Chereads / How to Care for Pets Properly / Chapter 2 - Sesuatu yang tak terlihat

Chapter 2 - Sesuatu yang tak terlihat

Flashback

"Yes akhirnya, ga telat bangun pagi."

Jam menunjukkan pukul 5 pagi, masih terlalu dini untuk pergi ke sekolah. Hawa dingin menyapa kulit Kai dengan sopan. Dia segera mengambil handuk dan segera pergi kekamar mandi. Setelah selesai bersiap-siap, ia segera turun menuju ruang makan, terlihat ibunya sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi ma" sapanya

"eh, tumben udah siap, mama baru aja mau bangunin kamu."

"hehe."

Mereka berdua pun sarapan bersama-sama. Kai hanya tinggal berdua bersama ibunya, ayahnya sedang berada di Amerika untuk bekerja. Kau adalah belasteran keturunan Amerika-Korea. Dia mempunyai 1 Abang kandung yang kuliah di luar negeri.

Jarum jam menunjukan angka 6.30 pagi, Kai bergegas mengeluarkan sepedanya dan langsung berangkat menuju sekolahnya. Ditengah perjalanan, terdapat sekelompok orang berkumpul di bahu jalan.

"Wih apaan tuh rame-rame? em...masih jam 6.45 masih lama, liat dulu ah, mayan buat bahan ghibah ntar disekolah." ia pun segera bergabung ke kerumunan itu. Terlihat seorang lelaki dewasa yang berdiri di samping mobil yang sudah remuk di depannya itu. Ia menatap mobil itu dengan cemas.

"Pak, kok bisa oleng sih?" Tanya salah seorang lelaki paruh baya kepada pemilik mobil itu.

"Saya kaget tadi, ada burung puyuh jatoh dari langit, seriusan."

Mendengar penjelasan itu, semua orang yang ada disana tertawa terbahak-bahak, tanpa terkecuali Kai yang memang nada tertawa paling kencang diantara yang lain.

"Gimana ceritanya sih pak, burung puyuh aja gabisa terbang."

"Beneran..saya ga boong. Lagipula namanya juga burung, ya bisa terbang dong."

"Burung onta juga burung, tapi ga bisa terbang."

"Udah-udah, mobil nya diderek dulu biar dibawa ke bengkel. kalian semua bubar."

Setelah berdebat begitu lama, seseorang datang untuk menengahi kedua bapak-bapak itu. kerumunan orang itu pun hilang, kemana? ya bubarlah. seketika Kai melihat jam tangannya.

"EH njir, udah jam 7, 15 menit lagi masuk astaga." Kai langsung mengayuh pedal sepedanya dengan keepatan tinggi. fyi aja rumah ama sekolahnya emang rada jauh, jadi dia harus pake sepeda biar sekalian olahraga katanya.

Jam 7.15 artinya bel masuk berbunyi, Kai baru saja sampai dan langsung memakirkan sepedanya.

"haaaah, untung ga telat...lagi"

Ia segera berjalan menyusuri koridor, jarak dari parkir kekelas emang agak jauh, karena kelasnya terletak di ujung dekat pagar belakang sekolah, sangat mudah bagi siapapun untuk bolos lewat pagar.

Setelah sampai dikelasnya, ia melihat Kevin dan Erik sedang berbincang berdua di ujung kelas tempat Erik duduk. Ia segera duduk ditempatnya tepat didepan Erik. Jadi posisi tempat duduknya itu Erik paling belakang dekat jendela, Kai didepan Erik, dan Kevin di samping kiri Erik. Baru saja sampai, ia langsung ditanya oleh Kevin penyebabnya hampir terlambat dan Kau menceritakan semua kejadian itu ke teman seperjuangannya.

Tak lama setelah ia menceritakan kejadian itu, guru mapel langsung masuk kekelas mereka. Seluruh siswa mengeluarkan buku dari tas mereka.

"AW..." Pekik Kai

"lo kenapa?",tanya Erik ke Kai

"Gatau, keknya ada serangga deh didalam tas gw, bentar gw liat dulu" Kau langsung memeriksa disetiap sudut tas nya dan dia tidak menemukan apapun.

"Mungkin tangan lo kena kertas kali, kan kertas tajem banget." Ujar Erik.

"Nggak, ini tuh rasanya kek dipatok ayam."

"Ya gamungkin lo bawa ayam kesekolah, udah keluarin aja buku mapel nya."

Kai mengiyakan perkataan Erik, ia segera mengeluarkan buku mapelnya dan belajar dengan fokus.

"Aneh" batin Kak.

Ditengah-tengah pelajaran berlangsung, tas Kai grasak grusuk yang menyebabkan pemiliknya tidak nyaman. ia berbalik badan untuk memeriksa kembali apakah ada hal aneh dengan tas nya, dan sekali lagi tidak ada satupun hal aneh didalam tasnya. Erik yang melihat temannya itu membongkar semua isi tas nya itu langsung bertanya

"Lo kenapa sih?" Tanya Erik heran.

