Pagi menjelang, Laras sudah sibuk membuka koper kecil milik bosnya yang berisi pakaian dan perlengkapannya, dari pagi tadi pria itu sudah uring-uringan karena tidak di ijinkan pulang oleh Dokter mengingat tadi pagi tiba-tiba saja Rafan tidak sadarkan diri, masih belum di ketahui penyebabnya apa, tapi dokter mengdiagnosa kalau penyakit darah rendah Rafan mungkin kambuh atau bisa jadi disebabkan karena operasi kemarin.
"Pak Rafan, makan dulu ya" ucap Laras begitu ia duduk di sebelah bosnya.
Rafan tak bergeming dengan ucapannya, ia malah memalingkan wajahnya sebagai jawaban kalau dia enggan makan saat ini, membuat Laras hanya bisa menghelah nafas.
"Telepon Seno sekarang, saya mau bicara sama dia" ucap Rafan dengan suara parau dan wajah yang datar.
"Iya, tapi Pak Rafan makan dulu ya..." ucap Laras dengan lembut, membujuknya.