Semakin sesak rasanya hidup bersama dalam satu rumah namun selalu diabaikan.Aku selalu berusaha memahami sikapnya dan melayani suamiku dengan baik tak juga merubah sikapnya."Rasanya aku sudah tidak tahan diperlakukan seperti ini,memang tak ada kata-kata kasar darinya,tak ada perlakuan kasar darinya namun bukankah sama saja jika diabaikan,ada namun dianggap tidak ada" batinku.
Aku mengambil ponselku dan memasukkannya ke dalam tasku setelah aku selesai merapikan rumah.Aku ingin pergi keluar sebentar untuk bertemu sahabatku nuni dan menceritakan masalahku.Aku sudah tak sanggup memendam masalahku sendiri,aku harus mencari solusi dari masalah ini.Semoga saja nuni bisa membantuku menyelesaikan masalah ini karena aku tak punya kekuatan untuk membicarakan masalahku kepada mertuaku.
Sepanjang perjalanan aku menuju tempat aku membuat janji dengan nuni,aku memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dengan suamiku.Apakah dia sedang berselingkuh dibelakangku? dan jatuh cinta dengan wanita itu sehingga dia mengabaikanku karena tidak tega memberitahuku tentang kebenaran yang sudah terjadi.
"aaarrrgghhh,perasaan apa ini ya Allah???"ucapku dalam hati.
Mengapa aku merasakan kekecewaan yang dalam setelah aku memutuskan untuk hijrah dijalanmu ya Allah.Bahkan orang yang mengajak dan mendukungku untuk berhijrah yang justru membuatku merasa kecewa sedalam ini.
Flashback On...