BAB IV
DAMPAK NEGATIF BERPACARAN sebelum waktunya
Dosa dalam bahasa Yunaninya di sebut Hamartia artinya Meleset dari sasaran, jadi dapat disimpulkan bahwa semua yang meleset dari kehendak Tuhan akan mengakitabkan Dosa. Dalam berpacaran bisa saja terjadi hal – hal yang meleset dari tujuan, yang mengakibatkan dosa, apalagi kalau berpacaran dalam jangka waktu yang lama, hal ini sangat rentang dengan dosa sexualitas. Percabulan ( 1 Kor 6: 18 -20 )
Percabulan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perilaku kotor dan tidak senonoh, serta melanggar kesusilaan dan kesopanan. Alkitab menegaskan bahwa percabulan adala dosa yang merusak diri sendiri, yang harus dipperhatikan sifat dari dosa selalu merusak
orang tua tempo doloe, memang sepertinya kolot, ketingalan jaman, namun mereka telah meletakan dasar cara berhubungan dengan lawan jenis secara baik dan benar. Norma, kesopanan serta kebiasaan baik telah menjadi polah pacaran mereka, rasa hormat terhadap lawan jenis, serta orang tua telah membuat mereka menjadi pribadi2 yang kokoh dan takut akan Tuhan.
Anak2 remaja pada masa mereka, belum mengenal pacaran, mereka masih asik dengan bermain mainan tradisional, mereka masih asik dengan membangun pertemanan, mereka menikmati masa2 remaja mereka dengan normal, tidak dibebani dengan perasaan cinta tau pacaran seperti orang2 yang telah tua, hehehehe,
Orang tempo doloe, mereka mulai mengenal pacaran sekitar umur 20an, ke atas, jatuh cinta adalah hal yang sangat luar biasa, sebab pada masa itu, anak2 remaja asik dengan segala aktifitas bermain mereka, sehingga waktu untuk berpacaran pada usia remaja belum terbesit oleh mereka. Saya ingat jaman mama saya berpacaran setelah dia berumur 20an, walaupun tidak dapat di pungkiri pada beberapa suku terjadi pernikahan dini kerena perjodohan, seperti pada suku bugis di makasar, mereka dapat menikah dalam usia yang masih remaja karena di jodohkan
Dampak pacaran sebelum waktunya
1. Melemahkan Iman dan terjebak percabulan
Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas rasa kasih kepada Bapa disurga, memuja cinta setinggi langit, rela berbuat apa saja demi membahagiakan pasangan, pada hl untuk Tuhan yang sudah mau menebus dosa manusia tidak rela berkorban.
Pacaran yang terlalu berlebihan memberi ruang yang besar bagi perilaku - perilaku yang menyingpang dalam hal biologis, demi membuktikan cinta kepada pasangan, rela melakukan apa saja yang di minta pasangan agar di senanggi yang kemudian akibatnya merugikan.
Pacaran sebaiknya di isi denga ktivitas positif yang membangunsama lain, namun sering kali pacaran di amnfaat sebagai suatu kegiatan memanfaatkan pasangan untuk memuaskan keinginan secara persaan maupun hasrat.
Dalam hal ini iman memang sangat terpengaruh dengan pacaran yang tidak pada tempatnya, jika kamu pernah membaca kisah dari Samson maka, kita kan mengerti bahwa samson mengalami kemunduran dalam hal imannya ketika dia meletakan cintanya pada Delila melebihi Tuhan yang etlah memberinya kuasa dan pernyertaan, akibanya pun sangat panjang, dai ahrus kehilangan kekuatan untuk selamnya, manjdi bahan tertawaan bagi bangsa - bangsa yang tidak mengenal Allah
Dalam hal pacaran kita harus meletakan Allah sebagai sumber atau pedoman dalam menjalin hubungan, Allah harus lebih tinggi dari semua kepentingan, hasrta dan keinginan kita. Kekudusan Allah harus di perlihara, dasa selalu mengintip dalam setiap hubungan anak manusia, ia sangat mengoda, menarik hasrat untuk di lakukan, namun kita harus berkuasa atas dosa sehingga kita dapat menyenangkan hati Tuhan. Iblis selalu menruh jebakan bagi semua anak muda untuk tertarik untuk mencoba aktivitas dosa dalam pacaran, misalnya sex bebas, yang jika di lakukan bisa berujung pada keadaan yang lebih buruk.
