan Rin. Tak lama setelah keluar ruangan, Katarina berpapasan dengan salah satu anggota ksatria yang juga ingin menuju ruangan Rin. "Permisi, apakah Nyonya Rin ada di ruangannya?" Tanya Ksatria tersebut. "Tentu" jawab Katarina. Ksatria tersebut pun langsung beranjak pergi menuju ruangan Rin, sementara Katarina lanjut bergerak menuju ruangan misi. Di tengah perjalanan dia melihat Jembod dicegat dan dipersekusi oleh beberapa Pemimpin tim Ksatria. "Jawab aku!" teriak salah satu kssatria yang ikut melakukan persekusi tersebut kepada Jembod.

Jembod pun hanya terdiam dan ketakutan, Katarina kemudian datang dan berusaha melerai mereka. "Apa yang kalian lakukan?" Tanya Katarina kepada mereka. Namun salah satu ksatria yang ikut mempersekusi tadi menepuk tangannya "Lihat, orang licik nya pun datang, bagaimana kalau kita interogasi juga dia, dia kan tidak bisa apa-apa tanpa berkat pencipta." Ucapnya. Katarina masih berusaha menahan emosi nya atas ucapan dari ksatria tadi, dan Katarina menjawab ucapan ksatria tadi dengan tenang "Tidak, itu tidak benar, kami berusaha sekuat tenaga dalam melawan monster itu". Namun, Ksatria tersebut masih tak percaya "Hahaha, kekuatan sendiri? Lihat kawanmu ini, dia tak berguna, bagaimana kalian bisa membunuhnya? Apa kalian menyewa orang lain? Atau, menyuruh Serenia si penjahat? Atau, kalian hanya mengada dan berbicara baik-baik dengan sang monster agar sang monster mau memberi abunya seperti dongen anak-anak?" ucapnya sembari tertawa bersama Ksatria lain yang ada di sana.

"Ayo, kita pergi" ucap Katarina kepada Jembod, "Wow, hebat sekali, kalian ingin pergi begitu saja? Aku salut dengan kalian" ucapnya sembari mengeluarkan Sebilah pedang, sementara ksatria lain berusaha menghadang mereka. "Menyingkir dari jalan kami" ucap Katarina kepada para Ksatria yang menghadang mereka. "Owh, mulai galak? Ayo, tunjukkan" ucap Ksatria yang mengancungkan pedang tadi. Tak lama kemudian salah satu ksatria mulai bergerak kearah Katarina untuk menyerangnya.

Secara tiba-tiba serangannya berhasil ditahan, dan yang menahan serangan tersebut adalah Rin. Mereka semua pun terkejut dan berlari, dan hanya menyisakan satu orang yang tangannya masih digenggam oleh Rin. "Apa yang terjadi di sini" ucap Rin. "Mereka mempersekusi Jembod sendirian, jadi aku berusaha melerai tadi, namun mereka malah menyerangku" ucap Katarina. "Ma-maafkan aku, nyonya" ucap Ksatria tersebut sembari bertekuk lutut. "Jadi? Begitu ya, biar aku yang mengurusnya" ucap Rin sembari menarik pedangnya dari sarung pedangnya yang ada di punggungnya. "Tidak, nyonya maafkan aku" teriak Ksatria tersebut memohon.

"JRRRAAAKK" pedang milik Rin pun menusuk ksatria tadi, tak lama ksatria tadi pun tersungkur bersimbah darah. "Kubur dia" ucap Rin kepada asisten nya. Tak lama ksatria yang berpapasan dengan Katarina tadi pun muncul. "Kerja bagus" ucap Rin kepada kstaria tersebut. "Terima kasih nyonya" jawabnya. "Jembod, lain kali jangan lewat lorong ini, mereka mungkin akan terus mencarimu bagaimanapun caranya" ucap Rin kepada Jembod. "Maaf nyonya, aku hanya menjalankan tugas dari mereka agar mereka mau mengakui ku" ucap Jembod kepada Rin

"Huh, sudah kuduga, lain kali jangan terima tawaran atau pekerjaan apapun dari mereka, ingat itu" tegas Rin kepadanya. "Baik, nyonya." Ucap Jembod. "Kenapa, nyonya membunuhnya?" Tanya Katarina kepada Rin. "Manusia seperti dia tak layak hidup, dia adalah provokator dari ini semua, dan dalangnya adalah pemimpin dari mereka, aku akan menginterogasi nya nanti" ucap Rin. "Baiklah, masalah sudah selesai, sekarang kalian kembalilah ke ruangan misi" lanjut Rin kembali.

