Chereads / Judgment and The Beginnings / Chapter 12 - Chapter 11 – Desa Clover

Chapter 12 - Chapter 11 – Desa Clover

Hari ini adalah hari yang cerah, Tidur ku sangat nyenyak dan sepertinya Coco juga begitu. Jam dinding menunjukkan Pukul 08.00. Sebelum pergi membeli sarapan, aku mencuci muka terlebih dahulu, kemudian mandi. Setelah selesai berpakaian, aku pun menyiapkan makanan dan susu untuk Coco, karena coco masih tertidur…jadi aku meninggalkan makanan dan susu didekatnya. Aku pun pergi membeli sarapan…2 onigiri dan 1 botol teh. Namun, ketika aku sudah selesai membeli sarapan ku…pandangan ku tertuju kepada Jam besar yang ada ditengah Central City…disitu waktu sudah menunjukkan pukul 13.30 siang.

"Apakah aku sudah melewati 5 jam 30 menit ketika membeli onigiri dan teh ini?" Pikirku bingung.

Aku kemudian segera kembali kerumah, sesampainya dirumah aku langsung membuka pintu secara tidak santai, alias membantingnya. Ku dapati Coco yang sedang minum pun terkejut sehingga ia tersedak dan batuk-batuk. "Maafkan Aku Coco" ucap ku, Aku lalu mencari HP ku ditempat tidur, setelah menemukannya…aku menyalakannya lalu melihat…ternyata benar, sekarang sudah jam 13.40. Sial…ternyata tidur nyenyak ku membawa malapetaka…aku sudah terlalu telat untuk pergi Ke Kantor Asosiasi Fighters sekarang. Aku harap Yujikata-san dan Katsuji-san masih disana menunggu ku.

Aku kemudian mengambil ransel ku, karena Coco bersikeras ingin mengikuti ku, aku pun membawanya dan segera menuju Kantor Asosiasi Fighters. Setibanya di Kantor Asosiasi Fighters, aku berlari masuk dan menuju ruang tunggu. Ah…tidak…Yujikata-san dan Katsuji-san sudah tidak ada disana. Aku kemudian bertanya kepada admin dan ternyata Yujikata-san dan Katsuji-san sudah berangkat terlebih dahulu. Aku pun bertanya kepada admin dimana Desa itu, setelah mendapatkan jawaban…aku pun bergegas mencari taksi yang dapat membawa ku kesana, setelah beberapa menit mencari, akhirnya aku mendapatkan taksi yang bisa membawa ku kesana.

"Pak, tolong antar saya ke Desa Clover " Ucapku ke sopir nya.

"Iya dek" jawab sopir itu.

Untuk sampai ke Desa Clover dibutuhkan waktu sekitar 1 Jam atau bahkan lebih…ini dikarenakan desa ini terletak di utara dari Central City. Setelah menempuh perjalanan 1 jam lebih, akhirnnya aku tiba di dekat Desa Clover. Aku kemudian membayar biaya taksi dan segera turun dan berjalan menuju Desa. Awalnya aku sudah meminta kepada Sopirnya untuk berhenti di Desa, namun ada gerbang yang menghalangi, sehingga mobil tidak bisa masuk ke Desa. Aku pun turun lalu berjalan menuju Desanya. Setibanya didesa, hanya satu pemandangan yang kulihat…sebuah desa yang hancur dan juga api yang masih membakar beberapa rumah…

"YUJIKATA-SANNNN...!!!.....KATSUJI-SANNNN…!!!" teriakku mencari mereka.

Namun sama sekali tidak ada jawaban, bahkan aku sama sekali tidak melihat adanya seseorang. Desa ini telah benar-benar hancur, dan sepertinya para penduduknya juga telah pergi meninggalkan Desa. Namun, ada beberapa bercak darah ditanah. Aku menyimpulkan bahwa sepertinya Desa ini telah diserang oleh sesuatu, namun aku tidak bisa memastikannya, apakah ini benar perbuatan Kawanan Serigala Pembunuh atau monster lain yang melakukannya. Aku tidak menyerah dan terus mencari, hingga akhirnya aku menemukan sesuatu…sebuah tangan manusia dan juga sebuah Katana.

