Chereads / How to Care for Pets Properly / Chapter 4 - Siapa yang kelima?

Chapter 4 - Siapa yang kelima?

Flashback on

"Anak Ayam?"

.....

"HEY KOK BISA ADA BURUNG PUYUH DISINI?"

Kai terkejut atas apa yang baru saja ia lihat. Seonggok unggas mini berada disamping bantalnya.

"Kenapa bisa? Gw ga mimpi kan? Tapi?" Kai sangat bingung sekarang, dia merasa tidak pernah memungut hewan dari pinggir jalan.

Sementara itu, ibunya sedang berada diruang keluarga sambil menonton tv dibuat terkejut oleh teriakan Kai. Karena khawatir, ia langsung menuju ke kamar Kai untuk memastikan apakah anaknya itu baik-baik saja.

Ceklek

"Kai, kenapa teriak? Ada sesuatu?" Tanya ibunya sambil membuka lebar-lebar pintu kamar Kai.

"Mah, liat nih masa burung puyuh disini." Mendengar hal itu, ibu Kai mengerutkan keningnya.

"Burung puyuh apa sih? Ga ada apa apa disana, kamu ngigo ya." Kau kaget, ga mungkin mata ibunya minus, sejak kapan emang?

"Itu mah, masa ga liat."

Kai berusaha meyakinkan ibunya kalau barusan ia melihat burung puyuh ditempat tidurnya. Namun ibunya tetap tidak bisa melihat unggas itu.

"Udah ah, mending kamu cuci muka, ngimpi aja kerjaan nya."

Ibu Kai segera menutup pintu dan meninggalkan kamar Kai. Manusia tampan itu menatap burung puyuhnya kembali. Kai mengancang-ancang dan menetapkan target untuk menangkap burung itu, ya seperti singa yang sedang mencari mangsa. Bersiap menangkap dan

Hap

Burung itu menghilang. Wow

Kai kaget dan langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan. Percaya atau tidak, burung itu tiba-tiba ada diatas meja belajarnya. Kai mencoba menangkapnya lagi dan gagal lagi berkali-kali, akhirnya ia putuskan untuk memancing burung itu dengan makanan. Kai bergegas turun menuju ruang dapur, mengambil roti dan beras lalu ia kembali kekamarnya. Terlihat burung itu sedang duduk sambil menggaruk badan menggunakan paruhnya dilantai. Perlahan Kai berjalan mendekati unggas itu, dan memberikannya sedikit beras tepat didepan unggas itu. Reaksi yang mengejutkan terjadi, burung itu melenyapkan beras dalam sekejap mata. Dan lagi-lagi Kai dibuat kaget oleh burung itu. Bagaimana bisa?

"Ni burung beneran ga sih? Apa gw cuma mimpi? Bener sih kata mama, gw kerjaan nya ngimpi mulu. Tapi ga mungkin."

Hyuka pun hanya bisa terduduk sembari menatap burung puyuh itu. Sepertinya dia harus membuang burung ini, akan sangat berbahaya jika burung itu ada dirumahnya, karena ya itu burung aneh emang sih bentuknya ga aneh tapi perilakunya aneh.

"Huh, keknya aku harus lepasin kamu ke alam liar deh."

Burung itu yang tadinya santai langsung memberi kode seakan ia tak mau dibuang. Ia mendekati Kai, naik keatas kakinya, dan duduk disana. Kai merasa iba, dia tak tau apa yang harus ia lakukan.

"Kumohon tuan, jangan buang aku."

Hyuka sontak kaget "Kamu bisa ngomong?"

"Ya tuan."

"Kenapa mulut mu ga gerak?"

"Ngomong nya pake hati tuan."

"Kamu datang darimana?"

"Saya dari dunia yang berbeda Ama tuan, saya kesini buat cari temen saya, karena temen saya sudah berada didekat sini tuan."

"Itu artinya kamu alien?"

"Bukan tuan."

"Oke jelaskan tentang temanmu."

Burung itu menceritakan semuanya dari kenapa dia bisa terpisah dari teman-temannya hingga dia bisa sampai sini.

"Oh gitu ya, jadi kalo misalnya orang itu bisa liat kamu, pasti orang itu Deket sama temen kamu?"

"Ya gitu deh."