Mereka pun semua bubar dari tempat itu menyisakan beberapa pelayan yang membersihkan tempat tadi, dalam perjalanan menuju ruangan misi, Katarina berbincang-bincang dengan Jembod "Apakah memang seperti itu ya? Ksatria juga bisa dibunuh kalau kejadiannya seperti itu" Tanya Katarina. "Tidak, aku saja terkejut tadi nyonya. Baru kali ini ada Ksatria yang dibunuh karena permasalahan seperti itu" jawab Jembod. Katarina kemudian terdiam sesaat "Baiklah, kali ini terima misi kelas rendah saja, aku juga ingin istirahat dulu dari misi berat" ucap Katarina kepada Jembod

Sesampainya di ruangan misi, hanya terlihat beberapa orang biasa saja dan taka da ksatria satupun di sana. Katarina kemudian berjalan menuju meja resepsionis "Kemana semua orang?" Tanya Katarina kepada pelayan di resepsionis tersebut. "Sebagian dari mereka sedang menjalankan misi, sebagian lagi sedang berada di sekitaran istana, aku tak tau apa yang terjadi namun itu sepertinya sangat genting." Ucap pelayan Resepsionis tersebut. "Eh, baiklah, kami hanya ingin mengambil misi simple saja, aku juga ingin istrahat" ucap Katarina kepada pelayan resepsionis tersebut. "Kalau nyonya ingin istirahat, kenapa masih mengambil misi?" Tanya pelayan resepsionis tersbut kepada Katarina. "aku hanya istirahat dari misi yang berat, setidaknya mengerjakan misi ringan untuk menambah uang." Ucap Katarina.

"Baiklah, ada misi untuk memetik sebakul sayur di kebun dan antar ke dapur nanti" ucap pelayan Resepsionis tersebut sembari menyerahkan selebaran kertas misi. "Baiklah, aku terima" ucap Katarina sambil mengambil kertas tersebut, kemudian Katarina langsung menemui Jembod yang duduk di sana. "Baiklah, ini misi hari ini, ngomong-ngomong, dimana Alex dan Tremor" Tanya Katarina kepada Jembod. "Mereka ada di ruangannya, aku akan memanggil mereka" ucap Jembod sembari mengambil gadget nya dari kantongnya.

Tak lama setelah itu, Alex dan Tremor pun tiba, "Baiklah, ayo kita berangkat ke kebun belakang" ucap Jembod. Mereka pun langsung bergerak menuju kebun belakang istana, disana tersedia banyak sayran dan buah-buahan segar. "Baiklah, kali ini kita butuh sebakul Lobak, sebakul Tomat, 10 kg cabai, sebakul buah apel segar" ucap Jembod yang membaca surat misi tersebut. "Eh, baiklah, kita membagi pekerjaan saja, aku bisa memilih buah apel Segar" ucap Katarina kepada Jembod. "Baik, Alex bagian tomat dan Tremor bagian Cabai, aku yang akan mengambil lobak nya." Ucap Jembod.

Mereka pun lalu berpencar, Katarina pun langsung memetiki apel yang pohonnya sudah sangat rindang dan tebal sampai batang tempat apel nya hanya berjarak 1 meter dari tanah. "Eh, ini mudah" ucap Katarina. Tak lama sudah setengah bakul terisi apel, Katarina kemudian beristirahat di bawah salah satu pohon sambil memakan salah satu buah apel tersebut. "Mmmmmmm, lezat sekali, mereka sangat hebat ya bisa menanam tanaman seenak ini, tak seperti duniaku yang rasanya pas-pasan" ucap Katarina.

Setelah beberapa saat beristirahat, Katarina pun lanjut memetiki semua buah apel di sana sampai bakul nya pun penuh. "Baiklah, ini cukup, saatnya menemui mereka di tempat tadi" ucap Katarina. Katarina kemudian membawa bakul nya tersebut bersamanya menuju tempat awal mereka berkumpul tadi. Sesampainya di sana Katarina pun terkejut karena Jembod, Alex dan Tremor sudah menunggunya di sana. "Maafkan aku, aku terlalu lambat dalam hal ini" ucap Katarina kepada mereka. "ah, tak apa nyonya, kita tak dikejar waktu kok, mereka masih lama masaknya, jadi kita bisa beristirahat dulu disini." Ucap Jembod kepada Katarina

