Jun terdiam di kursi kerjanya, dan menatap nanar ke tembok depan mejanya tanpa tahu apa yang di pikirkannya, sebuah penderitaan batin menjalar di sekujur tubuhnya saat itu. Jun kemudian memutuskan untuk segera menyusul Bella ke Bali, dia tidak akan menunggu sampai besok. Jun mengangkat telepon dan memencet nomor sambungan ke kantor Ben.
"Ben, apakah masih ada jadwal penting yang harus aku tuntaskan sebelum aku pergi menyusul Bella? Aku ingin membereskan smeua janji penting untuk hari ini dan besok bila ada?" Jun bertanya kepada Ben, untuk memastikan bahwa dia sudah menyelesaikan semua hal penting sebelum dia menyusul istrinya dan berlibur bersama Bella di Bali untuk beberapa waktu.
"Tidak, Tuan. Saya telah membereskan jadwal Anda." Ben berkata padanya.