TUJUAN BERPACARAN
Berpacaran bukanlah sesuatu yang tabuh atau salah, pacaran wajar bila dilakukan pada waktu yang tepat, dengan orang yang tepat serta tujuan yang tepat. Tentu akan mendatangkan kebaikan, berpacaran merupakan suatu proses menuju tingkat yang lebih tinggi yaitu pernikahan, sehingga setiap orang yang pacaran hendaknya tau dengan jelas untuk apa ia menjalin hubungan asmara dengan lawan jenisnya. Sebab jika tidak demikian maka akan salah arah, akibatnya tujuan yang mau dicapai dalam membangun hubungan tidak tercapai.
Berpacaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengenal, pria atau wanita yang disukai atau di cintai, dalam proses ini di harapkan kedua orang yang mengadakan aktifitas pengenalan sampai pada satu kepastian, pengenalan yang baik mengenai siapa, apa dan bagaimana orang yang sedang di pacari . Semua orang di dunia mendambakan akan bertemu dengan pasangan atau calon pendamping hidup yang baik, bahkan yang terbaik untuk dirinya..
Proses pengenalan ini, akan banyak membuka pemahaman tentang orang yang akan kita ajak hidup bersama di masa akan datang, sehingga jika saatnya telah tiba dan kedua orang tersebut masuk dalam pernikahan maka setidaknya telah ada saling kenal satu sama lain, tidak cukup sampai disitu saja, proses pacaran ini akan benyak memberikan informasi kepada kita keadaan orang yang kita pacari tersebut, baik dari kebiasaan, kekuatan, kelemahan sampai kesehatan sekalipun, tujuannya agar kita tidak menyesal dan berkata saya salah pilih orang di kemudian hari.
Proses paacaran ini juga membawa kita mengenal keluarga, teman serta lingkungan yang biasa di hidupi oleh pacar kita, sebagai antisipasi kalau2 kalau orang tersebut tidak seperti yang ditampilkan setiap saat. Saat seseorang berpacaran, cenderung hanya menampilkan sifat2 yang baik, biasanya menutup – nutupi keadaan yang sebenarnya. fungsi pacaran yaitu proses mengenal lebih dalam, selain mengenal lebih dalam, saat berpacaran juga akan memberikan kita informasi yang lengkap apakah akan melanjutkan hubungan itu sampai pada tahap pernikahan atau, mengambil keputusan untuk berbalik karena karena alasan, tertentu. Jadi dalam berpacaran, belum tentu sampai pada tahap pernikahan, sehingga proses dalam berpacaran ini harus dimaknai dengan sungguh2.
Kalau pemahaman kita sampai pada tahap ini maka, kita tidak akan melakukan tindakan, bahkan aktifitas yang sampai melibatkan organ2 sexsual, harus di barengi dengan cara berpikir yang cerdas dan luas, cinta itu memang buta namun saat berpacaran, pikiran dan mata jangan ikutan buta. Berpacaran, merupakan masa yang sangat menentukan buat hidup dan masa depan seseorang, kenapa demikian, jika anda mendapat pasangan yang dapat mengangkat hidup anda serta mendukung anda, maka dapat di pastikan masa depan anda akan lebih baik, namun jika anda mendapat pasangan yang salah, kesukaannya mabuk, narkoba, nakal maka dapat di pastikan anda rusak sebelum waktunya.
Pastikan saat anda akan memilih pacar , kenali betul siapa yang anda sukai. Salah memilih, berdampak luas tidak hanya pada diri anda sendiri namun akan melibatkan banyak orang, seperti teman, keluarga dll, jika anda berhasil memilih pacar atau pasangan yang benar maka, yang berbahagia bukan hanya anda namun semua orang yang berkaitan dengan anda. Banyak bertanya pada saat pacaran lebih baik, bukan berarti anda lemah, namun dengan cara ini akan lebih bijak untuk mengambil keputusan, keputusan anda sangat menentukan apa yang akan dapat di masa depan, apakah anda mempeoleh berkat atau masalah.