Mereka pun beristirahat di sana, lalu Katarina pun mulai bertanya kepada Jembod. "Ceritakan kepadaku bagaimana kalian di bawah kepemimpinan Mike?". "Tuan Mike? Dia orang yang bauk dan loyal, serta paling cerdas diantara semua, dia juga kuat dan mampu melawan siapapun sendiri, bahkan dia bisa mengimbangi Albara, namun kadang skill nya selalu ditutup-tutupi oleh nya karena dia tak ingin pernah menjadi orang kuat, melainkan hanya ingin menjadi pemimpin yang baik hati serta selalu diingat oleh anak buahnya" ucap Jembod

"Lalu, kenapa dia berani menantang Serenia kalau dia tak mau menunjukkan semua kekuatannya?" Tanya Katarina kembali. "Itu karena dia sangat benci Serenia, Serenia selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan untuk ksatria dengan cepat, jadi semenjak kehadirannya para ksatria tak lagi pernah mendapat misi, melainkan kami hanya dianggap sebagai organisasi pelengkap, dan akhirnya Mike yang sangat mementingkan anak buahnya pun sangat ingin menyatakan bahwa ksatria masih mampu, dan melawan Serenia agar mereka berdua bisa menjadi pencipta dan ksatria bisa hidup sejahtera dengan menerima banyak misi seperti kemarin" Ucap Jembod kepada Katarina.

"Hmm, aku tak tau kalau Mike sebaik itu, nampaknya dia sangat sinis kepada Serenia bahkan berniat untuk mengalahkannya" ucap Katarina kepada Jembod. "Tidak, berdasarkan informasi yang aku dengar, jembod sangat ingin Serenia menjadi seorang pencipta, agar dia tak lagi menerima misi seperti yagn kukatakan tadi, sayangnya, dia akhirnya berubah menjadi abu" ucap Jembod. "Baiklah, aku mengerti, jadi Mike bukan ingin adu kekuatan melainkan ingin menunjukkan bahwa Serenia layak menjadi pencipta kan?" Tanya Katarina kepada Jembod. "Ya, seperti itulah, dan ternyata tak berjalan sesuai rencana" Ucap Jembod kembali.

Tak berselang lama mereka pun kedatangan tamu, yakni para pemimpin dari tim ksatria 1 dan teman-temannya. "Baiklah, ini sudah kelewat batas, aku ingin melakukan pemberontakan, beraninya Rin membunuh salah satu anggota Ksatria, dengan ini aku akan menantang kalian disini" ucap Ferdich. "Ha? Menantang kami? Ini kan tempat umum, selain itu apa urusannya dengan kami?" tanya Katarina yang kebingungan dengan Pernyataan Ferdich. "Tak perlu banyak Bicara" Ucap Ferdich yang langsung menyerang Katarina, Katarina pun langsung menahan serangan tersebut.

"Tunggu, apa maksud dari semua ini" ucap Katarina sembari terus menahan tekanan kepalan tangan dari Ferdich. "Banyak Omong!" Ucap Ferdich sembari kembali berusaha menyerang Katarina dengan sebilah pedang. Dan lagi serangan itu bisa ditahan oleh Katarina. "Kau gila ya?!" Ucap Katarina kembali. Tiba-tiba Rin datang dari belakang, "Hentikan itu, lawanlah aku" ucap Rin kepada Ferdich. "Heh, datang juga kau" ucap Ferdich dengan nada Sinis khas nya. "Kau menginginkanku kan, ayo, bertarung disini" ucap Rin, orang yang berada di kebun tadi pun langsung menjauh.

"Sesuai Permintaanmu" ucap Ferdich, dengan cepat Ferdich pun langsung teleport ke arah belakang Rin. "Lemah" ucap Rin, dengan cepat Rin berbalik dan mendorong Ferdich hanya dengan 1 jari nya sebelum Ferdich mengayunkan pedangnya. Ferdich pun terdorong sejauh puluhan meter ke belakang dan menghantam pohon rambutan, beberapa rambutan pun jatuh mengenai kepalanya. "Tch, baiklah, aku baru pemanasan" ucap Ferdich kepada Rin, tak lama kemudian pedang Ferdich pun menyala merah dan membara. "Semua, menjauh!" perintah Rin kepada orang yang ada di sana, orang-orang yang ada di sana pun mulai berlari menjauh dari tempat tersebut. "TERLAMBAT!" teriak Ferdich sembari melompat jauh ke salah satu kerumunan yang Berlari. Diikuti oleh temannya juga yang mulai bergerak menghajar 1 per 1 orang di sana.

