Chereads / Judgment and The Beginnings / Chapter 8 - Chapter 7 – Pengorbanan

Chapter 8 - Chapter 7 – Pengorbanan

"Larilah…aku akan menjadi perisai hidup untuk kalian…oleh karena itu cepatlah lari…tinggalkan aku dan teruslah hidup…CEPAT LARIIII…!!!".

Beberapa jam sebelumnya…..

Waktu sudah menunjukkan Pukul 13.30 siang, ini sudah saatnya untuk kami pergi menjalankan misi yang kami terima. Diketahui bahwa misi yang kami terima merupakan sebuah misi Rank C, ya…ini merupakan misi dengan kesulitan terendah. Dalam misi ini, kami diminta untuk menghabisi para Monster yang terdiri dari 4 Serigala Pembunuh, 3 Kelinci Pemakan Manusia dan 3 Goblin. Sejujurnya aku merasa sedikit khawatir walaupun misi yang kami jalani ini hanya melawan para Monster Class D. Entah mengapa insting alami ku seperti sedang memperingati ku. Namun aku menghiraukan insting ku tersebut.

Mungkin karena ini Misi Rank C, jadi mereka sama sekali tidak membawa peralatan yang cukup berguna dan membantu. Aku sedikit berpikir bahwa sepertinya mereka sedikit meremehkan misi ini, tanpa kusadari benih-benih benci ku kepada mereka mulai tumbuh walaupun benci ku terhadap Kyoko memang sudah besar sejak awal. Namun, sebelum berangkat…kami membeli beberapa makanan dan minuman untuk berjaga-jaga agar tidak kelaparan nanti.

Setelah membeli makanan dan minuman, kami pun berangkat. Lokasi misi ini berada terletak di bagian timur dari Central City. Perjalanan yang ditempuh memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 4 jam atau lebih jika ada hambatan. Selama menempuh perjalanan, kami melihat sebuah kota yang hancur akibat peristiwa yang terjadi 1 tahun yang lalu. Yah…kota hancur ini sengaja tidak dibangun ulang oleh Pemerintah Dunia, aku tidak tahu alasannya kenapa.

Tetapi, ada rumor yang beredar…di kota hancur itu terdapat sebuah Laboratorium Penelitian yang melibatkan Manusia dengan Monster…namun ini hanya rumor yang belum diketahui pasti kebenarannnya. Rumor ini kudapat ketika salah satu dari kami, yaitu Yamamura Saki menceritakannya kepada kami. Aku tidak terlalu peduli dengan rumor itu…sama sekali tidak peduli. Jikalaupun rumor itu memang terbukti benar adanya, aku tidak akan terkejut lagi…mengapa? Karena aku sudah menduga bahwa Pemerintahan Dunia telah menyembunyikan sesuatu dari kami semua…entah apalah itu.

Tempat yang kami tuju ini merupakan Hutan Hujan yang sangat luas, Hutan ini ditemukan 7 bulan yang lalu oleh salah satu Fighters ketika sedang berpetualang. Namun, Hutan ini sama sekali tidak diketahui keberadaannya. Pemerintah Dunia memperkirakan bahwa hutan ini muncul sejak terjadinya "The 7th Judgment".

Setelah 4 jam perjalanan, akhirnya kami tiba. Karena lelahnya perjalanan, kami pun memutuskan untuk mencari tempat yang tepat untuk beristirahat. Kami pun mendirikan tenda masing-masing. Namun, apakah kalian mengetahuinya? Bahwa aku sama sekali tidak membawa tenda…ahhh…sial. Jujur…aku sama sekali tidak berpikir bahwa kami akan "camping", jadi aku tidak mempersiapkan tenda sama sekali.

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 malam, Yujikata yang melihat ku kebingungan kemudian mengajak ku untuk satu tenda dengannya. Ya…aku tau, ini sedikit aneh ketika kita berada di satu tenda kecil bersama dengan orang yang baru saja kita kenal. Namun, karena hari sudah gelap dan aku tidak memiliki tempat untuk berteduh…aku pun mengiyakan ajakan Yujikata.

Karena hari sudah malam, jadi kami memutuskan untuk memulai misi pada esok hari. Oh iya, sebelum tidur, kami semua membagi tugas untuk berjaga…kami akan bergantian setiap 2 jam. Yang mendapatkan giliran pertama adalah Katsuji Arimura, giliran kedua adalah Yamamura Saki, giliran ketiga adalah aku, giliran keempat adalah Yujikata dan giliran kelima adalah Kyoko Rin.

2 jam kemudian giliran ku tiba, waktu menunjukkan Pukul 02.00 malam. Dengan rasa kantuk yang luarbiasa, aku berusaha untuk tidak tertidur dan tetap fokus berjaga. Beberapa menit kemudian, Kyoko keluar dari tendanya dan menuju kearah ku. Dia mengenakan pakaian tidur nightie berwarna putih…sungguh luarbiasa. Seketika rasa kantuk menghilang dan mata ku kembali terbuka lebar. Kyoko menghampiri ku dan duduk tepat seberang ku.

"Apa kamu mengenaliku?" Tanya Kyoko kepadaku.

Saat itu juga aku mengetahui bahwa Kyoko telah hilang ingatan dan tidak mengenaliku.