Flashback off

Lagi dan lagi pagi menjelang menyapa  seluruh manusia yang akan menjalankan aktivitas baru. Yap jangan lupa pergi ke sekolah. Hari ini Kai pergi pada dini hari, karena dia ada janji dengan Erik.

Sesampainya disekolah, dia langsung melihat Erik sedang duduk ditempat duduknya.

"Erik, gimana?" Ia bertanya pada Erik yang sedang melamun.

"Kita temui kak Daniel sekarang." Ajak nya dengan yakin.

Disaat mereka baru saja beranjak ingin pergi dari tempat duduk, Kevin yang baru saja datang langsung mendekati mereka berdua.

"Kalian berdua mau kemana? Buru-buru amat."

Erik dan Kai saling beradu pandang.

"Anu...kita mau ketemu kak Daniel" jawab Erik.

"Kalian berdua mau ngapain ketemu dia? Kek berani aja." Jawaban Kevin remeh.

"Kita ada urusan sama tu orang, yaudah kita pergi dulu ya Kevin." Kai langsung menarik tangan Erik menuju keluar kelas. Kevin masih curiga terhadap mereka berdua, tidak biasanya mereka melakukan sesuatu tanpa Kevin, kemanapun mereka tetap bertiga. Ya sahabat musti bagi rahasia dong.

Tiba-tiba, sesuatu keluar dari tas Kevin Seekor kura-kura yang sangat mungil dan lucu keluar dari tas Kevin.

"Ada apa Vin?"

"Gatau Tudi, kek nya mereka punya rahasia dibelakang aku deh."

"Coba ikutin Vin, aku punya firasat baik soal ini."

"Oke, kamu mau ikut? Sini masuk ke kantong baju ku."

Kevin segera meletakkan kura-kura mungil itu ke dalam kantong bajunya dan segera berlari menyusul Erik dan Kai. Terlihat Erik dan Kai sedang berbicara bersama Daniel dibelakang kelas nya Daniel. Tidak ada perkelahian, sebelum mendatangi mereka, Kevin menguping terlebih dahulu.

"Kakak, punya salah satu dari mereka?" Tegas Erik.

"Kalian ngomong apa sih?" Jawab Daniel seakan menghindar dari kedua bocah itu

"Beneran kak, kemarin pas mau pulang sekolah kita liat kakak bawa anjing, iyakan?"

"Oh jadi kalian bisa liat? Haish kenapa gw harus berurusan sama bocah kek kalian sih." Erang Daniel sambil mengusap rambutnya dengan kasar.

"Jadi Hyung punya apa?"

"Punya Chico."

"Chico?"

"Itu anjing jenis Shiba Inu."

Mendengar pembicaraan tersebut, Kevin yakin kalau teman-teman nya juga terlibat dalam hal ini. Ia segera menghampiri teman-teman nya.

"Kalian berdua kenapa ga ngasi tau gw sih?" Seketika mereka bertiga kaget atas kehadiran Kevin.

"Bukan gitu Kevin" Jawab Erik gelagapan seperti seorang pacar yang kepergok selingkuh.

"Ni bocah ngapain lagi." Jawab Yeonjun sinis.

"Kalian juga punya mereka?" Taehyun dan Hyuka kaget pt 2

"Kamu punya Vin?" Tanya Kai.

Beomgyu segera mengeluarkan kura-kura mungil nya itu dari kantong dan meletakkannya diatas kedua telapak tangan.

"Nih gw punya, namanya Tudi."

"Tapi kemaren Lo ga bisa liat anjingnya kak Daniel."

"Oooh, gw nemu ini pas pulang sekolah."

"Sudah QnA nya? Sekarang kita harus nyari orang terakhir." Sela Yeonjun.

"Oke, ntar sore ngumpul dirumah gw, soalnya gw tinggal sendiri dan gw pastiin ga ada yang tau soal ini." Tawar Erik pada teman-teman nya, ya mau tidak mau Daniel jadi temannya sekarang.

"Hhhh, okey gw mau kekelas dulu."

Daniel segera pergi meninggalkan mereka bertiga. Bel masuk pun berbunyi, Erik, Kevin dan Kai pergi dari sana bersama-sama.

