Aku…Ryoda Tatsuya…sebentar lagi akan mati. Ya…aku yakin begitu, Kenapa? Karena Monster yang sekarang tepat dihadapan ku adalah Monster Rank A…Kyoko saja dihempaskan hingga pingsan dan terluka…apalagi aku yang hanya seorang support. Lagi-lagi aku berada diambang kematian, namun aku tidak akan menyerah begitu saja. Akan ku pancing monster ini sejauh mungkin hingga Yamamura-san dan Kyoko pergi dengan selamat.
"Oiiii...Raksasa buruk rupa…!!!" teriak ku sambil berlari memancingnya.
"RAAWWWRRRRRRRRR…!!!" Teriak Monster itu Marah
Oh sial…sepertinya aku membuatnya marah. Aku rasa persentase kematian ku meningkat.
Semua bawaan ku…kutinggalkan begitu saja…ku terus berlari melewati pepohonan dan semak-semak. Aku iri dengan Raksasa itu…untuk mengejarku…dia hanya cukup berjalan saja, bahkan pepohonan yang ku lewati ia hempaskan dengan begitu mudah…tidak ada yang bisa menahannya. Hingga akhirnya langkah ku terhenti di tepi jurang dan sepertinya, ini menjadi akhir dari kejar-kejaran kami.
Ini sudah cukup, aku sudah memancingnya menjauh dari Yamamura-san dan Kyoko. Sekarang, tinggal aku dan raksasa ini. Apa yang harus ku lakukan. Jika melompat ke jurang aku akan mati, begitupun sebaliknya…jika aku berhadapan dengan Monster itu, aku juga pasti akan mati…aku telah terpojok. Hm…kurasa inilah takdir ku.
"Ayah…Ibu…sepertinya aku akan segera bertemu dengan kalian" gumamku dan tersenyum.
Tanpa rasa kasihan sedikitpun, raksasa itu mencengkram tubuhku dengan sangat kuat. Rasanya…tubuhku akan hancur.
"ARGHHHH….!!!" Teriakku kesakitan.
Monster itu kemudian melemparku kearah pepohonan dibelakangnya. Ia melempar tubuhku seperti sedang melempar bola, sangat mudah untuknya. Tubuhku terpental dengan sangat cepat hingga menghancurkan 3 baris pepohonan dengan begitu mudah. Tetapi…entah mengapa tubuhku sama sekali tidak terluka, hanya saja cengkramannya tadi telah mematahkan tangan kananku.
Tanpa kusadari…sebuah perisai raksasa yang kulihat satu tahun lalu...kembali muncul dan melindungi ku dari hempasan tadi. Berkat itu…tubuhku tidak mengalami luka yang fatal
Tiba-tiba terdengar sebuah teriakan…
"MENUNDUKLAHH…!!!"
Aku tidak tahu dari mana asal teriakkan itu, namun aku menurutinya dan segera menunduk…tiba-tiba sebuah kilatan Petir berwarna biru melesat diatas kepala ku dan menyambar Raksasa itu. Kemudian disusul oleh seseorang dengan kecepatan yang sangat luarbiasa menembus dada Raksasa itu. Hanya dalam 2 serangan, Raksasa itu tumbang dan mati.
"Hah?...apa yang telah terjadi? Sebuah Monster Rank A mati hanya dalam 2 serangan?" itulah yang kupikirkan.
Aku sungguh terkejut…ini kedua kalinya aku diselamatkan oleh seseorang. Saat Raksasa itu tumbang, tampak kelihatan seseorang sedang berdiri di dada Raksasa itu, ternyata dia adalah Yuna…Fighters Class S. Seketika aku pun berpikir…"inikah kekuatan Fighters Class S ?".
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Yuna kepadaku.
"Ti…tidak apa-apa…aku hanya mengalami patah tulang" jawab ku gugup.
"Apa kau yakin?...sebelum sampai kesini…aku melihatmu dihempaskan oleh Raksasa itu" balas dia ragu.
"ahh…iya…aku memang dihempaskan oleh dia…tetapi sebuah perisai raksasa melindungi ku" balas ku.
"Hm…baiklah" balas Yuna tampak sedikit bingung.
