Chereads / Little Clover / Chapter 4 - 4. Suka?

Chapter 4 - 4. Suka?

Rissa baru saja sampai di depan rumahnya, ia menyerahkan helm milik rion.

"Makasih udah anterin gue pulang" Kata rissa sambil tersenyum.

"Santai, besok mau gue anter lagi?" Tawar rion

"Hahaha terserah"

"Ok, besok gue anter ya. Mulai sekarang gue anter jemput lo ya, biar hemat uang"

"Ok makasih sekali lagi, sudah sana pulang. Sudah sore dan hampir maghrib"

"Iya, see you rissa"

"See you too rion"

Rissa membuka pintu dan melangkah masuk ke rumahnya. Ia menemukan sang ibu yang sedang menonton televisi seperti biasa di ruang tamu.

"Ma, rissa pulang" Sapa rissa.

"Eh rissa, tadi pulang sama siapa?" Tanya ibunya.

"Sama rion" Jawab rissa.

"Ohh ok, dah sana ke kamar mu mandi. Mama udah masak"

"Ok"

***

"Ma,pa rissa ke kamarnya ya"

Rissa baru saja menyelesaikan makan malamnya, ia masih ada tugas yang harus diselesaikan untuk sekolah.

"Iya" Jawab kedua orang tuanya.

Setelah menaruh piring, rissa melangkah ke kamarnya lagi. Ia mencabut ponselnya yang sudah terisi, mengecek sosial medianya dan juga chat chat pada grup angkatan atau sekedar pc.

Retha : Ris, udah sampai rumah?

Me : udah, baru selesai makan. Kenapa?

Retha : Ngak apa apa sih, gue masih kepikiran tentang hana

Me : Sama sih

Retha : Gue pengen nanya tapi takut ngak enak

Me : Coba dulu aja

Retha : Ok

Grup :

Retha : Na?

Hana : Apa?

Retha : Sibuk?

Hana : Ngak, kenapa?

Retha : Sorry kalau menganggu, gue cuma mau nanya lo kenapa? gue ngak yakin lo gak apa apa karena sikap lo. Tolong cerita kalau ada masalah, seengaknya kita nyoba untuk bantu

Diam beberapa saat, hana belum membalas pesan retha.

Hana : Maaf

Me : Kenapa minta maaf?

Hana : Mungkin efek cemburu? Atau apa entah lah

Me : Cemburu?

Hana : Iya hehe

Retha : Lo cemburu sama siapa?

Hana : Ok gue jujur deh sekarang, gue naroh perasaan sama rion. Sorry kalo gue bertingkah aneh atau ketus ke kalian

Me : H-hah?!

Retha : Jadi lo suka sama rion selama ini?

Hana : Iya, gue nyoba buat move on deh

Me : Tapi kenapa?

Hana : Gue ngak mau rebut jodoh orang, dosa

Me : Memang jodoh siapa?

Hana : Jodoh lo lah

Me : Lu masih percaya sama tuh mitos?

Hana : Iya

Me : Belum tentu bener na

Hana : Entah gue masih percaya hehehe bantu gue move on ya

Retha : O-ok

Rissa menutup ponselnya terkejut, sekarang ia merasa tidak enak dengan hana. Ia membuka ponselnya lagi dan membuka roomchatnya dengan hana, terlihat gadis itu masih online. Rissa buru buru mengetikkan kata demi kata.

Me : Na?

Hana : Ya?

Ternyata hana membalas dengan cepat.

Me : Gue...gue... minta maaf

Hana : Loh? minta maaf untuk apa?

Me : Gue ngerasa ngak enak aja setelah lu jujur kalo suka sama rion

Hana : Ngak enak kenapa? lo ngak salah kok, harusnya gue yang minta maaf

Me : Gak apa apa ini bukan salah lo juga, maafin ya?

Hana : Pasti, lo maafin gue juga ya? kita saling maafin ya?

Me : Iya

Rissa merasa lega setelahnya berbicara dengan hana, ia menutup ponselnya dan beranjak untuk mengambil tas nya. Mengerjakan tugas untuk hari esok atau tugas tugas lainnya yang belum ia selesaikan.

***

"Rion dimana sih? katanya mau jemput tapi gue tungguin ngak muncul muncul anaknya" Rissa menggerutu di depan rumahnya sambil mengecek waktu di ponselnya, sekarang sudah pukul setengah tujuh sedangkan rion belum muncul sama sekali.

"Pesen gojek aja kali ya?" Gumam rissa menatap ponselnya menimang keputusan.