Pacaran yang tidak sehat sangat berpotensi menarik kehidupan kita jauh dari Allah, menjerumuskan kita kedalam dosa percabulan, dosa ini telah menjadi kebiasaan banyak orang di luar sana, bagi kebanyakan orang, ini adalah hal yang biasa, namun bagi anak - anak Allah ini adalah suatu kejahatan besar, yang di benci oleh Allah
Dosa percabulan merupakan dosa yang marak di lakukan saat pacara, kebiasaan ini telah menjadi kebiasaan yang lumrah di kalangan kebanyakan anak di zaman sekarang, iman kebanyakan anak - anak muda hilang dan runtuh karena dosa ini, terlibat dalam berbagai skandal, iblis menaruh jebakan ini untuk menarik banyak orang ke dalam neraka.
Ingat, bahwa kita ada di masa yang sangat sulit, dosa menjadi hal yang biasa, kita harus dapat menjga diri dan memelihara hidup kita benar, tdiak ada yang melarang anda pacaran, tapi ingatlah bahwa kepentingan Tuhan harus ada di atas segala hubungan manusia, Allah harus di hormati, firman Allah harus di taati, melebihi apapun.
2. Berbohong
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Seringkali untuk mencapai tujuan segala cara di pakai untuk dapat mengelabui pasangannya, hal ini harus di cermati secara benar sehingga saat dalam proses pacaran tidak terjadi dusta. Sebaiknya dapat terbuka satu sama yang sehingga pengenalan itu semakin memberikan kepastiaan akan hubungan yang sedang beralngsung. Sebab hubungan pacaran bukalah hubungan tanpa tujuan, jika salah menentukan maka akan terjadi penyesalan seumur hidup. Oleh karena itu berhati – hatilah sabab kemungkinan berbohong dalam pacaran sangatlah tinggi
3.Mengurangi produktivitas
Jika tidak pacaran, seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif; misal membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yang lainnya. Namun seringkali produktivitasnya turun lantaran ia berpacaran. Banyak pelajar mengalami kemerosotan prestasi di karenakan berfokus pada pacaran, melupakan tugas dan tangung jawab utama seorang pelajar. Apabila terjadi masalah dalam hubungan sangat berdampak pada keadaan emosianal sehingga banyak pelajar terpengaruh, akibatnya penurunan konsentrasi serta suasana emosional yang tidak stabil berdampak pada semangat untuk mencapai prestasi. Jika putus cinta membawa dampak emosional yang buruk, dapat bertindak di luar akal sehat, menjadi tidak bisa di control bahkan sampai bunuh diri.
4. Menjadikan hidup boros
orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya. Demi menjaga gengsi terkadang harus mengeluarkan banyak biaya, hanya untuk menyenangkan sang pacar, uang jajan yang seharusnya untuk sebulan, habis dalam sehari. Sedangkan seorang pelajar belum menghasilkan uang, masih berharap pada orang tua, jika terjadi terus – menerus maka akan mengakibatkan biaya tambahan , tentu biaya seperti ini akan dibebankan pada orang tua. Apalagi gaya pacaran sekarang , membutuhkan banyak biaya, gaya hidup modern serta berbagai dampak kemajuan memberi dampak luarbiasa pada gaya hidup generasi muda yang cendrung dengan gaya hidup senang – senang dan pesta.
5. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.
Akibat buruk dari pacaran yang tidak tepat waktu telah banyak, banyak informasi yang sering kita tonton di televisi memberikan informasi yang jelas bagimana dampak buruk dari pacaran pada pelajar dan anak2 yang belum siap dari segi umur . keterlibatan dalam gaya hidup bebas, pembunuhan karena motif cemburu, serta perkelahian yang berakibat maut . Ketidak siapan emosional pada remaja dalam menjalin hubungan mengakibatkan banyak akibat negative yang harus di terima. Putus sekolah, terlibat masalah hukum di penjara karena putus cinta.