Chereads / From Friend To Boyfriend / Chapter 8 - Chapter 7 #Manja

Chapter 8 - Chapter 7 #Manja

Cindy pun kaget mendengar itu, dia langsung menatap Luthfi dengan wajah bertanya-tanya.

Luthfi mengangkat sebelah alisnya dengan tersenyum tipis, dan dia mengeluarkan aura cold but sweet nya. Dan itu membuat Cindy semakin gemas.

"Fi ternyata Tuhan dah jawab semua pertanyaan aku, apakah aku mencintaimu?, Iya Fi aku mencintaimu, I LOVE YOU Fi" ucap Cindy sambil berbisik.

Tapi Luthfi hanya tersenyum sedikit kepada Cindy, dia tidak menjawab dengan kata I love you to, melainkan Luthfi langsung meninggalkan Cindy. Tapi perbuatan Luthfi tidak membuat Cindy marah melainkan membuat Cindy bertanya-tanya apa maksud omongan Luthfi kalau ada cinta yang nggak bisa dia lihat.

_______

Beberapa hari kemudian Cindy dan Luthfi sudah baikan dan berteman seperti semula, dan disaat mereka sedang dikantin disaat itu Cindy tiba-tiba halu dan membayangkan kalau Luthfi jadi suaminya.

"Kira-kira gimana ya kalau kak Luthfi jadi suami aku, lucu kalik ya, apakah dia masih dingin sama aku kayak sekarang, mau bilang i Love you aja susah banget, kali aja kalau udah nikah nggak gitu. Eh bodo amat, toh dia juga nggak suka sama gue." Batin Cindy.

Mereka pun selesai makan dikantin dan kembali ke kelas.

______

Saat dikelas tiba-tiba Cindy kepikiran dia belum sempat tanya tanya banyak tentang Luthfi.

"Kak, setelah kuliah kakak mau ngapain?" Tanya Cindy.

"Nggak tau" jawab Luthfi dengan muka datar tanpa menoleh ke Cindy.

"Lho lha kakak mau ngapain" _ Cindy.

"Kalau nggak kerja ya nikah" ucap Luthfi singkat.

"Oh, trs kakak mau kerja apa?" Sambung Cindy.

"Tukan pijat" sambil memperlihatkan mukanya yang jahat itu.

Cindy tertawa lepas mendengar ucapan Luthfi barusan.

"Udah tau masuk jurusan perkantoran juga, masih tanya mau kerja apa" Ucap Luthfi sambil mengerutkan keningnya.

"Iya² maaf" ucap Cindy.

"Terus kak, kalau umpamanya ya kakak tuh dapet istri yang cerewet bawel habis itu pendek lagi" sambung Luthfi menyebutkan ciri-ciri tubuhnya sendiri itu.

Luthfi pun menyatukan kedua alisnya membuat aura jahatnya keluar semua. Dia langsung pergi dan tidak menanggapi omongan Cindy.

______

Pelajaran kembali dimulai, dan ternyata dosen memberikan pengumuman kalau akan mengadakan acara King and Queen di kampusnya.

"Tuh kak, ikut yuk" ajak Cindy pada Luthfi.

Tapi tiba-tiba ada anak yang bernama Lia mendekati bangku mereka berdua, Dia langsung menyuruh Cindy untuk berdiri dan dia duduk disamping Luthfi.

"Hei..." Sapa Lia pada Luthfi.

Tapi Luthfi tidak menanggapinya sama sekali, akhirnya Lia memulai pertanyaannya lagi.

"Ayo ikutan King and Queen bareng aku" ajak Lia pada Luthfi, tapi Luthfi masih diam saja.

Dan saat Lia mau pegang tangan Luthfi, Luthfi langsung marah besar, Cindy memperhatikan itu dari tadi di bangku pojok kelas dengan perasaan kesal, untung saja Luthfi anaknya dinginnya masyaallah, jadi dia tidak akan mempan godaan Lia.

Luthfi memarahi Lia dan mendorongnya sampai Lia tersungkur ke lantai, Luthfi pun pergi meninggalkan Lia, tak lama setelah itu Cindy menyusul Luthfi, Cindy tau kalau Luthfi pasti di taman.

"Hey kakak kenapa?" Tanya Cindy pada Luthfi yang mukanya kusut itu.

Luthfi pun tidak menjawab dan dia yang biasanya memasang muka datar kini dia memasang muka sedihnya itu.

Cindy juga bingung kenapa sosok Luthfi bisa sedih kayak gini, apa yang membuat dia sedih.

"Kakak sakit?" Tanya Cindy sekali lagi, dan dijawab dengan gelengan kepala.

Lalu Luthfi menyenderkan kepalanya ke bahu Cindy, dengan muka yang masih sedih itu.

Cindy pun membalas senderan itu dan mengusap rambut tebal Luthfi, suasana hening memenuhi seluruh taman, dan tiba-tiba suara dengkuran halus terdengar dari mulut Luthfi, ternyata Luthfi sedang tertidur pulas di bahu Cindy. Dia tampak kecapekan.

CINDY POV

Kenapa Luthfi kayak gini ya, kok dia jadi manja gini, ada apa ya tiba-tiba dia sedih. Mungkin dia kecapekan, sampai dia bisa tidur dibahu gue, terus gimana gue ngangkatnya, kalau gue bangunin kasihan lagi.

Huh, biarin aja deh, gue betulin aja posisi tidurnya, supaya dia lebih nyaman.

Author POV

Beberapa menit kemudian Cindy ikut terlelap dengan posisi duduk dan bersender di kursi.

Setelah itu Luthfi pun bangun, mereka hanya tidur sekitar 30 menit dan semua yang ada di kampus sudah pada pulang. Tapi Cindy masih belum bangun.

"Hey², bangun" sambil menepuk pipi Cindy, dan itu tidak membuat Cindy terbangun dia malah jatuh ke pelukan Luthfi, tapi diam-diam Luthfi mengeratkan pelukannya.

Dan setelah Luthfi selesai peluk Cindy kemudian Luthfi menggendong Cindy dan membawanya ke mobil.

Setelah sampai di mobil Luthfi bingung bagaimana cara menempatkan posisi tidur Cindy agar tidak jatuh. Akhirnya nggak ada cara lain Luthfi menempatkan Cindy di pangkuannya dan memelu Cindy juga menenggelamkan Cindy dalam pelukannya.

Luthfi menyetir dengan satu tangan, dan tangan yang satunya memeluk pinggang Cindy.

Dan saat di perjalanan Cindy sudah keburu bangun, dan dia kaget melihat posisinya dengan Luthfi itu, tiba-tiba saat Luthfi menunduk dan mau memastikan apakah Cindy sudah bangun wajah mereka berdua sangat dekat karena Cindy juga menoleh ke atas sehingga mereka hampir berciuman.

Lalu Cindy pun ingin membenarkan posisinya, tapi Luthfi mencegahnya dia lebih mengeratkan pelukannya.

Cindy pun bingung dengan tingkah Luthfi itu.

"Kak lepasin aku mau duduk di situ aja." Ucap Cindy.

Luthfi tidak menghiraukan perkataan Cindy dia malah semakin memengangi Cindy dengan erat, akhirnya Cindy pun mulai merasa risi dia berusaha untuk berdiri.

"Kak lepasin" Cindy memohon sekali lagi pada Luthfi.

"Lo mau kita nabrak" jelas Luthfi dengan tetap fokus dengan jalan.

Kemudian Cindy pun kembali menyandarkan kepalanya ke dada bidang Luthfi.