Ada banyak anak mudah saat berpacaran, aktifitas mereka bukanlah ngobrol dan bertanya namun, terbuai dengan kata2 manis, terbuai dengan indahnya cinta sehingga, mereka kehilangan hal2 yang berharga , kehilangan fokus serta tujuan hidup, Kehilangan banyak waktu, kehilangan banyak kesempatan baik yang seharusnya mendorong kehidupan mereka kearah prestasi dan masa depan , kehilangan teman2, bahkan kehilangan kesucian.
Menjadi bijak, tidak tergesa-gesa, pasti akan memberikan dampak yang baik bagi hidup anda, berpacaran bukan berarti memberikan segalanya untuk pacar anda, bukti dari sayang bukan berarti harus ciuman, jika saat berpacaran cenderung melemahkan hidup anda, sebaiknya anda cepat2 mundur hari hubungan itu, sebab ini adalah informasi yang cukup jelas bagi anda bahwa hubungan ini tidak membawa kebikan bagi hidup anda. Sebenarnya, suatu hubungan harus di bangun atas dasar saling menghormati, mengasihi, cinta bukan berarti menyerahkan segala-galanya sebleum waktunya, cinta adalah suatu perasaan yang terjadi antara dua lawan jenis, yang dibuktikan dengan kasih sayang, yang bertangung jawab sampai pada waktu cinta itu dikukuhkan dengan resmi, dihadapan Tuhan dan jemaat.
Jarak waktu antara pacaran sampai pernikan ini harus di isi dengan pengenalan, secara mendalam, dalam proses inilah anda dapat mengerti apakah pacar anda adalah orang yang sepadan atau tidak, dalam berbagai hal ha rus ada pertimbangan yang matang, tidak hanya cinta yang di libatkan namun, akal budi, saran, serta pertolongan Tuhan harus penuh dalam hubungan ini, inilah yang sebut mencintai dengan bijak serta meilih dengan hikmat Tuhan . Anda harus mengenal siapa yang anda pacari, apakah dia sudah pantas mendampinggi anda, atau apakah anda sudah pantas mendampinggi dia, atau harus menemukan yang lain lagi. Bukan berarti kita menjadi suka berganti- ganti pacar, namun sebelum berpacaran kenali benar siap orang tersebut, setelah mengambil keputusan untuk berpacaran maka harus lebih mengetahui dan mengenal.
Pada zaman orang tua kita, pernikahan masih banyak terjaddi kerena perjodohan, pernikahan tidak akan serta merta terjadi begitu saja, namun ada prosesnya, calon pasangan selalu ada dalam pengawasan orang tua, apakah moralnya baik, sopan santunnya baik, apakah memilki pekerjaan yang jelas, apakah orang tua mendukung, apakah ada hubungan baik diantara kedua pasangan, apakah calon pasangan adalah laki2 atau wanita baik dalam masyarakat ? terkadang pernikahan bisa di batalkan karena penilaian atau persepsi yang buruk terhadap salah satu pasangan yang akan di nikahkan tersebut,
Kita tidak hidup seperti orang tua zaman dulu, namun yang harus kita perhatikan adalah bagaimana mereka membangun cara berpikir serta standart- standart moral, etika, dalam mempersiapkan pasangan hidup bagi anak-anak mereka, jika bicara tentang etika serta moral, serta kepantasan lainnya, hal ini tentu sangat baik untuk diterapkan dalam membangun suatu hubungan. Seseorang hendaklah jeli dalam memilih pacar atau calon pasangan hidup, janganlah mencari seorang yang malas, berperanggai buruk serta memilki sopan, santun yang tidak baik, setidaknya ini menjadi ukuran yang cukup baik, standart yang perlu di pakai, apalagi sebagai seorang anak Tuhan.