"Aahh…aku rasa ini pertama kalinya kita bertemu" balas ku

Aku sengaja tidak menjawab pertanyaan nya dengan jujur, aku rasa inilah terbaik untuknya, lebih baik dia tidak mengingat semua kejadian itu.

"Benarkah?…entah mengapa aku merasa bahwa kita pernah saling kenal sebelumnya?" balas dia

"Hahaha…itu hanya perasaan mu saja, tidak perlu dipikirkan" jawab ku

"Mungkin kamu benar…lebih baik aku tidak memikirkannya, Berbicara dengan mu sedikit membuat ku tenang…terima kasih Ryoda-kun" balas Kyoko

"Sama-sama…aku juga berterima kasih atas "hidangannya"…ahhh bukan…maksudku adalah aku juga berterima kasih karena kamu telah menemani ku berjaga" Jawab Ku sedikit gugup.

"Hahaha…iya sama-sama juga" jawab dia sedikit tertawa.

Malam yang sepi ini kami lewati dengan baik tanpa ada masalah, syukurlah. Dipagi hari kami segera bersiap-siap untuk menjalankan misi, untuk mempercepat menyelesaikan misi ini, Team Leader…Yujikata, membagi kami menjadi 2 tim. Aku bersama dengan Kyoko dan Yamamura-san, sedangkan Yujikata dengan Katsuji-san. Yujikata membagi tim ini berdasarkan kemampuan yang kami miliki masing-masing, terutama diriku yang seorang support agar berada dalam perlindungan Fighters Class A, yaitu Kyoko.

Aku, Kyoko dan Yamamura-san…pergi kearah kiri dari tempat kami beristirahat, sedangkan Yujikata dan Katsuji-san pergi kearah kanan.

"Ryoda-kun, apakah kamu punya pacar?" Tanya Yamamura-san kepadaku.

Sial…lagi-lagi pertanyaan ini…Namun, aku sedikit bernostalgia…karena sudah satu tahun lamanya aku tidak menerima pertanyaan ini.

"Tidak…aku tidak punya" jawab ku

"Benarkah?...kalau begitu berpacaran lah dengan Kyoko" balas dia dengan gembira

Seketika aku terkejut dan membalas "HAHHH….!!!"

"Hahaha…reaksi mu lumayan bagus…tidak usah serius begitu…aku hanya bercanda" Balas Yamamura-san

Entah mengapa, tiba-tiba wajah Kyoko memerah.

Namun tiba-tiba percakapan kami terhenti dan menjadi hening…

Dan terdengar suara langkah kaki di semak-semak…seketika seekor Serigala Pembunuh melompat keluar dan berusaha menggigit ku. Namun, itu tidak terjadi…hanya dalam waktu 1 detik sejak serigala itu berusaha menggigitku…tubuhnya terbelah menjadi 2 secara vertical. Mataku sama sekali tidak melihat tebasan itu.

"Hohooo…kamu masih hebat seperti biasanya ya, Kyoko-chan" ucap Yamamura-san.

Melihat itu aku jatuh terduduk. Aku terkejut dengan kehebatan Kyoko. "Jadi seperti inikah kekuatan Fighters Class A" ini lah yang kupikirkan. Sungguh tebasan yang sangat cepat dan akurat berkat itu, 1 serigala pembunuh telah mati. Sisa 3 Serigala Pembunuh, 3 Kelinci Pemakan Manusia dan 3 Goblin.

Hanya dalam waktu 1 jam���Kyoko berhasil membunuh 2 Serigala lagi dan 1 Kelinci Pemakan Manusia, Yamamura-san berhasil membunuh 2 Goblin, sedangkan aku hanya mengumpulkan bagian-bagian tubuh dari Monster yang telah mereka kalahkan. Jika kalian berada diposisi ku sekarang…kalian akan mengetahuinya, betapa menyeramkannya seorang wanita.

Namun, saat hendak mencari monster lagi…terdengar suara burung-burung yang berterbangan menjauh dari hutan seperti memperingati bahwa ada sesuatu yang "mengerikan" sedang mendekat. Seketika…didepan wajah kami berdua…Kyoko yang sedang memimpin didepan, dihempaskan oleh sebuah tangan seukuran truck dan terpental dengan sangat kuat hingga menghancurkan beberapa pepohonan.

Kami berdua yang melihat itu, sungguh terkejut dan terdiam…seorang Fighters Class A dihempaskan dengan begitu mudah…Bagaimana dengan nasib kami…yang hanya seorang Fighters Class B dan Seorang Support.

Namun, aku tidak menyerah begitu saja…aku segera menyadarkan Yamamura-san dan memintanya untuk membawa Kyoko yang pingsan dan terluka untuk segera menjauh dan keluar dari sini.

" Yamamura-san….Larilah…aku akan menjadi perisai hidup untuk kalian…oleh karena itu cepatlah lari…tinggalkan aku dan teruslah hidup…CEPAT LARIIII…!!!" perkataan ini keluar dengan sendirinya dari mulutku.

"Aku berjanji akan segera menyusul kalian…" balas ku tersenyum.

Yamamura-san pun segera membawa Kyoko pergi, terlihat dengan jelas…tetesan air mata Yamamura-san berjatuhan ketika meninggalkanku.

Ahh…lagi-lagi aku berada dalam situasi seperti ini…aku rasa ini bukanlah akhir yang buruk bagi hidupku. Aku harap mereka dapat keluar dari sini…dan terus hidup.