"BAAMMM!" sebuah ledakan besar pun terdengar merusak beberapa tanaman di sana. Samar terlihat Ferdich yang baru saja mengamuk sebuah bayangan wanita dengan pedang berhasil menahan pedangnya untuk membuat ledakan lebih besar jika menyentuh tanah. Tak lain adalah Rin. "Aku juga baru pemanasan tadi" ucap Rin dengan nada santai. "Tch, kau bisa mendapat kekuatan lebih setelah melakukan hubungan suami istri dengan Mike kan!" ucap Ferdich kepada Rin. "Aku tak sehina perempuan lain di luar sana, ini adalah kekuatan murniku, bahkan kekuatan suamiku juga berasal dariku" ucap Rin kepada Ferdich.

"Banyak omong, tidak ada wanita yang lebih kuat dari pria" ucap Ferdich sembari mempersiapkan serangan utamanya. "Pemikiranmu masih sempit, ksatria muda" ucap Rin. Ferdich yang sudah bersiap pun kemudian melompat tinggi ke atas. "Lightning Blast!" teriak Ferdich sembari mengayunkan pedangnya dan memunculkan sebuah bola listrik dengan energy gamma yang melingkarinya. "Meniru serangan pamungkas Dewi Rein? Kau payah!" ucap Rin sembari menahan serangan tersebut dengan satu tangan. "Setidaknya modifikasi lah kekuatan tersebut" ucap Rin yang matanya berubah menjadi warna hitam. Dan listrik tadi pun berubah warna dari biru muda menjadi pijar putih. "Aku kembalikan, teknik tua ini tak berguna kepadaku" ucap Rin sembari melempar Bola listrik tersebut kembali ke Ferdich.

Dengan cepat Ferdich menghindari bola listrik tersebut. namun, bola listrik tersebut pun meledak sesaat setelah melewati Ferdich. "AAAAAKKKKHHH" teriak Ferdich setelah dia terkena pijar listrik tersebut. seketika seluruh tempat berubah menjadi warna putih akibat ledakan cahaya. "Ini belum cukup" ucap Rin, dengan cepat Rin menebas Ferdich di udara dan mengakibatkan armor Ferdih pecah. Tak lama setelah itu Ferdich terjatuh ke tanah dengan luka sayatan di perutnya.

"Belum saatnya untuk istirahat" ucap Rin yang masih melayang di udara bersiap untuk membunuh Ferdich. "Lakukanlah!" teriak Ferdich dari bawah tanah sembari berusaha untuk Berdiri. "swirling moonlight" ucap Rin, dan dengan cepat pedang Rin meluncur ke arah Ferdich, pedang tersebut pun dengan cepat menusuk Ferdich. Dengan cepat Rin sudah berada di belakang Ferdich dan menendangnya kembali. Ferdich pun terpental kembali. "Crab Mascot" ucap Ferdich. Seketika sebuah kepiting raksasa pun muncul menghajar Rin sampai terpental. Ferdich pun berusaha menghentikan dirinya yang terpental tadi dengan kakinya sebelum menabrak pohon kembali. Dengan cepat Ferdich pun menarik pedang milik Rin dan mengobati lukanya.

"Huh, betul-betul orang yang merepotkan" ucap Ferdich. Secara tiba-tiba Rin muncul di depannya tepat di tempat pedang tadi terletak. Seketika Rin pun langsung meninju tanah dan membuat ledakan yang mendorong Ferdich ke belakang. Namun, kepiting raksasa milik Ferdich bisa menangkapnya. Dan Kepiting tersebut pun langsung melakukan serangan balik. "Sword of Prince" ucap Ferdich. Dengan Cepat Kepiting milik Ferdich pun mendapat Pedang Raksasa. Lalu kepiting tersebut pun mengayunkan pedangnya tepat ke arah Rin berada. "DUAR!!" Ledakan Raksasa kembali terjadi. "Kena kau!" ucap Ferdich yang sudah berada di pundak Kepiting nya tersebut.

