Chereads / Judgment and The Beginnings / Chapter 16 - Chapter 15 – Ucapan Terima Kasih

Chapter 16 - Chapter 15 – Ucapan Terima Kasih

Hari mulai gelap, matahari tampak mulai terbenam digantikan oleh bulan yang menampakkan dirinya. Aku mulai berjalan menuju Desa Ruin. Aku masih tidak paham dengan apa yang terjadi pada tubuhku, luka parah yang ku derita beberapa menit yang lalu telah pulih. Namun…kini aku mengetahuinya, cahaya yang merasuk kedalam tubuhku saat "kejadian itu" bukanlah sebuah cahaya biasa…itu merupakan kekuatan yang diberikan kepada ku. Perisai yang melindungi ku saat itu juga merupakan bagian dari kekuatan ku. Aku bisa merasakannya…kemampuan ku mulai bangkit…sepertinya kemampuan yang ku miliki merupakan kombinasi antara Kecepatan dan Kekuatan. Ini rasanya seperti aku memiliki kemampuan Assassin dan Warrior sekaligus dalam tubuhku.

30 Menit berlalu, aku akhirnya tiba di depan gerbang Desa Ruin. Aku masuk dan melihat ke sekeliling…hanya kesunyian yang dapat kulihat, sepertinya para penduduk bersembunyi disuatu tempat…sambil memanggil manggil mereka…aku berjalan menyusuri Desa.

"Kakak����" ucap seseorang memanggilku

Ternyata dia adalah Sakura-chan, gadis kecil yang ku selamatkan waktu itu. Ia berlari kearah ku dan memeluk ku. Ia kemudian menangis.

"Aku kembali…..Sakura-chan" ucap ku sambil membalas pelukannya.

"Hei Semuanya…Lihatttt…Support-kun kembaliiii…!!!" ucap seseorang dengan sedikit berteriak

Semua orang kemudian keluar dan melihat kearahku…mereka semua berjalan kearah ku…dan memeluk ku. Rasanya sesak ketika dipeluk oleh begitu banyak orang…namun aku sangat senang…aku berhasil melindungi mereka semua…aku dapat melihat senyuman penuh kebahagiaan mereka…sungguh kebahagiaan yang tak terukur.

Syukurlah…aku sungguh bersyukur…

"Terima Kasih Tuhan…Terima Kasih Diriku"

Air mata ku mengalir, dan aku tersenyum lebar J

Malam pun tiba, semua orang berpesta merayakan kemenangan. Namun…aku adalah seorang penyendiri…ini bukanlah sesuatu yang cocok untukku. Aku memutuskan untuk pergi mencari udara segar tak jauh dari Desa. Duduk di atas bebatuan yang cukup tinggi, dan melihat indahnya pemandangan langit malam...inilah yang cocok untukku…hahaha.

"Boleh aku duduk disamping mu?…Ryoda-kun" ucap Yujikata-san menghampiriku.

"Ahh…Yujikata-san…kau sudah sadar ya…syukurlah" Balas Ku sambil bergeser

"Ryoda-kun…Aku sudah mendengar semuanya dari Penduduk. Terima Kasih telah melindungi kami semua…aku sangat bersyukur telah menjadi partner mu" ucap Yujikata-san tersenyum.

Mendengar ucapan itu membuat ku menunduk…

"Yujikata-san…sejujurnya…aku tidak berhasil melindungi siapapun…Yujikata-san dan Katsuji-san lah yang sebenarnya melindungi mereka semua. Semua ini adalah salahku…aku terlambat untuk berkumpul…sehingga kalian harus menunggu ku dan telat menuju ke Desa Clover…jika saja aku tidak terlambat…mungkin yang lain tidak akan mati…"ucapku.

"Hei…jangan menyalahkan dirimu send-"

"Oleh Karena itu…Yujikata-san, Aku akan menjadi Fighters yang melindungi semua orang" balas ku memotong.

Yujikata-san tersenyum mendengar ucapan ku. Ia pun kemudian kembali ke desa dengan raut wajah senang. Aku menghabiskan malam ku memandangi langit. Keesokan harinya…aku, Yujikata-san dan Katsuji-san kembali ke Central City. Tak lupa, kami bertiga berpamitan dengan para penduduk desa. Sesampainya di Central City, aku kemudian menyerahkan Katana yang kutemukan itu kepada Katsuji-san.

