Cindy merasa putus asa, dan Saat Cindy memutuskan untuk pulang ada seorang security Luthfi yang memberi dia kabar buruk, yang tak pernah dipikirkan oleh Cindy sebelumnya.
"Neng lagi cari siapa?" Kata security itu.
"Saya cari kak Luthfi pak, hiks..." Kata Cindy sambil menangis.
"Oh iya neng, saya security rumahnya, den Luthfi habis kecelakaan." Kata security itu.
"Hah, hiks... hiks... hiks... Dimanaaa hiks... Rumah sakitnya pak Hmm" Cindy Makin menjerit.
"Nggak tau neng" sambung security itu.
Tanpa jawaban Cindy berlari menuju mobilnya dengan keadaan basah kuyup karena terkena hujan, dia mencari rumah sakit yang dekat dengan rumah Luthfi.
Rumah sakit pertama tidak ditemui nya, sampai larut malam dia terus mencari hingga 13 rumah sakit tapi dia tetap belum menemukannya.
Dia sangat putus asa, rasanya dia ingin bunuh diri, tapi itu nggak ada gunanya, dia pun pulang dan melanjutkan pencarian itu besok.
_____
Saat tiba di rumah maminya bingung melihat keadaan anaknya yang basah kuyup, dan air mata bercucuran membasahi pipinya.
"Ya Allah, kamu kenapa?" Tanya mami Cindy panik.
Tanpa menjawab pertanyaan maminya, Cindy langsung menaiki tangga dengan lemas dengan baju yang basah kuyup.
Dia langsung mandi dengan pikiran kosong, Cindy sangat terpukul, dia tidak nyangka ternyata ini yang terjadi atas firasat dia selama kemarin.

Setelah mandi dia dibuatkan pembantunya coklat panas dan malam itu masih hujan, awalnya Cindy sangat suka pada hujan, tapi setelah hujan kala itu dia menjadi sedih setiap hujan.
Dia melihat dari jendela kamarnya, diluar hujan sangat lebat, dan dia akhirnya duduk di balkon depan kamarnya, dan melihat derasnya hujan, lagi-lagi dia melantunkan sebuah puisi tentang hujan.
CINDY POV
Hujan kala itu
Sejak saat itu, aku selalu lemah dihadapan hujan, kau mengajariku tentang pelarian paling aman dalam hujan, tentang menyembunyikan luka, agar tidak sampai semua orang tau.
Katamu hujan itu keras kepala, walau ia jatuh dan tak akan bisa bangkit, dia tidak pernah mempermasalahkannya, dan katamu juga, aku harus belajar untuk bisa seperti hujan.
Tidak apa terjatuh, kau akan mereda dan akhirnya hujan pasti akan ada manfaatnya.
Malam ini aku ditemani secangkir coklat panas yang juga kesukaanmu, aku mengingatmu banyak-banyak tentang perbincangan kita saat itu, saat kita harus meneduh karena hujan, dan aku yang kau redakan saat memaki hujan, begitu mendamaikan.
Namun aku sadar, akan selalu ada pelangi indah saat hujan reda, dan kamu menemukan pelangi indah itu, sedangkan aku terjebak sepi disini bersama hujan dan secangkir coklat yang mendingin karena tak kunjung ku minum, sebab mengingatmu dalam hujan, aku juga mengingatmu, tentang hujan...
AUTHOR POV...
Lalu Cindy kembali menangis, dan dia lari menuju taman belakang, dan dia sedang bermain hujan dan memanggil manggil nama Luthfi. Dia memang suka meredakan masalahnya dengan cara bermain hujan.
Saat dia sudah puas untuk itu, dia kembali mandi lagi, rasanya sangat dingin, dan setelah itu dia berusaha untuk tidur walau itu susah sekali, tapi akhirnya dia pun tidur pulas.
Saat dia akan berangkat ke kampus, dia berpikir sebaiknya dia mencari Luthfi saja, dia kembali ke rumah Luthfi dan disitu dia bertemu security itu lagi, dia berusaha mencari informasi dan dia lagi-lagi mendapat informasi buruk.
"Pak" panggil Cindy sambil melambaikan tangannya.
"Iya neng, ada yang bisa saya bantu?" Ucap security itu.
"Saya mau tanya kak Luthfi itu kecelakaan dimana?" Tanya Cindy dengan muka sedih.
"Aduh saya nggak tau neng, saya hanya dengar kalau den Luthfi itu kecelakaan jatuh dijurang, dia tidak bisa lihat jalanan saat hujan, gitu neng, Kalau nggak salah sih tabrakan sama bus neng, kalau nggak salah juga nih jatuhnya itu di jurang dekat jalan melati no. 13" ucap security itu panjang lebar.
Cindy yang tak kuasa membendung air matanya, dia langsung menangis dan menuju ke lokasi kecelakaan Luthfi.
_____
Dan ternyata saat tiba disitu dia melihat tim SAR yang sedang mencari korban bus yang bertabrakan dengan Luthfi itu.
Dia langsung lari menemui korban- korban yang telah ditemukan tak bernyawa itu, dia membuka setiap mantel dan ternyata tidak ada Luthfi disana.
Akhirnya pada saat sore hari dia kembali ke rumah Luthfi, dia berusaha menggendor gedor rumah Luthfi tapi tetap tidak ada jawaban.
"Kemana semua orang, bunda, adik kak Luthfi, ayahnya, kemana mereka."
Ucap Cindy yang membuat dia semakin stress.
Dia kembali mencari Luthfi kerumah sakit terdekat lagi, tapi itu percuma, Karena Luthfi memang belum ditemukan, lalu dimana semua keluarga Luthfi, kenapa semua tidak ada dirumah.