"tunggu, sejak kapan manusia bisa memanggil hewan? Apa yang terjadi?" ucap Katarina dalam hatinya. Dari balik abu yang pekat tempat Kepiting tadi mengayunkan pedangnya pun terlihat cahaya. Cahaya tersebut berasal dari Rin, yakni sebuah sayap dan juga jirah khusus pun muncul, serta nyala mata hitam pekat. Rin berhasil menangan serangan pedang monster tersebut dengan kedua tangannya. "Kau lemah!" ucap Rin kembali. "Tch, baiklah kalau begitu, kau sendiri yang akan menanggung akibatnya" Ferdich mengarahkan tangannya keatas langit, dari langit turunlah sebuah pedang raksasa dialiri listrik. "Rasakan ini, Lightning Blood!" teriak Ferdich, tak lama kemudian aliran listrik tadi berubah merah dan mulai menjalar kebawah tanah dengan cepat.

"Serangan tipe F rendahan." Ucap Rin. Secara tiba-tiba dari arah lain muncul sebuah wajah monster raksasa yang menyerap semua energi di sekitarnya. Dengan cepat pedang yang dimunculkan oleh Ferdich pun mulai retak dan hancur. "Heh, ini ya kekuatan rahasiamu itu?" Tanya Ferdich. "Baiklah, HAAAA!" teriak Ferdich, 100 pedang lain pun muncul dari langit secara bersamaan. "Kau mau lebih kuat?" ucap Rin. Secara tiba-tiba kepala monster yang dimunculkan Rin di langit tadi pun menggandakan kepalanya menjadi 10 bagian dan menjadi lebih kuat dalam menyedot energi. Getaran pun terasa di sekitaran istana.

Tak lama kemudian muncul sebuah lingkaran spiral yang mengikat semua kekuatan yang dimunculkan oleh kedua pihak ksatria tersebut yakni Rin dan Ferdich. "Hah? Apa lagi ini, siapapun kau kau tidak perlu ikut campur urusan kami" teriak Ferdich. "Aku tak ingin istana ini rusak kembali dengan kekuatan bodoh seperti ini" ucap seseorang yang baru saja datang dari arah istana. "Heh, kau rupanya. Firdaus. Aku tak menyangka pencipta sepertimu melerai kami dan bukannya bawahanmu." Ucap Ferdich kepada orang yang baru datang tersebut.

"Santai saja, kalian masih lemah, tapi istana ini lebih penting, aku tak ingin kejadian bodoh seperti yang Mike lakukan terulang kembali, itu merepotkan, jadinya aku datang kesini untuk menghentikan kalian menciptakan kerusakan tak berarti, walau sebenarnya para pencipta lain malas melihat kalian" ucap Firdaus. "Heh? Jadi mereka masih belum menganggap ksatria itu kuat HA?!" teriak Ferdich dengan kesal. "Bukan, melainkan kalian dianggap sebagai parasite istana ini. Bahkan kalian juga bakal diusir kalau terus seperti ini, kami juga ingin menghemat uang pembangunan." Ucap Firdaus.

"Cukup Ferdich" ucap Silvia yang baru saja datang. "Heh, cukup katamu, dengan ucapannya yang mengatakan ksatria adalah parasit? Itu tak bisa dimaafkan kau tau, kami sudah banyak menumpahkan darah demi menjaga keamanan seluruh tempat, dan kalian kami adalah parasit?" ucap Ferdich dengan emosi. Tak lama kemudian seseorang datang dari belakang Firdaus. "Tuan, laporan terbaru, sudah ada ratusan desa dan kota hancur di dungeon 4." Bisik orang misterius tersebut kepada Firdaus. "Baik, aku akan segera kembali ke rapat nanti, aku ingin melerai mereka sebentar" jawab Firdaus kepada orang misterius tersebut. "APA? Apa yang terjadi?" Tanya Ferdich kepada Firdaus. "Ferdich, kurasa berat mengatakan ini kepadamu, tempat asalmu dungeon 4 di kota Horbo sudah hancur, semua penduduk di sana terkonfirmasi meninggal dunia, disertai dengan ratusan kota besar di dungeon 4. Saat ini dungeon 4 sudah hancur sebanyak 0,01% dan kami belum tau siapa penyebabnya"

"apa?" ucap Ferdich yang mulai sedih. "Katakan kepadaku, orang tuaku!" ucap Ferdich kembali. Firdaus pun hanya terdiam dan menggelengkan kepalanya. "Kenapa! Kenapa kalian para pencipta tak pernah becus bekerja! Apa kalian tidak punya pikiran ha!" amarah Ferdich kepada Firdaus. "Kami juga berusaha! namun kutu seperti kalian selalu membuat pemberontakan tak berguna seperti ini, seharusnya jika kalian ingin berguna, pergi ke dungeon 4 sana dan mengumpulkan informasi, bukannya duel seperti anak kecil di sini!" ucap Firdaus dengan Emosi kepada Ferdich.