"Katsuji-san…Aku rasa ini adalah Katana mu" ucap ku sambil memberi Katananya

"Untukmu saja…aku ingin kamu menggunakan itu untuk melindungi orang-orang" Balas Katsuji-san

"Ahh…Katsuji-san, maafkan aku…tetapi aku tidak bisa menerima katana ini…aku tahu ini merupakan hal yang berharga untukmu" balasku

"Begitu ya…sayang sekali…" ucap Katsuji-san

Aku kemudian memberikan Katana itu kembali dan Katsuji-san menerimanya. Kami pun kemudian berpisah…Yujikata-san dan Katsuji-san harus pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan luka mereka. Sedangkan aku menuju Kantor Asosiasi Fighters untuk mengambil upah. Sesampainya di Kantor Asosiasi Fighters, aku disambut oleh tepuk tangan oleh orang-orang yang berada disana, semuanya tersenyum…ada juga yang memberi hormat kepadaku. Aku rasa kabar dari Desa Ruin telah sampai kemari…cepat sekali.

Tiba-tiba saja satu orang menghampiriku, ia adalah Lee…Seorang Fighters Class S. Dia merupakan seorang warga Negara Korea Selatan…dulunya. Korea Selatan merupakan salah satu Negara yang hancur akibat peristiwa "The 7th Judgment". Lee sekarang bergabung ke dalam Pemerintahan Dunia, bisa dikatakan bahwa ia bekerja langsung dibawah Perintah Pemerintah. Ia memiliki reputasi yang sangat baik, Ia memiliki ketampanan yang dapat memikat banyak wanita, kemampuannya juga tak diragukan lagi…ia telah banyak menyelesaikan misi, walaupun masih dibawah total misi yang diselesaikan Yuna…hahaha.

"Aku Lee…salam kenal" ucap dia

"i…iya…aku Ryoda Tatsuya…sa…salam kenal juga" jawab ku gugup

Kami kemudian berjabat tangan.

"Langsung ke intinya saja…Aku ingin kau bergabung ke party ku" ucap Lee

Aku terkejut bukan main…seorang Class S mengajakku bergabung ke partynya secara langsung. Ini merupakan kesempatan yang sangat langka. Aku ini hanya seorang support…ya walaupun aku telah membangkitkan kekuatan ku…namun sekarang aku masih seorang support, dannnnn…Fighters Class S memintaku untuk bergabung dengan partynya. Aku merasa seperti sedang bermimpi.

Namun…

"Maaf Lee-san…aku menolak" balas ku

"APA YANG KAU PIKIRKAN…DASAR BODOH. KENAPA KAU MENOLAKNYAAAAAAAAA!!!!" pikiranku memberontak.

"Begitu ya…ini pertama kalinya seseorang menolak ajakan ku…biasanya orang-orang lah yang meminta agar mereka dapat bergabung ke party ku…aku merasa sedikit kecewa" Ucap Lee-san.

Setelah mendengar ucapan itu, aku menjadi bersyukur karena telah menolak ajakan pria sombong ini. Namun…penolakan ku itu ditonton oleh banyak orang, dan tampaknya mereka seperti membenciku. Terutama para wanita…tatapan mereka seperti memberitahuku bahwa mereka ingin membunuhku…sungguh seram. Tak lama kemudian Lee-san pergi, semua orang juga ikut bubar. Aku merasa seperti dikucilkan.

Aku pun masuk dan mengambil upahku, sambil ditatap oleh tatapan sinis dan bisikan sadis yang bisa ku dengar, aku pun keluar. Dalam perjalanan pulang…aku mampir ke beberapa tempat untuk membeli makanan, kemudian menuju rumahku. Sesampainya dirumah…aku baru menyadarinya…"Dimana Coco?". Aku lupa akan Coco…sialll. Selama pertarungan ku dengan Monster-monster kemarin…aku sama sekali tidak melihat Coco…sesudah pertarungan juga sama sekali tak terlihat.

Aku kemudian memutuskan untuk mencari diluar. Namun saat ingin meembuka pintu dan melangkah keluar, tiba tiba aku mendengar suara kucing yang mengeong. Itu adalah Coco. Aku berlari dan memeluknya.

"Kau darimana saja Coco" ucapa ku terharu

Coco hanya mengeong dan aku tersenyum sambil terus memeluknya.