Kemudian Yuna mengulurkan tangannya …sensasi yang luarbiasa kurasakan ditelapak tangan ku ketika menerima uluran tangannya…sebuah tangan yang lembut dan halus itu membantu ku untuk berdiri. Aku bersyukur bahwa aku masih hidup…kukira tadi adalah akhir dari hidupku.
"Yuna-san…terima kasih atas pertolongannya" ucapku kepadanya.
Yuna hanya diam saja menanggapi ucapanku itu, namun ia tampak sedikit tersenyum.
Setelah itu, aku mengambil peralatan dan barang-barang yang ku tinggalkan tadi. Kami pun kemudian berjalan bersama menyusuri hutan…hingga 20 menit kemudian…kami akhirnya keluar dari Hutan itu. Disana semuanya sudah berkumpul. Kumelihat Yamamura-san memandangi ku dengan mata yang berkaca-kaca…Dia lalu berlari kearah ku dan memeluk ku dengan erat.
"Syukurlah kamu masih hidup…terima kasih karena sudah menolong kami" ucap Yamamura-san kepadaku.
"Ahh…iya…sebenarnya ku kira aku akan mati…namun, Yuna-san menolongku" ucap ku sambil melihat kearah Yuna.
Seketika mata Yamamura-san sudah tidak berkaca-kaca lagi ketika aku menyebutkan nama Yuna. Sepertinya wanita ini hanya peduli sesaat kepadaku… -_-
"Yuna? Apakah yang kau maksud adalah Fighters Class S terkuat? Tanya dia girang kepadaku.
"Ahhh….hmmm…iya" balas ku sedikit ragu karena aku tidak tahu bahwa Yuna adalah Fighters terkuat.
Yamamura-san kemudian tersenyum lebar dan melihat kearah Yuna…dia kemudian menghampiri Yuna dan memegang tangannya, Yuna tampak terkejut karena hal itu…Yuna kemudian melihat kearah ku dan menatap ku dengan tajam. "Aku akan segera Mati" inilah yang terlintas dalam benakku.
Matahari tampak mulai terbenam menandakan Hari mulai gelap. Kami pun kemudian bergegas pergi dari hutan itu…dan Kyoko masih dalam keadaan Pingsan. Beberapa jam Kemudian…kami tiba di Central City, Yamamura-san berpisah dengan kami karena ingin membawa Kyoko ke rumah sakit…sedangkan Yuna juga berpisah dengan kami karena masih ada hal lain yang harus ia lakukan. Sekarang hanya tinggal aku, Yujikata dan Katsuji…kami memutuskan untuk menuju kantor Asosiasi Fighters untuk menerima imbalan.
Awalnya kukira misi ini akan gagal, namun ternyata…Yujikata dan Katsuji berhasil menghabisi Monster yang tersisa. Aku pun berterima kasih kepada mereka. Berkat mereka, misi ini berhasil diselesaikan. Setelah menerima imbalan…kami pun berpisah…aku tidak tahu mereka ingin kemana…namun yang pasti aku akan pulang kerumah terlebih dahulu.
Sesampainya dirumah, aku tidak memikirkan apa-apa lagi dan ingin segera tidur, bahkan tangan kanan ku yang patah sama sekali tidak terasa sakit lagi. Aku menuju tempat tidur ku lalu menjatuhkan diri kedalam Kasur empuk ku, rasanya sungguh nikmat…beberapa menit setelah itu, aku pun terlelap dalam tidur nyenyak ku.
Hari ini…sungguh berat bagiku.
Keesokan harinya…..
Waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi, cahaya matahari masuk melalui jendela kamar ku dan menyinari ruanganku sepenuhnya. Aku pun terbangun, awalnya aku tidak sadar akan tangan kananku…namun ketika aku pergi kekamar mandi lalu ingin menggosok gigi…tanpa sadar aku mengambil sikat giginya dengan tangan kananku…Padahal kemarin tangan kanan ku masih patah akibat Raksasa itu, namun saat aku terbangun, tangan kananku sudah pulih kembali.
Aku sangat terkejut melihatnya…bagaimana mungkin tulang yang patah dapat pulih secepat ini. Ini sesuatu hal yang tidak mungkin.
"Sebenarnya apa yang telah terjadi pada tubuh ku?".