"Apa gue harus percaya website itu atau ngak ya? rissa sih memang menggantung clovernya tapi siapa tahu aja ada yang lebih datang lebih dulu dari gue" Pikir rion yang sedang melamun di meja belajarnya, buku bertuliskan fisika tidak dihiraukan olehnya.
Jarinya mengetukkan pulpen yang bertengger di tangannya ke meja belajarnya.
"Ah sudahlah jangan pikirkan ini terus menerus" Gumamnya mencoba kembali fokus pada pelajaran di depannya.
***
Sementara rissa di seberang juga memikirkan kebeneran tentang clover tersebut atau tidak, sama seperti rion.
"Sebenernya rion jodoh gue atau bukan? gue ngak mau kepedean nih" Lirih rissa mencoret coret bukunya entah apa.
"Huh kok jadi bingung lagi sih" Rissa masih berbicara dengan dirinya sendiri sambil mengusak rambutnya, ia mengetukkan kepalanya ke meja belajar mencoba menghilangkan pikiran itu.
***
Keesokan harinya adalah hari yang santai karena hari dimana murid murid berlibur, hari sabtu. Rissa bangun siang hari, ia terlalu malas untuk bangun pagi saat berlibur. Sementara jam sudah hampir menunjukkan pukul 9 pagi dan rissa masih terlelap di atas tempat tidurnya.
"Rissa!" Sebuah suara dari ibunya mengintrupsi, rissa pikir sekarang masih pagi jadi ia tidak memperdulikan teriakan ibunya.
"Rissa! bangun!"
"Masih pagi ma! rissa masih ngantuk, lagian sekarang hari libur" Balas rissa setengah berteriak dan menggulung di dalam selimutnya lagi.
'Cklek'
"Ayok bangun! rion menunggu di luar, kamu ada janji ya?" Tanya ibunya saat sudah di pintu kamar rissa.
Rissa yang berniat terlelap tidak jadi karena mendengar perkataan ibunya, ia terbangun karena terkejut.
"Hah?!" Lolanya.
"Loh? kamu ngak tahu atau lupa? lupain deh, cepet siap siap rion udah nunggu dibawah" Kata ibunya lalu menutup pintu kamarnya.
"Kapan gue punya janji sama rion? Arghh menyusahkan saja tuh makhluk pagi pagi, gue masih ngantuk" Gerutu rissa mengusap matanya sembari menguap. Karena tidak mau dimarahi ibunya dan rion menunggu lama ia langsung bersiap siap ke kamar mandi.
Beberapa saat kemudian, ia sudah siap dengan setelah blus putih, celana jeans, dan sepatu sneakers putih. Jangan lupakan polesan bedak tipis dan lip balm di bibirnya agar terlihat natural.
"Rion? lu ngapain ke sini? kapan gue buat janji sama lo?" Serbu rissa dengan berbagai pertanyaan begitu sampai dibawah.
"Hehehe biar suprise, jangan marah ya. Lagi weekend jalan yuk" Kata rion sambil nyengir.
Rissa hanya menghela nafasnya pasrah dengan rion.
"Yaudah, udah sarapan?" Tanya rissa.
"Kita sarapan di luar aja"
"Oh ok"
"Udah mau keluar ya? hati hati ya" Kata ibu rissa yang tiba tiba muncul.
"Iya ma, yok"
"Duluan tante" Pamit rion.
"Iya, jangan malam malam ya pulangnya" Pesan ibunya rissa sambil melambaikan tangan ke arah dua remaja tersebut.
***
Rion berhenti di sebuah cafe yang lumayan bagus untuk mereka sarapan.
"Bagus banget cafenya, ketemu dimana?" Tanya rissa yang sudah turun dari motor sambil menyerahkan helmnya kepada rion.
"Gue liat di google cafe cafe yang bagus deket sini. Kebetulan ada jadi ke sini" Jelas rion.
"Ok, ayok masuk!" Seru rissa tidak sabar.
"Iya ayok"
Rissa membuka pintu cafe tersebut dan terkejut ketika melihat seisi cafe yang terlihat aesthetic dalam bahasa remaja. Rissa langsung mengeluarkan ponselnya untuk berfoto atau sekedar selfie.
"Ris, duduk dulu. Fotonya nanti dulu" Tegur rion.
