Semalam Sejak Ibu Clara Menginap DiMansion Pak Richard, Christin Dibuat Kesal Oleh Kak Richard.
" Bagaimana Bisa Kak Richard Asik Bercengkrama Dengan Ibu Clara, Lalu Melupakan Christin Yang Duduk Dengan Mereka".
" Huh...Menyebalkan!". Ucap Christin Yang Sudah Lelah.
" Aku Akan Tidur Lebih Dulu, Kak Clara Silahkan Bicara Bersama Kak Richard".
Seketika Gelak Tawa Mereka Berdua Berhenti, Dilanjutkan Dengan Tatapan Bingung. Clara Mengerti, Mungkin Saja Christin Mulai Kesal Dengan Mereka.
Berulang Kali, Clara Mencoba Diam Dan Memberi Kesempatan Untuk Christin, Ikut Bergabung Dengan Topik Yang Mereka Bahas.
Tapi Tetap Saja, Usahanya Sia-Sia, Sebab Pak Richard Tak Pernah Memutuskan Obrolan Mereka.
Karena Tak Ingin Merusak Suasana, Clara Hanya Menjawab Pertanyaan Yang Diberikan Pak Richard Sekenanya.
" Kenapa Kamu Tidur Lebih Dulu?".
" Inikan Masih Jam 20.25". Tanya Pak Richard Bingung.
" Tiba-Tiba Christin Ingin Tidur Lebih Dulu Kak, Tak Tau Entah Kenapa".
" Kalau Begitu, Selamat Malam". Pamit Christin Lalu Beranjak Masuk Kedalam Kamar.
Setelah Christin Masuk Kedalam Kamarnya, Clara Merasa Tak Enak Hati Sekarang.
" Bagaimana Ini, Kenapa Christin Tidur Lenih Dulu?".
" Apa Christin Marah Karena Kita Tak Mengajaknya Mengobrol?".
" Sepertinya Aku Harus Menyusul Kekamar Christin". Beranjak Menuju Kamar Christin, Tapi Tangan Clara Ditahan.
" Aku Ikut". Ucap Pak Richard, Lalu Mereka Berdua Langsung Pergi Kekamar Christin.
Tok....Tok...
Tok...Tok...
Ketuk Clara Berulang Kali, Tapi Tak Ada Jawaban.
Karena Melihat Wajah Khawatir Clara, Pak Richard Berinisiatif Membuka Pintu Kamar Christin.
Tapi Samar-Samar Dari Balik Pintu, Iya Mendengar Suara Tangisan Yang Cukup Kencang.
Terlalu Panik, Clara Membuka Pintu Kamar Christin Dengan Tergesa-Gesa.
" Yaampun Gadis Cantik Kenapa Menangis". Tanya Clara Setelah Berada Disamping Christin.
"Apa Terjadi Sesuatu Denganmu?". Tanya Clara
" Apa Kak Clara Berbicara Kasar Padamu?".
Christin Hanya Menggelengkan Kepalanya, Kedua Tangan Mungilnya Menutup Wajah Cantiknya.
" Ssssttt...Kenapa Menangis Hm?".
" Ayo Cerita". Ucap Clara Mencoba Menenangkan Tangis Christin.
Awalnya, Christin Menolak Untuk Menjawab Rentetan Pertanyaan Dari Kak Christin, Namun Sekarang Iya Malah Kembali Berucap.
"Hiks...Hikss....Kakak Jahat". Ucap Christin Lalu Memeluk Tubuh Mungil Clara.
Richard Yang Mendengar Ucapan Christin, Masih Diam Mencerna Ucapan Dari Christin.
Clara Mengusap Lembut Lengan Christin.
" Maaf Jika Kakak Jahat". Ucap Clara Pelan.
Christin Memilih Menenggelamkan Wajah Cantiknya Kedada Clara.
Mendapat Perlakuan Seperti Itu, Iya Hanya Terkekeh Kecil, Sedangkan Pak Richard Hanya Berdiri Dalam Diam.
" Kak Clara Dan Kak Richard, Malah Mengabaikan Christin Yang Duduk Dengan Kalian".
" Christin Juga Ingin Bercerita Dengan Kak Clara".
" Kenapa Kak Richard Hanya Mengajak Kak Clara, Apa Christin Hanya Pengganggu Disitu". Ucap Christin Sambil Meluapkan Kekesalannya, Yang Sudah Iya Simpan.
Richard Menggeleng Tak Percaya Dengan Sikap Christin, " Gadis Kecilku Sangat Menggemaskan Ya". Ucap Pak Richard, Lalu Beranjak Dari Pintu Kamar, Mendekati Ranjang Christin.
"Maafkan Kak Richard Ya, Kak Richard Tak Bermaksud Mengabaikan Christin Hanya Saja...". Ucap Pak Ricahrd Menggantung.
Seketika Christin Mendongakkan Kepala Untuk Melihat Wajah Kak Richard. Perlahan-Lahan Iya Mengusap Airmatanya Yang Ada Diwajahnya.
" Hahah...Astaga Wajahmu...Wajahmu". Tawa Kak Richard Tak Bisa Dikkontrol.
" Gadis Manja Ini, Kenapa Wajahmu Terlihat Sangat Jelek Saat Menangis Hm?". Ucap Pak Richard Mengusak Rambut Christin.
" Kakak Berhenti". Ucap Christin, Pelan.
Sementara Kak Richard Malah Semakin Gencar, Menjahili Christin Yang Masih Beta Dipeluk Clara.
" Gadis Kecilku Menangis Rupanya". Ucapnya Terus Saja Menjahili Christin, Christin Mulai Marah.