Katana itu tidak asing bagi ku, aku merasa seperti pernah melihatnya. Aku kemudian mengambil katana itu dan membawanya, namun tidak dengan tangan itu. Aku pun melanjutkan pencarian. Tak berapa lama kemudian…tidak jauh dari lokasi ku menemukan tangan itu…aku melihat tumpukan mayat manusia.

Seketika aku pun muntah dan pergi dari situ. Sesuatu yang mengerikan telah terjadi didesa ini, ini bukan sekedar perbuatan Serigala Pembunuh…aku yakin itu, serigala pembunuh tidak akan meninggalkan korbannya begitu saja dan menumpuknya seperti itu, aku yakin ada sesuatu yang lain…yang telah melakukan ini semua. Aku memutuskan untuk keluar dari desa, namun ketika aku sudah sampai dipintu keluar. Tiba-tiba terdengar suara teriakan.

Tanpa pikir panjang, aku segera mencari sumber teriakan itu…aku mendapati seorang gadis kecil sedang diserang oleh seekor Serigala Pembunuh. Aku pun mengeluarkan katana yang ku dapat tadi dan berlari menyerang Serigala itu, dan entah apa yang terjadi pada tubuhku…dalam sekejap aku sudah berada tepat dihadapan serigala itu, dan segera melayangkan tebasan ku arah tubuhnya. Serigala itu pun terbelah menjadi dua dan mati. Aku kemudian segera membawa anak itu menjauh dari situ.

"Hey nak, apa kau tidak apa-apa?" Tanya ku kepadanya

Dia hanya diam dan mengangguk.

"Syukurlah…apakah kau tau apa yang telah terjadi pada desa ini?" Tanya ku

Dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan ku.

"Baiklah…tidak apa-apa, oh ya…siapa namamu? Tanyaku

"Sakura" jawab dia

Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggil…

"Sakura-channn… sakura-channn…"

Anak itu kemudian berlari kearah suara itu, aku pun mengejarnya. Ternyata suara uti berasal dari seorang wanita, Sakura-chan berlari kearah wanita itu dan memeluknya sambil berkata Ibu. Aku bersyukur mereka bertemu.

Aku juga menghampiri wanita dan bertanya :

"Permisi, apakah anda tahu apa yang telah terjadi didesa ini?"

"Kami diserang oleh Kawanan Serigala Pembunuh " jawab ibu sakura-chan

"Ini aneh" itulah yang ku pikirkan. Tidak mungkin Serigala Pembunuh akan meninggalkan buruan mereka begitu saja, mereka adalah binatang buas yang sangat lapar dan kejam. Terlebih lagi, Serigala Pembunuh tidak akan pernah meninggalkan korban mereka. Ini sangat aneh.

"Baiklah, apakah masih ada yang lain…..yang selamat?" Tanya ku

"Beberapa warga yang kabur berhasil selamat dan sedang bersembunyi ditempat lain, namun tak sedikit yang…mati" jawab wanita itus sedih.

"Baiklah, oh ya…apakah ada 2 fighters yang datang kesini sebelumnya?" Tanya ku lagi

"Ada, namun mereka terluka karena melindungi kami" jawab wanita itu

Aku pun kemudian meminta wanita itu untuk mengantarkan ku ke tempat persembunyian. Tempatnya cukup jauh dari desa, dan berada didalam hutan. Setibanya disana, aku melihat begitu banyak orang-orang yang terluka, tak sedikit juga yang menangis dan marah. Dan juga, aku melihat Yujikata-san yang sedang terbaring terluka serta Katsuji-san yang juga terbaring akibat luka yang dideritanya, ia kehilangan tangan kanannya. Aku memutuskan untuk tetap disini dan membantu mereka semua.

Oh ya...tenang saja...Coco aman kok...hahaha.