********

Sekarang Erik sudah sampai dirumah, sembari menunggu temannya datang, ia terlebih dahulu memberi makan Felis. Ya kucing itu diberi nama Felis. Sepanjang perjalanan, Erik berusaha untuk mengumpulkan kaleng bekas yang ia temukan selama perjalanan pulang dari sekolah, udah kayak pemulung. Sesampainya dirumah, ia segera berganti pakaian dan langsung mencuci kaleng temuannya agar Felis bisa makan.

Ketika ia menunggu Felis selesai makan, Kai baru saja sampai dengan membawa burung puyuh nya didalam tas nya. Ga sesak apa?

Toktoktok....

ERIIK...Kaiiii dah dataaanggggg

Teriak nya panjang.

"Masuk aja Kai, pintunya ga dikunci kok."

"Oke"

Kai langsung menaruh tas nya disofa empuk milik Erik.

Erik segera membawa kucingnya ke ruang tv tempat Kai menunggu.

"Yang lain belum datang?"

"Belum, keknya bentar lagi deh. Eh itu hewannya nya ya? Imut banget, napa gw malah dapet burung puyuh sih?"

"Hah, lo dapat burung puyuh?"

Kai segera membuka tas nya dilantai dan membiarkan unggas itu keluar dengan sendirinya.

Perlahan-lahan, unggas mini itu menunjukka kepalanya, ketika ia melihat kucing bercorak polkadot merah itu, dia langsung berlari menuju Felis seakan mereka ingin saling melepas rindu. Mereka langsung bermain kesana kemari tidak bisa diam.

Tak lama kemudian, Daniel dan Kevin pun tiba di rumah Erik.

"Eh kalian berdua udah nyampe, ayo masuk dulu." Sambut Taehyun dengan sopan.

"Oh jadi lo tinggal sendiri? Pantes kemaren gw ngetok pintu kaga ada yang jawab."

Tanpa aba-aba, anjing Daniel segera berlari menghampiri Felis dan Coco, ya itu nama burung puyuh Kai.

Daniel kaget, karena ia memakaikan kalung anjing dileher Chico jadi,  sepanjang jalan, Daniel terlihat seperti orang gila yang membawa tali anjing tapi tidak ada anjingnya. Ia segera melepaskan tali nya dan membiarkan Chico bermain bersama mereka, begitu juga Kevin yang melepas kan Tudi agar dia bisa ikut serta.

"Oke sekarang kita harus cari satu orang lagi." Mulai Erik.

"Susah, Orang didunia ini tuh banyak, ga cuma satu." Keluh Kevin.

"Tapi kalian nyadar ga sih, orang yang punya mereka itu pasti ada urusannya sama kita atau punya hubungan, kayak kak Daniel yang punya urusan sama Erik trus Kai, aku sama Erik itu sahabatan." Jelas Kevin, otaknya mendadak pintar.

"Berarti mereka Deket kita juga dong ? Kak Daniel punya temen yang bisa liat juga?" Tanya Kai

"Ga ada, kemaren pas ditanya, gw malah di anggap orang gila." Jawab nya malas.

.....

"Eh btw hewan kalian makan apa? Masa Felis makan kaleng masa hahaha." Tawa Erik.

"Masa sih? Coco normal tapi kalo dia makan kaya kecepatan cahaya gitu." Balas Kai.

"Chico makan apa kak?" Tanya Taehyun

"Dia makan beton."

Mendengar hal itu, membuat Kai, Kevin, dan Erik tercengang.

"Beneran kak?" Tanya mereka bertiga serempak.

"Iya"

"Btw Tudi makannya kabel bekas." Kevin memulai kembali.

"Bah, lu nyari kabel dimana Gyu?" Tanya Kai.

"Gw beli nya di abang-abang yang suka beli barang bekas, untung dia kecil jadi ga perlu beli banyak banyak."

Ketika sedang asik berbincang, tiba-tiba Chico menghampiri Daniel.

"Daniel, gw udah nemuin tiga temen gw, sekarang tinggal satu lagi." Ujar Chico dengan raut wajah yang agak sedih.

"Iya iya ini kita lagi pusing mikir, mending lo maen aja sana udah."

"Terima kasih banyak ya buat kalian berempat, kalian udah mau bantuin kami bertemu dengan teman-teman kami."

"Kebetulan aja ini Chico."

"Ga ada yang kebetulan Niel, semuanya takdir, pasti setelah ini keberuntungan akan datang pada kita."

Mereka berempat hanya saling memandang senyum. Siapa yang kelima?