"Seharusnya kau malu. Lihat dirimu, kau menganggap dirimu lah yang paling berjasa dalam menyelamatkan organisasi ksatria, namun, kau hanya melakukan gerakan tak beguna demi kepentinganmu sendiri. Apakah kau tak pernah sadar kematian Jordi teman baikmu merupakan keegoisanmu dalam mementingkan 'organisasi' mu itu?" lanjut Firdaus kembali. "Jangan pernah membawa nama itu lagi kepadaku!" ucap Ferdich kepada Firdaus. "Lalu, kenapa kau tak menebus kesalahanmu dan membuat sesuatu yang berguna? Seperti menanam pohon atau membersihkan parit istana?" ucap Firdaus kembali kepada Ferdich.

"DIAM KAU!" teriak Ferdich. "Kau pikir aku adalah orang murahan? Ha?" lanjut Ferdich kembali. "Cukup!" teriak Rin. "Maafkan kelakuan anak buahku, hokum saja aku kalau kau mau" ucap Rin kepada Firdaus sembari sujud ke tanah. "Tak perlu, sekarang angkat kepalamu dan tunjukkan sifat ksatriamu kembali." Ucap Firdaus kepada Rin. "SIMP" ucap Livanka yang baru saja datang kepada Firdaus. "Datang juga kau, aku hanya kasihan kepadanya harus memikul anak buah sepayah mereka ini" ucap Firdaus kepada Livanka. "Terserah kau, aku datang kesini untuk memeriksa, hmm, kepiting, enak juga kepiting raksasa seperti ini di rebus" ucap Livanka sembari melihat Kepiting milik Ferdich.

"kondisi aman, bagaimana dengan hasil rapat sendiri?" Tanya Firdaus kembali, "Para dewa-dewi yang hadir akan segera membentuk tim khusus untuk mencari tau siapa dalang dibalik penghancuran kota tersebut." ucap Livanka. Selang beberapa saat Kepiting raksasa tadi pun hilang, Ferdich yang tadi ada diatas kepiting tersebut pun menghujam tanah dengan tangan kosongnya. "Ayah, ibu" ucapnya dengan suara kecil. "Heh, pecundang itu, baiklah, semua kembali ke istana." Ucap Firdaus.

Semua orang pun kembali masuk ke istana, namun Rin mendatangi Ferdich dan berusaha menenangkannya. "Sudahlah, tenang, memang berat kehilangan mereka" ucap Rin sembari mengelus pundak milik Ferdich. Namun, Ferdich langsung menepis tangan Rin, "Aku tak perlu belas kasihan darimu." Ucap Ferdich kepada Rin. Rin pun hanya terdiam, sementara Ferdich beranjak pergi. Tak lama Katarina pun datang menghampiri Rin. "Huh, begitulah pria, sangat mengunci permasalahan dan emosi dalam dirinya." Ucap Rin.

"Ngomong-ngomong kau tak terluka kan?" ucap Rin kepada Katarina, "Eh, tidak nyonya." Jawab Katarina. "huh, untunglah, sekarang ayo kita kembali ke istana untuk mendengarkan apa yang terjadi sebenarnya." Ucap Rin kepada Katarina. Tak lama setelah itu Livanka datang menemui Rin, "Anda harus bertanggung jawab atas kekacauan ini, ikut kami ke ruang pengadilan." Ucap Livanka kepada Rin. "Baik" Jawab Rin kepada Livanka. "huh, baiklah, kau pergi saja ke istana sendiri dan melaporkan misimu, ngomong-ngomong dimana mereka bertiga" Tanya Rin kepada Katarina. "Eh, mereka pergi menjauh tadi membawa sayuran sesuai misi, agar tak hancur dan ada bukti misi selesai, ya, setidaknya seperti itu" ucap Katarina. "Bagus, karena aku ingin merencanakan sesuatu untuk kalian, setelah dari ruangan misi, temui Debora yang ada di ruanganku, supaya dia bisa mengumpulkan para Ksatria di ruangan berkumpul kita" ucap Rin kepada Katarina.

