Siang ini aku memutuskan untuk pergi ke kantor suamiku sambil membawa bekal makan siang untuknya.Aku berangkat sekitar pukul 11 siang dengan taksi online,sengaja aku datang lebih awal mengingat jika siang hari jalanan akan macet.Setelah satu jam perjalanan aku tiba di kantor suamiku.Entah mengapa rasanya enggan sekali masuk ke dalam mengingat kejadian beberapa minggu terakhir ini.Tapi aku mencoba menahan egoku,perlahan aku membuka pintu utama sambil sesekali memperhatikan keadaan sekitar.
"assalamu'alaikum ibu,ada yang kami bantu?tanya seorang wanita berhijab yang duduk di meja resepsionis.
"wa'alaikumsalam mba,saya mau bertemu pak salman mba.perkenalkan saya istri pak salman,nama saya meisha.Pak salman nya ada kan mba??".
"oh maaf bu meisha,saya tidak tahu kalau ibu istri nya bos".
"aahh tidak apa-apa mba,kalo begitu saya tunggu di ruangan suami saya aja ya mba,boleh kan?".
"ohh iya bu,silahkan".
Aku masuk ke ruangan suamiku,sekilas tidak ada yang berubah.Ruangan itu masih sama seperti dulu ketika aku masih menjadi karyawan disini,hanya saja ada tambahan beberapa foto.Foto itu diletakkan diatas meja dan beberapa digantung di dinding.Iya itu foto pernikahan aku dan mas salman beberapa bulan yang lalu.Aku berjalan kearah sofa besar yang ada di ruangan itu,aku menjatuhkan diriku diatas sofa itu.Aku duduk sambil termenung mengingat kejadian-kejadian sebelum aku menikah dengan mas salman.
Suara pintu yang terbuka membuatku terkejut dan membuyarkan lamunanku.Kulihat mas salman masuk dan mengucap salam tak berselang lama seorang wanita cantik kira-kira usia nya sekitar 35 tahun juga masuk mengikuti mas salman.
"sudah lama kamu disini?".suara yang beberapa hari ini sangat kurindukan terdengar indah ditelingaku.
"aku disini sudah satu jam menunggu mas datang.Aku bawakan makan siang untuk mas.Mas belum makan siang kan?".aku bertanya sambil berjalan ke meja mas salman.
"maaf,tadi aku sudah makan siang diluar sekalian meeting dengan klien.lebih baik kau makan saja makanan itu pasti kau belum makan kan?".kecewa rasanya mendengar jawaban dari mas salman.
"kalo begitu aku pulang saja mas,biar nanti aku makan di rumah saja.Maaf sudah mengganggu kalian berdua.Aku pamit,assalamu'alaikum".tanpa terasa air mataku keluar begitu saja.buru-buru aku keluar dari ruangan yang membuat dadaku sesak.Sakit..Ya Allah!!batin ku sambil memukul-mukul dadaku.
Sikap mas salman benar-benar berubah 180° terhadapku,sikap nya sekarang jadi dingin,datar bahkan menunjukkan sikap tak acuh kepadaku.Sakit sekali rasa nya diperlakukan seperti ini.Dalam perjalan pulang air mata ku terus saja mengalir mengingat-ngingat kejadian sebelum aku menikah dengan mas salman,sikapnya yang lemah lembut sikap yang selalu ingin melindungiku dari hal apapun diluar sana.