" Kak, Christin Bilang Hentikan". Ucap Christin Lalu Melepas Pelukan Dari Kak Clara.
Kemudian Menggelitik Perut Kak Richard Sampai Kak Richard Berteriak Heboh, Fan Seketika Kamar Christin, Sudah Berantakan, Seperti Kapal Pecah.
" Clara Mengusap Dadanya Dengan Sabar, Saat Melihat Tingkah Laku 2 Manusia Yang Sangat Absurd".
"Christin Lelah", Setelah Itu Christin Beranjak Naik Kekasur Lalu Merapikan Anak Rambutnya Yang Berantakan Akibat Aksi Kejar-Kejarannya.
" Masih Marah Sama Kakak?". Tanya Kak Richard Yang Ikut Bergabung Diatas Ranjang.
" Sekarang Tidak Lagi". Ucap Christin Sambil Tersenyum.
Kak Richard Hanya Menggelengkan kepalanya Tak Percaya.
" Yasudah, Kakak Richard Keluar. Christin Ingin Tidur Dengan Kak Clara". Ucap Christin Enteng, Karena Tak Terima Kak Richard Juga Ikut Berbaring Diatas Ranjang Milik Christin.
Christin Mendengus Tak Percaya Dengan Sikap Kak Richard " Apa Ini?, Mengapa Kakak Tidur Disitu?". Tanya Christin Menuntut Jawaban.
Clara Yang Melihat Perdebatan Singkat 2 Manusia Dihadapannya, Tiba- Tiba Bersuara.
" Sebaiknya Saya Pulang, Lagipula Ini Baru Jam 20.30".
" Saya Bisa Memesan Taksi".
Seketika Acara Perdebatan Mereka Bungkam. Karena Tak Ingin Clara Pergi, Pak Richard Memutuskan Untuk Keluar Dari Kamar Christin.
Meskipun Hati Kecilnya, Menolak. Tapi Tak Mungkin Juga Jika Pak Richard Memaksakan Dirinya Untuk Tidur.
" Yasudah, Kak Richard Mengalah".
"Nah!. Itu Baru Kakaknya Kak Christin Yang Paling Tampan". Ucap Christin Memberi 2 Jempol Untuk Pak Richard, Namun Pak Richard Memandang Dengan Tatapan Malas.
"Kunci Pintunya, Ayo Kita Tidur Kakak Sudah Mengantuk". Ajak Clara Untuk Tidur.
Christin Langsung Mengunci Pintu Kamarnya Namum Hanya Mengunci Biasa.
Mereka Berdua Sudah Tertidur Pulas.
" Haus". Sepertinya Tenggorakan Richard Membutuhkan Air. Iya Beranjak Dari Kasur Sekitar Jam 02.10.
Menuruni Anak Tangga Dengan Hati-Hati.
Richard Membuka Pintu Kulkas, Lalu Mengambil Sebotol Air Mineral, Kemudian Meneguknya Hingga Tandas.
Setelah Itu Richard Berjalan Menuju Kamar Christin, Iya Membuka Pintu Kamar Christin Perlahan-Lahan.
Beranjak Mendekati Ranjang, Lalu Memperhatikan 2 Gadis Mungil, Yang Sedang Terlelap Dalam Tidur Mereka.
Richard Berjalan Kesisi Ranjang Menarik Masuk Clara Kedalam Pelukannya, Tak Lupa Juga Meraikan Kembali Bed Cover Yang Ada Pada Tubuh Christin.
Clara Menggeliat Pelan, Ketika Tubuhnya Terusik. Iya Bergerak Tak Nyaman Dalam Tidurnya, Pikirnya Mungkin Mimpi.
Karena Merasa Mimpinya Semakin Nyata, Clara Memeluk Leher Richard Semakin Erat, Bahkan Iya Sudah Menenggelamkan Wajahnya Didada Bidang Richard.
Langkah Demi Langkah, Richard Keluar Dari Kamar Christin Tak Lupa Mengunci Kembali Pintunya.
Naik Kekamarnya. Setelah Itu Richard Menidurkan Clara Diatas Ranjang. Clara Tak Bergeming, Sebab Iya Tampak Pulas Dalam Tidurnya.
Richard Kembali Naik Keatas Ranjang, Lalu Mencari Posisi Yang Nyaman Untuk Tidur.
Tak Lupa Juga Iya Menarik Clara Dalam Pelukkannya, Setelah Menyelimuti Seluruh Tubuh Clara.
Matanya Perlahan Ikut Tertutup.
Hari Menjelang Pagi.
Saat Bangun Tidur, Clara Merasakan Sesuatu Yang Berat Telah Melingkar Di Pinggangnya. Sedikit Menggeliat, Mengumpulkan Kesadarannya.
Dan Ternyata, Matanya Terbelalak Sempurna, Iya Menjadi Panik Saat Melihat Wajah Atasannya Yang Iya Temukan Pagi Ini.
" Bagaimana Ini, Mengapa Aku Bisa Disini?".
" Perasaanku, Semalam Aku Tidur Dengan Christin". Lalu,
" Apa Aku Berjalan Sambil Tidur". Agh....Tak Mungkin.
Richard Yang Sudah Sadar Beberapa Menit, Setelah Mendengar Ocehan Clara, Hanya Tertawa Dalam Diam.
" Mengapa Clara Sangat Polos?". Gumannya Senyum-Senyum, Sementara Clara Merutuki Kebodohannya.
Karena Tak Tahan Dengan Sikap Polos Clara, Richard Langsung Menarik Clara Kedalam Pelukannya Lalu Menempelkan Benda Lunaknya Diatas Bibir Clara.
" Good Morning". Ucap Richard Setelah Memberi Kecupan Singkat Pada Clara.