"Dipundak" jawab Laras dengan malas, lalu matanya melirik kearah Rafan yang kini mencoba menyingkirkan daun itu di pundak kanannya.
"Udah ?"
"Belum"
Biarin aja biarin Ras, bisa kan bisa katanya, nah singkirin deh sendiri!
"Dimana ?!" omel Rafan yang merasa di permainkan.
Laras menghelah nafas, lalu tangannya menyingkirkan daun jatuh dipundak kiri milik bosnya, ditepuk-tepuk pundak Rafan.
"Saya bilang saya bisa singkirin sendiri!"
***
Laras kembali mendorong kursi roda milik bosnya setelah perdebatan yang terjadi, keduanya masuk kedalam lift bersama suster yang menuntun keduanya untuk menemui dokter yang sudah menunggu di ruangan.
"Mas Rafan"
Laras melihat dengan penuh tanda tanya kearah seorang pria berkacamata yang kini tengah menundukkan kepala menatap wajah bosnya.
"Maaf, bapak siapa ?" tanya Laras dengan sopan, matanya melirik kearah Rafan yang juga seperti bertanya-tanya dengan orang yang memanggil namanya.