Akhirnya rissa memutuskan untuk memesan gojek.

"Hai?"

Seseorang menyapa membuat rissa menoleh, ia mendapati seorang laki laki dengan motornya di depan rissa.

"Ya? lo siapa ya?" Tanya rissa.

"Ehm pertama kenalin gue Arvin Dylan Alvaro, lo?" Katanya memperkenalkan diri.

"Gue Charissa Ordelia"

"Salken, gue liat lo di depan rumah mau bareng? gue liat seragam kita sama kayanya kita satu sekolah" Tawar arvin.

Rissa menatap seragamnya dengan seragam arvin, benar saja sama.

"Oh salken, tapi kok gue belum pernah liat lo?"

"Gue anak ips, lo?"

Rissa mengangguk mengerti sekarang.

"Oh, gue anak ipa"

"Hm, jadi mau bareng gak?" Tanya arvin lagi.

"Ok, maaf kalo ngerepotin"

"Santai aja, ngak ngerepotin. Naik"

Rissa naik ke jok belakang motor arvin. Keduanya ke sekolah bersama sebelum telat.

***

Rissa baru saja sampai di kelasnya, ia mendudukan diri di tempat duduknya. Ia memperhatikan seluruh kelasnya mencari seseorang.

"Cari siapa ris?" Tanya retha.

"Ah, itu rion belum datang ya?" Tanya rissa balik.

Retha dan hana menggeleng.

"Belum, dari tadi gue dateng gue ngak ngeliat dia" Jawab retha.

"Biasanya bareng sama lo, dia ngak sama lo?" Tanya hana pada rissa.

"Ngak, gue udah nunggu tadi ngak datang datang jadi gue duluan" Jelas rissa.

Retha dan hana mengangguk mengerti.

"Nanti tanya aja ke dia" Saran hana rissa hanya membalas dengan anggukan.

***

"Ris, kok tadi gue samperin ngak ada?" Tanya rion, lelaki itu baru muncul saat pelajaran pertama di mulai atau lebih tepatnya telat.

"Ya gue tungguin ngak muncul, lo nya kemana?" Tanya rissa balik.

"Oh maaf, tadi gue ke kamar mandi dulu dan ponsel gue mati" Jelas rion sambil mengusap tengkuknya nyengir.

"Pantas saja, jadinya gue duluan. Beruntung ngak telat" Ketus rissa.

"Maaf deh, mau makan?"

"Hm"

Akhirnya rissa pergi ke kantin bersama kedua temannya dan rion. Kali ini rion yang akan memesan untuk mereka, jadi hanya tersisa mereka bertiga di meja. Saat sedang berbincang, seseorang mengintrupsi.

"Hi rissa!" Sapanya.

"Eh? arvin?"

"Siapa vin? pacar?" Tanya salah satu teman arvin di belakang menatap rissa, retha, dan hana.

"Bukan, temen dari ipa" Jawab Arvin.

"Siapa ris?" Tanya retha.

"Temen dari ips yang nganterin gue tadi pagi" Jelas rissa.

"Hah?" Retha dan hana melongo tidak mengerti.

"Mau gabung?" Tanya rissa, arvin mengangguk dan bergabung di meja bersama kedua temannya.

"Jadi tadi pagi gue di anterin sama arvin sebenernya" Jelas rissa.

"Kenalin gue Arvin Dylan Alvaro, temen rissa dari ips salken"

"Oh salken gue Aretha Christine Amoreiza panggil retha aja. Temen sekelas rissa"

"Gue Hanna Riona temen sekelas rissa juga"

"Gue Nathan Immanuel, temen arvin"

"Gue Axelle Damian Evano, temen arvin juga"

Arvin berbincang dengan rissa, sementara retha diam. Ia merasa seseorang sedang memperhatikannya sekarang, ia menatap sekelilingnya. Ia sadar bahwa salah satu teman arvin lah yang menatapnya.

"Makanan siap! eh?" Rion tiba tiba saja datang dan terkejut ketika melihat arvin dan teman temannya disana.

"Eh rion sini" Titah rissa.

Rion mendudukan diri disebelah rissa sambil memasang wajah kebingungan.

"Kenalin temen gue dari ips, vin ini temen sekelas gue rion"

"Gue Arvin Dylan Alvaro"

"Salken gue Arion Madiva Pradapa"

Setelah perkenalan yang cukup canggung, hana, rion, rissa, arvin, dan axelle berbincang. Kecuali retha dan nathan.