"Eh² ini kenapa anak bunda pada berantem, eh ini siapa?" Tanya bunda dengan wajah khas orang ramah asli.
"Eh Tante kenalin saya Cindy temenya kak Luthfi" Jawab Cindy sambil menyalimi tangan calon mertuanya itu.
"Ih bunda" Ulfa kesal melihat tingkah bundanya yang sangat ramah dengan Cindy.
"Fi kenapa adek kamu?" Tanya bunda Luthfi.
Luthfi hanya mengangkat bahu nya pertanda dia tidak tahu plus tidak peduli. Lalu Luthfi menarik tangan Cindy dan dia berbicara serius dengan Cindy di taman samping rumah.
"Sekarang aku tanya sama kamu, Apa maksud omongan Ulfa tadi?" Ucap Luthfi agak tegas.
"Emangnya kenapa?" Cindy bingung
"Ingat ya aku ini cuma temen kamu" tegas Luthfi sekali lagi.
"Iya cuma temen kok, iya temen, itu omongan kamu fi, yaudah aku nggak papa kok, karena hak aku ada dua, mencintai dan dicintai, tapi kalau kamu nggak suka aku nggak masalah, kamu bener² nggak ada hak untuk larang aku jatuh cinta sama siapapun, Asal kamu tau kamu pikir semua perasaan aku ini cuma main main ha?, Kamu pikir aku nggak punya hati kayak kamu, nggak fi, aku manusia aku bisa merasakan cinta, aku juga tau kalau selama ini tuh kamu perhatian sama aku iya kan? Apa kamu juga ada rasa yang sama? Kamu diam aja kan, berarti diam kamu bisa berarti iya atau nggak sama sekali." Cindy marah² dan mengeluarkan semua perasaannya di situ.
"Hah?, Gue tuh cuma nganggep Lo temen" ucap Luthfi dengan raut muka yang agak tidak yakin dengan omonganya sendiri.
"Iya temen nggak usah kamu perjelas lagi, aku dah tau, kamu nggak usah sembunyi dibalik kedinginan kamu, Cuma orang pengecut yang lari dari masalahnya Sampai segitunya kamu, karena kamu nggak pernah memiliki cinta yang sesungguhnya" Cindy pergi meninggalkan Luthfi dan dia menangis mendengar kata-kata Luthfi barusan
______
Ke esokan harinya Luthfi kembali masuk sekolah walaupun badannya masih agak panas, dan Cindy masih marah dengan kejadian kemaren itu, dia nggak terima, dia hanya ingin mendapatkan hak nya. Cuma gara² ego Luthfi yang tinggi itu.
Sepanjang pelajaran hanya ada keheningan di antara mereka berdua, Cindy yang matanya sudah berkaca-kaca dari tadi pun tidak mood untuk bicara.
Akhirnya Cindy memutuskan untuk pergi dari kelas dan dia ke taman belakang kampus dan saat tiba di taman tangis Cindy pecah. Cindy tidak bisa menahan kesedihannya itu.
Cindy POV
Kenapa tuhan, kenapa jadi kayak gini, aku hanya ingin mencintai dia, aku nggak minta lebih tuhan, aku nggak minta laki-laki yang pandai dalam segala hal, tolong tuhan, beri aku laki-laki yang pandai bersetia yang pandai menghargai keberadaan pasangannya serta memperlakukan aku sebaik dia menjaga hati ibunya, dan ternyata seseorang itu sudah ada dihadapanku sekarang, yaitu ka...
Author POV
Omongan Cindy terputus karena Luthfi tiba-tiba datang dihadapan Cindy, Luthfi memang sudah memperhatikan Cindy dari jauh, dan akhirnya dia tidak tega lihat Cindy seperti itu terus.
Cindy berdiri tepat dihadapan Luthfi, lalu Luthfi mengusap air mata Cindy yang dari tadi terus mengalir. Lalu Luthfi memeluk Cindy dengan manis lalu dia membisikkan kata-kata ke pada Cindy.
"Kamu tau, ada sesuatu yang namanya cinta dan itu nggak bisa kamu lihat tapi bisa kamu rasain di hati" bisik Luthfi sambil mencium ujung kepala Cindy.
Cindy pun membalas pelukan Luthfi, dia sangat kaget saat Luthfi berkata seperti itu, dia tidak nyangka cowok sedingin dan sejahat Luthfi berkata seperti itu, pasalnya omongan Luthfi itu sangat manis.
______