"eh anu, pensil gw ilang kayak nya." Kai berbohong.

"ooh, bilang dong, nih pake aja punya gw gausah dikembaliin." sungguh beruntung bagi siapapun yang berteman dengan Erik, selain pintar, rajin, dia juga baik. tapi untuk menjadi teman Taehyun tidaklah mudah karena, Taehyun adalah orang yang dingin dan cuek dengan orang lain selain 2 orang itu.

Bel istirahat pun berbunyi....

"aduh...ish ada apaan sih di tas gw, awas aja kalo ketemu gw jadiin makanan dugong lu." Cetus Kai.

ketika ingin memasukkan bukunya kedalam tas, tangan Kai kembali dipatuk oleh sesuatu, kali ini dia sudah sangat kesal dan mencari-cari penyebab kekacauan selama ia belajar. dan.....

"Ga ada, astaga apasih, apa gw mimpi ya." Kai sudah sangat kesal

"Kai, buruan ntar ThaiTea nya abis."

"Oh..i..iya bentar."

Kai langsung memasukkan semua bukunya kedalam laci meja karena jika ia membereskan kembali kedalam tas, akan membutuhkan waktu lama, sedangkan si manis Kevin sudah merengek.

Flashback end

Bel pulang berbunyi...

Setelah berpamitan dengan kedua temannya, Kai langsung menuju parkir untuk mengambil sepeda nya.

Sepanjang perjalanan pulang, ia sama sekali tak mempedulikan tas nya yang grasak grusuk, yang ia pikir adalah, pulang dan membakarnya. Ga punya tas sekolah? Tidak peduli, dia punya tas peninggalan dari Abang nya. Takutnya terjadi apa-apa yang tidak diinginkan, lebih baik dibakar bukan?

Sesampainya dirumah, dia langsung membiarkan sepedanya tergeletak dan membuka pintu dengan beringas.

Ia segera naik tangga menuju ke kamarnya, membuka tas dan menghamburkan seluruh isinya dan berserakan dilantai. Ia membawa tas itu lalu mengambil pemantik api dilemari gantung dan segera membakar tas itu dibelakang rumahnya. Setelah tas itu terbakar habis.

"Haaaah damai sekali."

Begitu katanya

Mengingat tas itu telah menganggu konsentrasi belajar nya hari ini, karena terlalu berisik ia pun dihukum membersihkan Toilet sekolah. Kesal? Tentu saja Kai kesal, dia kan anak baik yang ga pernah melanggar peraturan. Sekalinya kena hukuman rasanya anjing banget.

Ia kembali masuk ke kamarnya, melihat buku dan alat tulisnya berantakan. Tubuhnya reflek langsung tergerak untuk membereskan semuanya. Satu persatu buku disusun, alat tulis dimasukkan kedalam tempatnya dan beres. Tidak terlalu banyak.

"Kai, ayo makan dulu."

"Iya mah."

Kai segera berganti pakaian karena sejak ia membakar tas nya tadi, ia belum ganti pakaian sama sekali. Setelah selesai, Kai turun menuju ruang makan, terlihat ibunya telah menunggu untuk makan bersama Kai.

"Tas kamu ngapain dibakar? Kan masih bagus?"

"Kai kesel ma, tas nya berisik sendiri disekolah."

"Hah berisik? Gimana ceritanya"

"Jadi tuh ya, tas nya grasak-grusuk gak jelas pas jam pelajaran, trus pas Kai mau ambil sesuatu ditas, tangan Kai malah dipatok"

"Hah kok bisa?"

"Tau, pas diliat malah ga ada, makanya dibakar aja biar ga terjadi hal-hal aneh lagi."

"Ooowh oke deh."

Mereka berdua lanjut makan siang. Jika kalian bertanya-tanya kenapa ibunya Kai tidak marah, itu karena uang yang digunakan Kau untuk membeli perlengkapan sekolah diberikan langsung oleh ayahnya, jadi bukan uang bulanan ibunya. Ga rugi ibunya.

Setelah selesai makan, Kai kembali kekamarnya untuk rebahan. Dan Kamarnya berantakan.

Hyuka terkejut atas apa yang dia lihat.

"Perasaan tadi udah rapi banget, kenapa berantakan lagi sih? Apa ada maling? Mana ada maling siang bolong gini." Pikir Kai

Dengan acuh tak acuh dia berjalan menuju kasur empuk, ia lelah, maunya rebahan trus tidur. Ia berniat untuk membereskannya nanti setelah bangun tidur siang.

Tuk

"Aduh."

Wajah Kai dipatuk oleh benda tak dikenal.

"Ada apa sih dari tadi juga, gw tangkap awas aja Lo, gw jadi..."

"Anak ayam?"

"HEY, KOK BISA ADA BURUNG PUYUH DI SINI?"