"Ih bentar, bagus rion"
"Iya tau ayok cari tempat dulu, masa mau makan sambil berdiri"
"Yaudah deh"
Rissa mengikuti rion yang berjalan ke salah satu tempat duduk untuk dua orang, dan salah satu pelayan memberikan mereka dua buku menu.
"Saya pesan omelette platter satu dan cappucino satu, mau pesan apa ris?" Tanya rion ke rissa.
"Saya mau choco blueberry waffle dan susu coklat hangat"
"Baik, silahkan menunggu untuk pesanan" Setelah mengambil kembalu buku menu, pelayan tersebut pergi dari hadapan rion dan rissa.
"Sekarang boleh foto ngak?" Tanya rissa.
"Iya boleh, sana. Tapi jangan jauh jauh ya" Kata rion.
"Iya, tenang aja"
Setelah mendapat izin, rissa pergi ke tempat tadi dan kembali berfoto juga jangan lupa untuk membuat story. Saat sedang asik berfoto, ia tidak sengaja menabrak seseorang dari belakang.
'Dukk'
"Eh maaf maaf" Rissa langsung meminta maaf sambil tersenyum canggung.
"Eh iya ngak apa apa" Balas perempuan yang di tabrak oleh rissa.
Setelah meminta maaf, rissa kembali mengambil beberapa foto dan setelah itu ia kembali ke mejanya, rion tampak sedang memainkan ponselnya. Rissa duduk didepannya sambil membuka ponselnya untuk melihat hasil jepretannya tadi.
"Udah?"
"Hm"
Setelah itu keadaan hening, mereka sibuk dengan ponsel masing masing. Rissa sedang membalas pesan teman temannya.
Retha : Ada yang sudah bangun?
Hana : Kenapa? tumben ngechat pagi pagi
Me : gue udah, kenapa?
Retha : Oh gue kirain pada masih tidur
Me : Hahaha sebenarnya gue ngak rela bangun pagi. Cuma karena rion tiba tiba datang ke rumah pagi pagi
Hana : Hah? rion datang ke rumah lo pagi pagi?
Me : Iya, gak tahu tiba tiba ngajak jalan. Mendadak lagi
Retha : Wow, kebiasaan ya pasangan friendzone kita ini hm..
Me : Apa :)
Hana : Hahahaha maaf gue ketawa
Retha : Lo masih anggap dia temen?
Me : Masih...
Hana : Ada rasa ngak?
Me : Hm... ada sepertinya?
Retha : Ok, tinggal tunggu untuk resminya aja
Me : Duh, diem aja
Rissa mendumel melihat isi roomchat tadi dengan teman temannya, memang benar jika ia memiliki rasa kepada rion. Tapi bagaimana dengan rion sendiri?
"Permisi kak, ini pesanannya" Lamunannya buyar ketika pelayan tadi mengantarkan makanan mereka.
***
"Kita mau kemana?" Tanya rissa.
Sekarang mereka sedang di mobil dalam perjalanan yang tidak di ketahui kemana, ya rion membawa mobil.
"Liat saja nanti" Jawab rion membuat rissa penasaran.
"Oh ayolah, gue penasaran. Lagian kenapa harus rahasia?" Keluh rissa.
"Ngak seru kalo lo tau hehe"
Rissa memutar bola matanya mendengar jawaban rion, akhirnya ia memfokuskan diri untuk mendengar musik dari playlistnya.
***
"Seaworld?" Pekik rissa terkejut begitu mobil rion memasuki area parkir tempat sea world tersebut, rissa hanya menatapnya terkejut.
"Yay! ke sea world" Katanya senang sambil memasang senyum lebar.
"Gue seneng kalo lo seneng" Kata rion.
Setelah memarkirkan mobil, mereka keluar berjalan menuju loket untuk membeli tiket masuk.
"Untuk dua orang berapa ya pak?" Tanya rion kepada penjaga loket tersebut.
"80 ribu"
Rissa mengeluarkan dompetnya untuk membayar tiket miliknya, namun tangannya ditahan oleh rion.
"Simpen aja, biar gue yang bayar" Kata rion, rissa terdiam.
"Eh tapi..."
"Ngak ada tapi tapian, nanti makan baru lo aja"
Akhirnya rissa mengangguk dan menyimpan dompetnya kembali, dan setelah mendapat tiket mereka masuk ke seaworld.