"Baik, nyonya" ucap Katarina kepada Rin, "Dan, satu lagi, tetap lanjutkan sikap sombongmu, itu layak didapatkan oleh ksatria yang tergolong pemberontak disini" ucap Rin kembali. "B-baik" jawab Katarina. "Oke, aku pamit pergi dulu" ucap Rin sembari beranjak pergi bersama Livanka. "Huh, kacau sekali, memang pihak ksatria adalah pihak yang paling meresahkan" ucap Katarina. "Rin, kau tau kan kenapa kami memanggilmu?" ucap Livanka kepadanya dalam perjalanan ke ruang pengadilan. "Aku meminta maaf, aku terlalu terbawa emosiku, lain kali aku tak akan mengulanginya" ucap Rin. "Bukan, kami khawatir dengan kondisi mentalmu, kami masih menghargai ksatria disini, jadi kami melakukan rapat tadi membicarakan masa depan ksatria dan Lord berharap agar ksatria tak jadi dihapus melainkan diangkat menjadi organisasi rahasia Ketahanan, jadi kalian akan bekerja lebih ekstra setelah ini" ucap Livanka kepada Rin.

"Ah, Benarkah itu?!" ucap Rin yang bahagia mendengar kabar tersbut. "Iya, tapi dengan syarat, Kalian harus mengurangi perkelahian antar sesama, memperbaiki struktur organisasi, dan mulai menjalankan misi dengan benar, semenjak Katarina berhasil membunuh monster Shamazer di hutan wisata Kok, orang-orang mulai menaruh harapannya kepada organisasi Ksatria, terutama Katarina, apalagi semenjak Serenia pergi meninggalkan istana, jadi, aku ingin kalian juga berusaha sebaik Katarina." Ucap Livanka kepada Rin. "Ah, Terima Kasih banyak Nyonya Livanka, aku tak tau bagaimana aku membalasnya" ucap Rin kepada Livanka.

"Kau tak perlu membalas, yang penting, jaga saja bayimu itu, jangan kebanyakan berpikir, dan perbanyak istirahat, aku dari dulu sangat ingin mempunyai bayi, tapi semenjak aku menjadi Pencipta, aku harus tetap suci dan tidak boleh menikah maupun mempunyai anak." Ucap Livanka kepada Rin. "Huh, baiklah, sudah 3 minggu umur nya, aku akan menjaga nya dengan baik nyonya" ucap Rin kepada Livanka. "Eh, bisakah kakak berhenti memanggilku nyonya? Ini menjadi sangat rumit" ucap Livanka kepada Rin. "Ah, kau kan sudah lebih tinggi dariku, wajar saja kan, aku sangat bangga kepadamu" ucap Rin kepada Livanka.

"Eh, benar kak, aku harap Ayah dan Ibu bisa melihat kita sekarang. Aku yakin mereka pasti bangga, apalagi setelah mengetahui mereka mempunyai cucu." Ucap Livanka sembari mengelus perut Rin. "Huh, iya, lalu ada acara apa sehingga aku dipanggil ke ruangan Pengadilan." Tanya Rin kepada Livanka. "Eh, soal itu, Lord ingin mengatakan sesuatu kepadamu disana" ucap Livanka kepada Rin. "Baiklah, kalau kau sendiri bagaimana?" Tanya Rin kembali kepada Livanka. "Aku masih harus ke ruang rapat, ada beberapa berkas yang harus kuambil dan kuberikan ke pusat komando istana" ucap Livanka kepada Rin. "Baiklah, hati-hati" ucap Rin kepada Livanka.

Livanka kemudian beranjak pergi meninggalkan Rin di depan pintu ruang pengadilan. "Permisi" ucap Rin sembari membuka pintu ruangan tersebut. "Ah, akhirnya kau datang, silahkan duduk." Ucap Lord. "Baiklah, ada apa tuan memanggilku kesini?" Tanya Rin kepada Lord. "ada beberapa hal yang ingin kukatakan, pertama, selamat atas diangkatnya organisasi yang kau pimpin menjadi lembaga resmi di istana ini, kedua, secara sah ruangan ini menjadi ruangan tempat kalian berkumpul, bukan lagi di samping jalan yang penuh hiruk pikuk dan mengganggu kalian" ucap"Lord. "Terima kasih, benarkah tuan anda memberika kami ruangan Besar ini sebagai tempat berkumpul organisasi kami?!" Tanya Rin dengan perasaan bahagia. "Ya, organisasi kalian sudah resmi jadi kalian juga harus punya tempat resmi. Dan satu lagi, ini soal Katarina, dia itu sebenarnya sangat kuat bahkan melebihi kita, jadi, aku harap kau pantau dia, dia memang tak menyebabkan masalah, tapi jika dia keseringan memakai kekuatannya maka dia bisa saja kehabisan tenaga dan jatuh sakit" ucap Lord kepada Rin

"Baik, jadi sebenarnya dia tidak menerima berkat dari anda?" Tanya Rin kembali kepada Lord. "Tidak, kekuatannya bahkan tidak bisa di eksplor, dia bahkan lebih kuat dari Natasya kalau kau Tanya aku, bahkan semua pencipta dan beberapa dewa lain pun mengetahui nya, memmpunyai dia adalah hal yang paling menguntungkan, karena suatu saat bisa saja kau yang akan memasang mahkota kapadanya" ucap Lord. "Uh, baiklah, tapi kenapa dia bisa kritis saat melawan monster Rank B yang bersama Serenia kemarin?" Tanya Rin kembali. "Dia suka gugup, jadi aku ingin kau melatihnya, namun, aku melihat kau memasukkannya kedalam tim Jembod yang merupakan seorang ahli pedang mahir dan pemberani namun pemalu, aku yakin dia bisa membentuk karakter Katarina, namun kau harus tetap mengawasinya, aku akan sangat berterimakasih kepadamu nantinya." Ucap Lord kepada Rin.

"Baik tuan, terima kasih banyak." Ucap Rin sembari menyalam Lord. "Ah, ini tak ada apa-apanya bagiku setelah apa yang kaulakukan untuk Katarina nantinya." Ucap Lord kembali. "Baik tuan, aku akan berusaha menjaga Katarina sampai titik darah penghabisanku" ucap Rin kembali. "Aku sangat menghargai itu, sekarang kau boleh pergi" ucap Lord kepada Rin. "Baik tuan." Ucap Rin sembari beranjak pergi dari ruangan tersebut dan diikuti Lord. "Baiklah, semua sudah berkumpul, mari kita tunggu kedatangan nyonya Rin kesini" ucap Debora. Tak lama setelah itu Rin pun tiba, "Eh, maafkan aku Karena telah membuat kalian menunggu, baiklah, aku akan memberikan informasi baru kepada kalian, sekarang kalian akan punya tempat berkumpul baru, yakni ruangan pengadilan, disana sudah diserahkan kepadaku sebagai tempat berkumpul ksatria yang resmi, karena kita bukanlah lagi organisasi sampingan melainkan organisasi khusus yang sah dan legal di istana ini, jadi kita tak perlu takut lagi akan dibubarkan, serta kita akan lebih banyak menerima misi baru setelah ini" ucap Rin

Seketika seluruh ksatria pun bersorak gembira setelah mendengar kabar itu. "Hahaha, akhirnya aku bisa mendapat uang lebih untuk makan keluargaku teman" ucap salah satu ksatria kepada teman di sampingnya. "Baiklah, kalian semua, ikut dennganku ke tempat baru kita, kita akan membersihkannya dan menjadikannya basecamp baru kita" ucap Rin. Mereka semua pun bergerak menuju ruangan pengadilan yang menjadi ruangan milik mereka, mereka pun bergotong royong membersihkan ruangan tersebut, setelah selesai Rin pun kembali membuat pengumuman, "Baiklah, ini adalah tempat baru kita, dan besok aku ingin kalian berkumpul disini, ada hal yang ingin kusampaikan, sekarang kalian bisa bubar" ucap Rin, seluruh ksatria tadi pun membubarkan diri, lalu Rin memangil Katarina. Katarina kemudian menghampiri Rin, secara spontan Rin pun langsung memeluk Katarina, "Terima kasih banyak!" ucap Rin sembari menitikkan air matanya. "Eh, nyonya, apa yang terjadi?" Tanya Katarinayang kebingungan. "Oh, eh, tidak apa-apa, aku, eh, atk usah dipikirkan, sekarang istirahatlah yang banyak, karena bseok kau akan kuberi misi lagi." Ucap Rin kepada Katarina

"Eh, baiklah nyonya" Katarina pun beranjak pergi dari ruangan tersebut. "dia orangnya baik, walaupun begitu aku masih tak percaya dia dapat membunuh Shamazer seorang diri" ucap Debora yang muncul dari belakang Rin. "Ya, banyak hal yang tak terduga sering terjadi di kehidupan kita." Ucap Rin kembali. "Sesampainya di ruangannya, Katarina kemudian berpikir dan merenung "Apakah, apakah nyonya sudah mengetahuinya, bagaimana ini? Apa dia akan berharap lebih kepadaku nantinya?".

Bersambung